Part 5 - CINTA ATAU OBSESI

52 5 0
                                    


PART 5 - CINTA ATAU OBSESI.

Indah merasakan perubahan yg terjadi pada putri sulungnya. Ia suka mendapati Riana sedang bengong dan tersenyum sendiri. Beberapa kali Indah menyaksikan Alex mengantar Riana pulang, sehingga Indah curiga Riana sedang jatuh cinta pada Alex.

Malem itu setelah pulang kantor, Riana sedang membaca Novel di ruang tengah, dan Pak Atmaja ayahnya sedang menonton televisi. Indah menyajikan segelas kopi, teh manis dan pisang goreng buat suami dan putri sulungnya.

"Gimana Ri, betah kerja di tempat sekarang?" tanya Indah pada putrinya.

"Alhamdulillah bu, aku betah."

Riana kembali menyibukkan dirinya dengan novel di tangannya.

"Alex temenmu itu baik ya, udah kasih kamu kerjaan, sering anter kamu, orangnya ganteng lagi," puji Indah.

"Hmmm iya bu."

Indah memandang Riana. Tumben Riana diam saja, tidak melanjuti perkataan ibunya.

"Hubungan kamu sama Alex gimana Ri?" tanya Indah.

"Baik bu, gak ada masalah." Riana menikmati hidangan pisang goreng buatan ibunya.

"Kalian gak pacaran?"

Perkataan Indah sukses membuat Riana dan ayahnya menatap Indah.

"Maksud ibu?" tanya Riana dengan roman aneh.

"Yah, siapa tau gitu, ibu lihat Alex perhatian sama kamu."

"Kami cuma teman bu, gak lebih."

"Lebih dari temen juga gak apa, ibu suka kok orangnya."

Indah tersenyum mengingat bagaimana Alex baik dan hormat saat mengantar Riana pulang.

"Aku tuh dari dulu anggap dia temen bu, sungguh. Lagipula ...."

Riana tidak melanjutkan kata-katanya. Indah melihat seburat merah di pipi putrinya. Bayangan wajah Rama terlintas di pikiran Riana.

"Lagipula kenapa Rin ?" tanya Indah.

"Eh, engga bu. Gak apa-apa. Aku masuk kamar dulu ya."

Riana segera beranjak melangkah menuju ke kamarnya. Indah menghela napas.

"Kenapa sih bu?" Pak Atmaja meneliti wajah istrinya

"Aku heran sama putrimu itu pak. Udah segede gini, masa iya belum sekalipun ngenalin ke kita, satu laki-laki siapa kek. Masa iya dia gak pernah punya pacar atau kekasih kaya temen dia atau anak tetangga kita."

"Mungkin Riana belum nemu yg cocok di hati kali bu. Lagian emang ibu udah pengen punya mantu ya. Udah siap Riana pergi ikut suaminya hmmm?"

"Ya jujur sih aku belum siap pak. Tapi paling gak aku penasaran, cowok seperti apa yg bisa menarik perhatian dia. Dari dulu hobby dia itu paling baca novel atau nonton film gitu. Mana pernah malam mingguan kaya yang lain. Aku gak ingin dia di langkahin Ryan adeknya pak. Riana kan perempuan, gak baik."

"Huss, gak boleh bicara gitu, doakan yg baik-baik buat putri kita bu. Ayah yakin Riana akan mendapatkan jodoh yg baik buat dia. Dia sudah banyak bantu kita selama ini. Ayah yg merasa berdosa tidak bisa memenuhi keinginan dia buat kuliah. Jadinya dia kerja di saat teman dia sibuk kuliah."

Riana mendengar perkataan kedua orang tuanya.

Maaf Bu, aku tahu ibu khawatir dengan keadaan aku. Belum pernah sekalipun aku membawa sosok pacar atau kekasih ke hadapan ibu, karna aku gak bisa menaruh hati ini pada sembarang tempat. Hanya dia yg sanggup membuat hati ini bergetar, tak hilang oleh waktu. Andai aku bisa memilih aku ingin dia dan selalu dia. Tapi mungkinkah? Sedang dari dulu cintanya tetap satu orang, siapalah aku ini di mata dia.

RIANA - IN MY HEART (Ebook Ready)Where stories live. Discover now