bagian 23

2.2K 148 28
                                    

Selamat membaca. Jangan lupa Vote ya.

Siang ini Widya berangkat kerja lebih awal seperti biasanya. Kebiasaan ini sudah dilakukannya selama hamper 2 bulan. Dia selalu meluangkan waktunya untuk mengunjungi Reno sebelum mengerjakan kewajibannya merawat anak-anak yang sakit. Widya menyukai rutinitas barunya ini. Bertemu dengan Reno memberikan banyak energy dan kebahagiaan untuk Widya. Kesembuhan Reno yang dilihatnya langsung juga perlahan mengobati rasa bersalah dalam hatinya.

"Siang, Mbak Ika." Widya menyapa Mbak Ika yang sedang duduk di nurse station saat Widya melewatinya sebelum menuju kamar Reno.

"Siang, Wid." Balas Mbak Ika. "Jaga apa hari ini?"

"Jaga siang, Mbak." Widya menjawab sambil lalu.

Semua perawat ruang Anyelir tahu tujuan kedatangan Widya ke bangsal VIP itu. Sebagian besar berfikir Widya diberi tanggung jawab keluaga Reno untuk menjaga Reno selama Reno sakit. Karena kedatangan Widya selalu bertepatan saat keluarga Reno sedang istirahat atau pulang. Kehadiran Widya memang sangat membantu. Tak banyak panggilan yang dilakukan dari kamar Reno saat Widya menungguinya karena Widy akan mengerjakan sebagian besar pekerjaan perawat bangsal VIP yang berhubungan dengan Reno.

"Akhirnya kamu datang juga, Wid." Reno menyapa tanpa mengalihkan tatapannya dari buku yang sedang dibaanya. Dia bisa merasakan kehadiran Widya hanya dengan mendengar langkahnya saja.

"Mas Reno kok belum makan siang?" Widya melihat makan siang Reno masih utuh di atas overbed table. Dia menarik overbed table mendekati Reno agar Reno segera memakan makan siangnya. "Mas, tunda dulu baca bukunya. Mas Reno harus makan tepat waktu."

"Iya, Sayang." Reno meletakkan bukunya. Dia menatap Widya dengan bahagia. dia terus menatap Widya saat Widya membuat tutup plastic pada semua makanan. Rasanya menyenangkan hanya menatap Widya tanpa melakukan apapun.

"Cukup menatapku dengan mulut terbuka, Mas." Canda Widya. Dia bisa merasakan saat Reno menatapnya dengan intens.. "Saatnya Mas Reno menghabiskan makan siang ini."

"Tapi temenin," pinta Reno dengan manja. Widya mengalah dan duduk di depan Reno.

"Mas Reno kok sendirian?" Widya menatap kamar Reno sekilas. Dia melihat banyak sekali parcel buah yang tersebar di beberap tempat. Widya tahu selama Reno sakit tak ada yang menjenguk kecuali keluarga dekat tetapi kenalan dan kolega keluarga tak henti-henti mengirimkan parcel buah dan kartu. Widya sering sekali diminta untuk membawa pulang parsel-parsel itu saat dia kebetulan bertemu dengan keluarga Reno.

"Mama sedang ada urusan di Magelang, Wid dan Papa sudah kembali kerja lagi. Mungkin nanti Malam Kelvin yang akan menunggu di rumah sakit." Reno menjawab di sela kunyahannya. Dia selalu lahap makan saat Widya menunggui. "Kamu nggak akan berubah pikiran setelah Mas Reno keluar dari rumah sakit kan, Wid?"

"......." Widya menatap Reno dan tersenyum lembut. "Aku nggak akan kemana-mana Mas selama Mas Reno masih menginginkan kehadiranku dalam kehidupan Mas Reno. Bukan karena merasa bersalah atau membalas budi tapi karena hatiku menginginkan itu, Mas."

"Makasih, Sayang." Reno mendorong Overbed Table agar bisa lebih dekat dengan Widya dan menggenggang tangannya. "Ayo kita mulai hubungan kita lagi, Wid. sepertinya aku tak bisa melepaskanmu lagi."

"Aku juga, Mas. apapun yang akan terjadi kedepannya asalkan bersama dengan Mas Reno aku akan sanggup menjalaninya." Widya membalas genggaman Reno.

"Aku akan menjagamu mulai sekarang, Wid." Reno menarik tangan Widya dan memeluknya dengan erat. "Aku mencintaimu,Wid."

"Mas, kita di rumah sakit. Nanti kalau ada yang lihat bagaimana?" Widya merasa nyaman berada dalam pelukan Reno tetapi disisi lain Widya juga tak bisa menyembunyikan rasa panas dari wajahnya. Dia merasa malu dan takut ketahuan rekan-rekanya.

Antara Aku dan Dia S2 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang