Chapter 8 : Ikatan Baru

14.3K 853 34
                                    

PDF tersedia. Harga 70rb. Minat DM ya ^^

.

.

.

Disclaimers : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Warning : OOC, OC, typo(s), gender switch, and etc

Genre : Action, romance, friendship

Selamat membaca!


Under Cover

Chapter 8 : Ikatan Baru

By : Fuyutsuki Hikari


Naruto menggelengkan kepala pasrah saat melihat sajian makanan yang sudah dipesan oleh Kurama saat ini. "Kakak, kau benar-benar ingin membuatku bangkrut, yah?" tanyanya dengan wajah keruh.

Saat ini keduanya duduk dengan nyaman di sebuah restoran mewah yang khusus menyajikan masakan barat.

Kurama menatapnya lurus, tersenyum penuh kemenangan dan menjawab dengan nada mengejek. "Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya, Adikku sayang!" katanya, memberikan penekanan di dua kata terakhirnya.

"Yeah... anggap saja aku menyesalinya saat ini," keluh Naruto dengan helaan napas keras. Dengan wajah memelas dia mengambil dompet dari dalam tas tangannya, membukanya lalu mengucapkan 'sayonara' pada isi dompetnya. "Kalian akan menghilang dalam sekejap mata," ucapnya lirih. Naruto kemudian mendongak, menatap sendu pada Kurama yang dengan lahap menyantap setiap hidangan yang tersaji di atas meja.

Dalam diam, Kurama terus mengamati tingkah lucu adiknya. "Jangan diam saja Naruto, ayo makan yang banyak!" ujarnya kemudian, bersikap seolah-olah dialah yang membayar semua hidangan yang tersaji di atas meja. "Ini wine nomor satu," tambahnya sembari mengangkat gelas anggurnya tinggi, membawanya ke bawah hidungnya untuk menghirup aromanya yang khas. "Benar-benar wangi..." Katanya riang, dengan ekspresi berlebihan.

"Tentu saja wangi, wine itu seharga seratus ribu yen," balas Naruto lirih. Kepalanya semakin menunduk, lesu. Ia terlihat hampir menangis saat ini.

Kurama kembali tersenyum dan menatap adiknya dengan binar jail di matanya yang berwarna ruby. "Aku hanya mengambil sesuatu yang kau tawarkan. Jadi, jangan pernah menyesalinya. Lebih baik kita nikmati saja, sudah lama kita tidak makan di luar berdua seperti ini."

Naruto merengut kesal. "Mudah untuk Kakak berkata seperti itu, karena bukan dompet Kakak yang akan terkuras habis."

Kurama tergelak, tawanya terdengar renyah dan bahagia. Sudah lama dia tidak menjaili adik yang paling disayanginya seperti ini. Rindu rasanya, anggap saja hal ini sebagai balasan untuk segala sesuatu yang dirahasiakan Naruto darinya.

"Jangan tertawa Kak, ini sama sekali tidak lucu!" ujar Naruto dengan ekspresi galak.

"Oh, ini lucu, percayalah! Wajahmu terlihat seperti anak kecil yang kehilangan permen saat ini. Benar-benar imut," ejek Kurama dengan seringai jail.

Naruto mendelik, menusuk-nusuk makanan miliknya dengan malas. Napsu makannya sudah menguap, hilang entah kemana. Ingin rasanya dia menelan bulat-bulat senyuman mengejek yang terus terukir di bibir kakaknya yang tampan. Mengerang kesal, ia akhirnya memilih meletakkan sendok garpunya di atas piring makannya. "Kak, boleh aku bertanya sesuatu?" tanyanya pada akhirnya, mengesampingkan perasaan dongkol yang menekannya keras.

TAMAT - Under CoverWhere stories live. Discover now