Berusaha Menghindar Malah Bertemu

40 4 0
                                    

Sudah satu minggu Riana keluar dr kantor Rama. Ia tidak menyangka gaji terakhir yg diberikan Rama besarnya tiga kali gajinya. Mungkin karna dia di pecat..yah di pecat !!!!

Miris sekali nasib Riana. Memendam cinta bertahun tahun, kini org yg ia cintai malah berbalik benci padanya. Sementara Ia bekerja di café sebagai pelayan café, ikut kekasih Ryan. Yah dr pada nganggur

Ortu Riana sempet bertanya kenapa dia berhenti bekerja dr kantor Rama. Riana hanya menjawab

Bahwa keadaan sedang sepi, dan kantornya sedang bermasalah. Ia juga menghindari panggilan dan sms Alex. Hingga Alex sama sekali tidak menghubungi dan sms dia lagi.

Riana bermaksud membereskan lemari, saat tangannya menyentuh sebuah kemeja.

Lho inikan kemeja Rama, yg pernah ketumpahan minuman olehnya ?

Ya ampun..ia lupa mengembalikannya, terus sekrg gimana ya ?

Balikin ke kantor, tapi resiko ketemu Rama. Apa khabar hatinya jika ketemu lagi dengan Rama, kapan dia bisa move on. Atau kerumah Rama aja ya. Yah bener Rumah Rama. Kalau siang gini kan Rama pasti ke kantor.

Riana dandan seadanya, seperti biasa make up tipis, rambut panjang terurai. Saat ia melangkah kan kakinya ke teras rumah Rama, rumah itu dalam keadaan sepi.

Susi baskoro tersenyum ramah saat tau Riana yg datang

"Mari masuk Ri, kebetulan tante lagi sibuk d dapur nih, mumpung lagi off kerja, tante mau masak. Kamu bantuin tante sebentar ya, Tante lagi ga ada pembantu. Semua orang sibuk urus urusan masing2"

Riana mengangguk sambil mengikuti langkah Susi ke dapur. Kebetulan Rama tidak ada di rumah, apa salahnya ia membantu , toh dia tidak keberatan kalau hanya bantu memasak

"Tante mau masak apaan ?" Riana melihat segala macam bumbu dan sayuran bertebaran di meja makan

"Buat menu makan siang , enaknya sayur asem, ayam goreng gitu. Kebetulan itu kesukaan Rama. Kamu mau kan bantuin tante ? Tapi sebelumnya maaf nih, tante jadi repotin kamu."

"Ga apa tan, Riana bantuin ya."
Mereka berdua sibuk masak sambil kadang bercerita panjang lebar

"Gini deh Ri, kalau ga punya anak perempuan, serasa sendirian. Punya anak satu pun sibuk terus, padahal Tante pengen lho Rama cepat menikah, tapi tau yau, kok makin kemari tante merasa sangsi."

"Mereka pasti menikah tan, tante bersabar ya, mungkin mereka sama sama sibuk.Maklum Meli kan public figure tan."

"Kalau aja Meli pinter masak kaya kamu, hadeh.... Tante yakin Rama bakal gemuk badannya."

Susi baskoro menata meja.

"Saya juga ga gitu pinter masak kok Tan, Cuma karna sering bantuin ibu aja d rumah."

Tak lama selesailah sudah acara masak memasak

"Nah sekarang semua sudah siap. Kamu ikut makan sama kita ya Ri." Susi merapikan sendok di meja makan.

Kita ? mungkin maksdnya Rama dan ayahnya. Riana menggeleng. Ia harus segera pamit setelah ini sebelum bertemu Rama.

" Ga usah Tante, makasih. Sebenarnya saya kemari mau mengembalikan kemeja nya Rama." Riana menyerahkan bungkusan plastic pada Susi. Ia tidak mungkin bisa bertemu lagi dengan Rama

"Kalau gitu kamu balikin langsung sama orang nya aja deh ."

"Maksud Tante ?" Riana bertanya tak mengerti

Susi memberi kode pada Riana untuk melihat kebelakang. Saat Riana menoleh kan kepalanya , ia melihat Rama berdiri bersama Alex. Ya Tuhan..... Riana mendesah bingung. Kenapa justru ia ketemu di sini, padahal ia kan bermaksud menghindari Rama dan juga Alex

"Lho kok pada bengong, ayo duduk semua." Susi menuntun Riana duduk, di susul Rama dan Alex. Rama dan Alex menatap Riana, sementara Riana menunduk tak berani membalas tatapan yg di arahkan padanya. Ia bingung dan makin resah di tatap seintens itu oleh Rama dan Alex. Tatapan Rama tentu saja menjelaskan ketidaksukaan terhadap Riana, sementara tatapn Alex seolah menyimpan rindu. Susi tentu menyadari itu semua

"Ini semua Mama masak dibantu Riana lho, kalian coba ya. Kalau enak, besok besok Mama akan minta Riana tuk masak lagi di sini." Susi menyedok nasi dan lauk pauk, sementara tiga orang lainnya terdiam.

