Chapter 19 Part 2 : Mengawasi Kurama

3.5K 487 35
                                    

PDF tersedia. Harga 70rb. Minat DM ya. ^^

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Genre : Crime, Action, Friendship, Romance, Angst

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Note : Dilarang copy paste sebagian atau keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Under Cover

Chapter 19. Mengawasi Kurama Bag. 2

By : Fuyutsuki Hikari


"Mereka menyusupkan mata-mata ke dalam sekolah—" Bee tidak melanjutkan kalimat yang sudah berada di ujung lidah saat melihat tamu yang sedang berkunjung di dalam ruang kerja Raikage. Pria itu langsung memberi hormat ala militer saat melihatnya.

Danzo menganggukkan kepala, sekilas dia melirik ke arah Raikage lalu kembali menatap Bee. "Apa yang membuatmu begitu tergesa-gesa, Kapten?"

Pertanyaan itu dilontarkan dengan nada tenang, tapi penuh penekanan. Bee tidak langsung menjawab. Ingin rasanya dia menenggelamkan diri ke dalam lautan.

"Jadi?" Danzo kembali bertanya saat tidak mendapat jawaban dari Bee. Ia berjalan, menepuk pundak Bee pelan dan kembali bicara dengan nada dan ekspresi yang sama, "Aku baru saja menanyakan sesuatu hal pada Jenderal Raikage," sambungnya, "beberapa anak buahmu, mantan anggota divisi khusus terlihat dibeberapa klub malam milik Hebi, Kapten Bee."

Ia menjeda, membalikkan badan dalam satu gerakan. "Boleh aku tahu kenapa mereka bisa berada di sana?"

Bee menatap lekat Raikage yang masih memasang ekspresi datar. Mereka dalam masalah jika rencana Uchiha Fugaku tercium dan terbongkar. "Sayangnya aku tidak tahu apa yang mereka lakukan di sana, Jenderal," jawab Bee, tenang.

Dia berbalik untuk menatap langsung Danzo dan tersenyum muram. "Mereka bukan anak buahku lagi," sambung pria itu dengan ekspresi menyesal berlebihan. "Aku tidak bisa mengawasi mereka."

Danzo terlihat tidak terkesan dengan jawaban yang diberikan oleh Bee. Jawaban sang kapten sama persis seperti yang dikatakan oleh Raikage tadi. Namun, walau begitu dia tidak berusaha untuk bertanya lebih lanjut. "Aku berhak tahu semua rencana yang kalian susun," katanya, setelah terdiam beberapa saat.

Ia menjeda, ditatapnya Raikage dan Bee bergantian. "Kedudukanku sama denganmu, Jenderal Raikage. Masalah keamanan negara menjadi tanggung jawabku juga," tekannya. "Aku tidak akan memiliki muka dihadapan kaisar, perdana menteri dan menteri pertahanan jika teror yang dilakukan oleh Hebi terus mengancam negara ini."

Raikage dan Bee tidak menjawab. Keduanya diam membisu.

"Untuk saat ini aku tidak akan bertanya lebih jauh pada kalian." Danzo kembali bicara, memutus keheningan yang sempat tercipta. "Ingat; sebaiknya kalian jangan bermain dengan api!" tegasnya sebelum undur diri.

"Bagaimana dia bisa tahu?" tanya, Bee setelah Danzo pergi. Ekspresinya terlihat sangat serius. Mata hitamnya mentap tajam mata Raikage. "Apa mungkin salah satu anggota kita mata-mata Danzo?"

Raikage melepas napas panjang. "Kita tidak bisa menarik kesimpulan dengan cepat," ucapnya. "Dia memiliki banyak mata-mata yang tersebar jadi wajar saja jika dia mulai mengendus rencana kita."

TAMAT - Under CoverWhere stories live. Discover now