Kehilangan Mu...

40 4 0
                                    


Rama sudah berkali kali menghubungi Meli, bahkan ia sudah mencarinya ke rumah Alm orang tua Meli yg sekarang masih disewakan. Meli seperti tertelan bumi. Kunjungan Rama ke rumah sanak saudara Meli bahkan mendapatkan tatapan permusuhan. Semua media social Meli seakan terblok , tidak bisa dihubungi. Rama ga habis pikir, tidak biasanya Meli seperti ini. Tiap hari ia mengunjungi Meli ke apartement tempat Meli tinggal, menunggu sampai beberapa jam berharap Meli datang dan membuka pintunya. Bahkan Meli mengganti password apartemennya, sampai satpam penjaga pintu masuk apartemen hapal akan wajahnya Rama.

Hingga suatu hari saat Rama kembali mengunjungi apartemen Meli, satpam itu menghampirinya

"Mas Rama, maaf ada titipan surat untuk anda."

Rama menerima amplop putih dr tangan satpam apartemen tersebut. Kemudian membukanya

Teruntuk Rama

Terima Kasih untuk kebersamaan kita selama ini.

Maaf aku belum bisa memenuhi keinginan ortu mu

Mungkin ini yang terbaik buat kita berdua

Aku memilih melanjutkan karier ku.

Selamat tinggal Rama

From Meli

Rama tercengang, apa apaan ini ? apa maksud semua ini ? segitu mudahnya Meli mengakhiri hubungan yg sudah lama terjalin diantara mereka, hanya dengan sepucuk surat ?

Rama memeras surat itu di tangannya.

"Maaf pak, apa Meli yg mengantar surat ini sendiri ?" Rama bertanya pada pak satpam

"Oh bukan pak, ada kurir yg mengantarnya, sambil membawa kunci apartemen milik mba Meli, karna sudah dilimpahkan ke pihak deplover untuk di jual."

"Apa ? Meli menjual apartemennya ?" Rama bertanya tak percaya

"Iya pak, benar. Saya kok yg mengurus ke pihak deplovernya."

"Oke pak , makasih." Rama beranjak pergi menuju mobilnya. Sementara pak Satpam yg tadi segera menghubungi seseorang via hp nya

"Lapor bos, semua sudah saya jalankan. Tapi tampaknya Pak Rama tidak percaya. Dia pergi begitu saja."

"........................"

"Oke bos, siap." Pak Satpam mengangguk sebelum mengakhiri percakapannya

Rama memukul setir mobilnya dengan kesal.

"Dimana kamu Mel ? Kenapa kamu ga nemuin aku dulu ?"

Rama benar benar emosi. Tidak biasanya Meli seperti ini. Seolah lari sebelum menyelesaikan masalah diantara mereka.

=====

Alex mendapati Rama termenung menghadap kaca kantornya

"Gimana bro, sudah ada hasil ?"

Rama menggeleng

"Elu udah cari ke agency nya ?" Tanya Alex

Seketika Rama menoleh pada Alex. Baru ia kepikiran. Tiba tiba ia beranjak meninggalkan Alex.

Alex segera mengajar Rama

"Hey ....mau kemana ?"

"Gue akan cari ke agency nya." Rama masuk mobilnya

"Gue ikut Ram." Alex segera masuk kursi penumpang

Rama melangkah memasuki gedung sebuah agency modeling. Ia pernah mengantar Meli sekali ke tempat ini. Mereka menemui receptionis

"Siang mba. Saya bisa bertemu pimpinan agency sini ?" Tanya Rama ramah

"Maaf sudah buat janji?" Tanya wanita cantik di hadapan Rama dan Alex yg mengenakan tage nama Maria

"Belum mba Maria, saya kemari mau mencari info tentang Meli kekasih saya, dia model dibawah agency ini. Mba pasti kenal Meli yg belum lama membintangi iklan cincin berlian itu."

"Mba Meli ? Maaf tadi mas nya bilang siapa nya mba Meli ? Kekasih Mba Meli ?" Indah menatap Rama dengan intens

"Oh iya mba, saya kekasihnya. Bisa saya ketemu pimpinan disini ? karna saya kehilangan kontak kekasih saya."

Indah segera menghubungi seseorang via telp. Tak lama seorang laki laki menghampiri Rama dan Alex

"Maaf ada yg bisa saya bantu ?" Tanya orang itu yg tak lain adalah Anggara, manajer Meli

"Kamu Anggara kan, manajer Meli ? Saya Rama kekasih Meli." Rama menjabat tangan Anggara, di ikuti dengan Alex

"Maaf Ram, saya tidak bisa bantu kamu. Meli sudah tandatangan kontrak untuk setahun kedepan , ikut tuor keliling eropa, sekalian bekerja di sana."

"Paling tidak kasih saya kontak Meli , saya butuh bicara dengan dia."

"Sekali lagi maaf, Meli sendiri yg melarang memberi nomer dia kepada siapapun selama dia pergi." Anggara menatap Rama dan Alex bergantian.

"Tolong lah bro, sohib gue ini bener bener butuh bicara berdua dengan Meli, ada hal yg mesti mereka luruskan." Alex berusaha menolong Rama bicara pada Anggara

"Kalau boleh aku kasih saran ya, mendingan kamu lupakan Meli, masih banyak gadis diluar sana yg bisa kamu dapatkan untuk pengganti Meli." Jawaban Anggara tentu saja memancing emosi Rama.

"Apa maksud elu, Hah !!!" Rama langsung menarik kerah baju anggara

"Eitsss, gue Cuma kasih solusi, dari pada elu nguber nguber Meli, dia dah jelas jelas ingin mengakhiri hubungan kalian." Anggara berusaha melepaskan cekalan tangan Rama pada kerah bajunya.

"Brengsek lu," Rama langsung memberi bogem kepalan tangannya kepada Anggara

Sontak wanita yg ada di ruangan depan menjerit histeris. Alex segera melerai. Ia tidak mau Rama kembali kalap. Sementara beberapa satpam sudah datang untuk melerai.

Alex memegang lengan Rama yg masih emosi, sementara Anggara melap sudut bibirnya yg mengeluarkan darah.

"Pastikan orang ini keluar dr sini, dan jangan pernah biarkan masuk kemari lagi." Perintah Anggara pada kedua satpamnya.

Rama mengelak saat kedua satpam memaksa nya keluar "Ga perlu, gue bisa jalan sendiri."

Alex menyuruh Rama duduk di kursi penumpang, sementara ia duduk di kursi pengemudi. Emosi Rama sedang naik, tidak bagus untuk keselamatan mereka jika Rama menyetir

Sementara Anggara menghubungi seseorang lewat telpnya

"Target sudah pergi bos, gila jotosannya boleh juga."

Love Herni

Jakarta 22 sept 2018  22.55

RIANA - IN MY HEART (Ebook Ready)Where stories live. Discover now