"Ga apa kan Ram, mama sering minta karyawan kamu tuk bantuin mama masak di sini ?

Wah Alex pasti seneng nih kalau bisa jadian ama Riana, bisa gemuk kamu Lex, punya istri pinter masak kaya Riana. Nanti deh mama akan suruh Meli tuk belajar masak sama Riana."

Sesaat Susi baru sadar saat tidak ada yg membalas perkataannya. Hingga ia menatap selidik pada ketiga orang yg sekrg mash terdiam.

"Lho kok pada kaya patung sih, kenapa ?"

"Maaf Tan, saya sudah tidak bekerja di kantor Rama, Maaf juga tidak bisa menemani Tante makan siang, senang bisa bertemu dengan Tante, permisi"

Riana berdiri menatap Susi dengan permohonan maaf. Kemudian berjalan tanpa menoleh kearah Rama

"Ri, tunggu, aku antar." Alex menyusul Riana

Susi menatap putra sulung nya yg menghela napas. Ia menatap bingung

"Riana tidak kerja sama kamu lagi Ram, kenapa ? kamu baik baik kan sama dia ?"

"Riana aku pecat mam."

"Hah !!! kenapa Ram, apa dia tidak bisa bekerja, atau...."
"Rama tidak mau hub Rama dengan Meli berantakan karna hadirnya Riana."

"Lho memangnya Riana kenapa ? sampai sampai kamu takut hub kamu terganggu. Riana kan sedang dekat dengan Alex ? terus dimana yg kamu blg ganggu hub kamu itu ? oh iya, ngomong2 gimana dengan Meli, apa kamu sudah bicara sama dia ttg permintaan papa kamu ?"

Pertanyaan Susi baskoro membuat kepala Rama mau pecah. Dia bangkit meninggalkan ruang makan tanpa menjawab sepatah katapun. Susi baskoro hanya menggelengkan kepalanya.

Dia akan mencari tau apa yg sebenernya terjadi pada putra tunggalnya itu.Belakangan ini ia memperhatikan Rama uring uringan ga jelas. Bagaimanapun dia seorang ibu yg mengharapkan kebaikan terjadi pada buah hatinya.

"Kenapa kamu ga pernah jawab telp aku , Rin ?" Alex menghentikan mobilnya saat sudah sampai di depan rumah Riana

"Maaf Lex."

"Jadi Rama orangnya Rin, yg buat kamu nolak keseriusan aku selama ini ? kenapa harus Rama ? Apa kurangnya aku Rin ?"

"Lex, maaf sekali lagi. Aku belum bisa buka hati aku buat yg lain. Aku...aku ga tau Lex. Setelah lama ga ketemu Ram, tiba tiba Tuhan kasih aku kesempatan ketemu dia, entah kenapa, hati aku masih terpaut sama dia. Aku bodoh ya Lex." Riana menatap tangannya yg bertautan

"Bahkan sekarang Rama benci sama aku. Padahal aku ga pernah punya niatan ganggu hub dia dengan Meli, tapi dia berpikir seolah2 aku akan hancurin hub mereka. Aku ga sehina itu Lex, aku cukup bahagia liat dia bahagia Lex. Sesulit itukah untuk dekat dengan Rama , lex ?" Riana menahan air mata yg akan keluar dr kedua matanya

"Aku ga pernah berharap apalagi bermimpi Rama akan balas perasaan aku, ga lex, aku sadar siapa aku. Mana bisa aku bersanding sama dia. Apalagi harus bersaing dengan Meli. Mungkin ini yg terbaik, aku harus menjauh dr Rama. Dia bener, keberadaan aku ga baik buat hub mereka Lex."

"Kenapa kamu ga berusaha terima aku Rin ?" Alex menatap wajah Riana yg menunduk

"Itu namanya aku jadiin kamu pelarian lex, aku jahat kalau gitu. Kamu berhak dapat yg lebh baik dr aku." Riana membalas tatapan Alex, sebelum keluar dr mobil Alex.

Alex membiarkan Riana masuk rumahnya. Ia mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh dilema dirinya. Disatu sisi ia ingin memiliki Riana, tapi tak di pungkiri ia tidak bisa memaksakan kehendaknya. Beruntung sekali Rama dicintai setulus hati oleh dua orang wanita sekaligus.

Mumpung pasukan dah lelap, kapan lagi bisa update

Sabtu 15 sept 2018   23.28

Love u .....Herni

RIANA - IN MY HEART (Ebook Ready)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora