[3]

4.8K 588 96
                                    

Cahaya matahari menusuk kelopak mata membuat mata sewarna madu itu terbuka perlahan. Ia mengerjap beberapa kali, memandang langit-langit kayu.

"Selamat pagi."

Ia terlonjak dan sontak duduk begitu mendengar suara yang begitu familier itu. Hinata menoleh, matanya membulat mendapati pria bersurai padi yang tengah membukakan jendela.

"Malaikat–san?"

Pria yang dipanggil itu tertawa kecil, "panggil saja aku Natsume, Shoyou–kun—tidak maksudku, Shoyou–chan, mungkin?"

"Hah?"

Hinata kalut dan seketika beranjak dari tempat tidur, ia menghampiri cermin besar di sudut ruangan. Matanya melebar, ini bukan tubuhnya, tapi tubuh gadis yang diselamatkannya waktu itu. Hinata meraba-raba wajah, leher hingga dadanya. Pipinya memanas begitu merasakan tonjolan besar di dadanya.

"Payudara!" pekiknya dengan wajah semerah tomat, "kau yakin ini tidak apa-apa malaikat–san?! Maksudku, pemilik asli tubuh ini pasti marah karena aku akan sering melihat tubuhnya."

"Tenang saja, pemilik tubuh itu kini sudah dianggap meninggal. Jiwanya sudah ada di langit dan bertemu orang-orang baik yang sudah merawatnya saat di panti dulu. Anggap saja tubuh itu milikmu sendiri, Shoyou."

Hinata terdiam. Ia menatap sekali lagi pantulan tubuh barunya di cermin. Mata sewarna madu dengan surai jingga sepunggung. Takdir itu luar biasa. Siapa sangka ia akan memakai tubuh gadis yang begitu mirip dengan tubuh aslinya.

"Kau tinggal pikirkan nama dan identitas barumu. Aku akan tinggal bersamamu selama di dunia. Tugasku tentu saja untuk mengawasimu."

Gadis manis itu duduk di tepi kasur, ia memegang dagu, nampak berpikir. "Menurut Natsume–san, nama apa yang cocok untukku?"

Natsume menoleh, ia terdiam ikut berpikir. Pemuda cantik itu melihat dari ujung kaki hingga kepala gadis jejadian itu. "Kau cukup cantik ya, Shoyou–kun."

Hinata bergidik lalu menutupi dadanya, pipinya merona. "Ini kan bukan tubuhku malaikat–san!" pekiknya.

"Mata madu dengan rambut sewarna jingga, kulit seputih salju," gumam Natsume, "mungkin nama Hina cocok untukmu, satu kanji berarti matahari."

Hinata berbinar, "itu bagus Natsume–san. Lalu bagaimana dengan marga?"

Natsume menggedikan bahu, "kau pikirkan sendiri."

"Eeh," dengus Hinata, ia tersenyum. "Bagaimana kalau aku pakai marga Natsume juga, kau juga menyamar sebagai manusia, bukan? Aku bisa bilang pada orang-orang kalau kau kakakku."

Natsume tersenyum lebar, "itu bagus juga Shoyou–kun. Dari catatan kematianmu, aku pikir kau bodoh, ternyata kau cukup pintar juga."

"Apa kau bilang?!"

"Kalau begitu, aku akan segera membuatkan identitas barumu dengan nama Natsume Hina, besok aku akan langsung mendaftarkanmu di Karasuno. Kau akan ada di kelas 2 Shoyou–kun, umur pemilik asli tubuh itu ternyata lebih muda setahun darimu."

Hinata mengangguk dan merentangkan tangannya.

"Aku jadi bersemangat!"

×××××

Alis Natsume terangkat tinggi, ia menatap sinis Hinata yang memucat. "Kemana semangatmu kemarin?"

Hinata menoleh patah-patah kearah sang malaikat, ia menghela napas. "Aku sungguh harus pakai rok?"

Love Sunshine (KageHina Fanfiction)Where stories live. Discover now