Chapter 14 : Titik Terang Bag. 1

8.2K 678 73
                                    

Author playlist : Julia Michaels - Issues

***

Hai... untuk yang minat beli pdf Under Cover bisa DM saya ya. Harga 70rb. Thank you!  ^^

***

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Genre : Crime, Action, Friendship, Romance, Angst

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Under Cover

Chapter 14 : Titik Terang Bag. 1

By : Fuyutsuki Hikari

Ruang meeting itu kini kembali sepi. Hanya ada dua orang yang tersisa di dalam ruangan yang awalnya penuh sesak oleh anggota kelompok Hebi. Zetsu dan Kabuto keduanya tetap tinggal di sana, saling menatap tajam, penuh benci.

Suara jarum jam dinding kini terdengar mencekam, layaknya nyanyian kematian, berdetak memecah keheningan ruangan. Suhu udara di dalam ruangan itu juga terasa lebih dingin, bukan karena alat penghangat ruangan yang rusak, namun lebih disebabkan ketegangan dan permusuhan yang menguar kuat dari dalam diri kedua orang tersebut.

Zetsu meminta Kabuto untuk tetap tinggal. Sesuatu yang sebenarnya sama sekali tidak diperkirakan oleh Kabuto. Bagaimana dia bisa menolak permintaan menjengkelkan itu jika Zetsu mengatakannya dengan sangat manis, tepat di depan hidung Orochimaru saat rapat tadi. Hampir saja Kabuto menarik pistolnya karena muak. Dia tidak tahan mendengar sanjungan dan pujian Orochimaru untuk Zetsu yang selama rapat berlangsung terus melempar senyum mengejek ke arah Kabuto.

Kabuto kembali merengut saat ingat jika Orochimaru pasti memberi nilai tambah pada Zetsu yang mengambil inisiatif untuk menghentikan perang dingin diantara mereka. Dasar penjilat! Batin Kabuto marah. Aku pasti membunuhmu cepat atau lambat. Tambahnya dalam hati, penuh dendam.

"Kabuto?!" panggil Zetsu lagi untuk yang ketiga kalinya.

Kabuto mendongak, menatap wajah orang yang memanggilnya dengan nada angkuh. Kabuto jelas merasa terganggu melihat ekspresi congkak Zetsu saat ini. Gigi pria itu gemertuk, wajahnya kaku, rahangnya semakin mengeras sementara kedua tangannya terkepal di atas pangkuannya, menahan marah. "Apa yang kau inginkan?" tanya Kabuto dengan ekspresi benci yang terlihat jelas. "Kau sudah tahu dengan jelas jika aku tidak suka berada di dalam satu ruangan denganmu!"

Tidak sulit bagi Zetsu untuk mengetahui jika Kabuto benar-benar marah padanya. Hei, sejak kapan keduanya akur? Keduanya harus bersaing hebat untuk mendapat kepercayaan Orochimaru. Tidak jarang mereka terluka untuk melindungi bos besarnya tersebut. Semua hal kotor mereka lakukan demi meraih kepercayaan Orochimaru. Pengaruh yang besar di dalam organisasi sama dengan kedudukan, serta uang, uang, dan uang. Sesuatu yang sepadan untuk apa yang mereka korbankan, bukan?

Zetsu mendudukkan diri di atas meja dengan seringai penuh kemenangan. Rapat yang digelar Orochimaru sudah selesai sejak lima menit yang lalu dengan keputusan; Zetsu menjadi wakil Orochimaru, menangani transaksi senjata dengan mafia Rusia. "Kali ini aku mengandalkanmu untuk mengamankan lokasi."

Kepalan tangan Kabuto mengerat, membuat jari-jari tangannya memutih. Kabuto tidak yakin akan sanggup menahan emosinya lebih lama lagi, jika Zetsu terus bicara dengan nada sombongnya.

"Kau tahu 'kan jika transaksi besar ini tidak akan berhasil tanpa kerjasama semua anggota kelompok." Sambil mengatakannya, Zetsu menyapu ringan bahu Kabuto dengan telapak tangan kanannya. Ekspresinya terlihat semakin senang saat Kabuto menatapnya dengan tatapan dingin.

TAMAT - Under CoverWhere stories live. Discover now