Belum Siap .?

14.4K 368 6
                                    

"Dia bukan wanita malam, dia sahabatku, kekasihku, dan awal bulan besok akan menjadi istriku. Dia Jules. Wanita yang sedang bersama kita."Seru Nate dengan lantangnya. Aku masih mencoba untuk berpikir, apakah aku salah dengar atau apa.

Tapi setelah semua tampak terdiam dan pandangan mereka semua serius aku baru tersadar. Kalau ini memang serius.

Menikah tidak...tidak secepat ini. Aku tidak bisa.

"Kami tidak akan melarang mu untuk menikah dengan siapapun, asalkan itu wanita baik-baik. Kami telah mengenal Jules dengan baik, dan dia adalah anak yang baik. Baguslah jika pilihan mu adalah Jules, kami semua merestuinya. Kalian akan menikah secepatnya, semua aku yang atur."

"Ti-tidak, aku rasa aku perlu membicarakan ini dahulu dengan Nate, ini terlalu mendadak." Seruku, dan aku langsung berdiri.

"Maaf aku lancang tapi sepertinya aku harus pergi dahulu."

"Jules...tunggu."

"Maaf aku harus pergi, nanti kita omongin lagi." Seru Nate pamit dengan keluarganya, lalu dia mengejarku.

Aku langsung keluar rumah, dan berjalan di pinggir trotoar, pikiranku melayang, napasku sesak. Apakah ini benar?

Kenapa Nate tiba-tiba seperti itu?

Bukankah dia adalah orang yang sama sekali tidak mau memiliki komitmen, kenapa bisa-bisanya dia menerima tawaran itu?

Apakah aku hanya bahan untuk mendapatkan warisannya?

Sial semua pertanyaan bodoh itu berterbangan di otakku.

"Jules...Jules tunggu." Nate memanggil-manggil, mengerjarku yang sudah agak jauh darinya. Seolah aku meutup kupingku, aku tetap melenggang tanpa berhenti.

Lalu dia sudah berada lebih dekat aku merasakan suaranya yang sudah berada di belakangku.

Dia menarikku, napasnya tercekat, dia berlari.

"Tunggu Jules, dengarkan dulu penjelasanku."Bicaranya terbata-bata, karena napasnya yang tidak teratur.

"Kau hanya bercanda kan Nate."Seruku langsung ke inti permasalahan.

"Tentang apa? Pernikahan tadi? Tidak aku serius. Apakah kau pernah melihat keluargaku suka bercanda. Tidak Jules mereka serius dan aku serius." Nada bicaranya sudah kembali normal ketika dia mengatur napasnya.

"Ta-tapi Nate, kau tidak suka berkomitmen?" tanya ku.

"Nyatanya kau merubah presepsiku tentang hubungan, tentang komitmen, tentang tanggung jawab, kau merubah semua itu dan membuatku berani melangkah Jules, dan aku kini berkomitmen dengan menjalin hubungan denganmu, hanya denganmu." Lalu dia mencoba untuk menggapai pipiku, dia mengelus lembut di sana. Aku hanya diam saja.

"Tapi ini hanya pacaran Nate, aku bisa menerimanya. Kau tahu aku pun sama takutnya dengan komitmen, tapi aku mencintaimu dan aku menerima komitmen itu, tapi hanya sebatas pacaran Nate, aku belum siap jika itu harus lebih." Nate melepaskan belaiannya.

"Kau tidak mau menikah? Kau tidak mau menjalani hubungan yang lebih serius denganku Jules?"

"Ini sudah cukup serius untukku Nate, ya mungkin aku mau menikah, tapi tidak secepat ini. Ak-aku belum yakin Nate. Maafkan aku."

"Kau belum yakin dengan pernikahan atau denganku?"

"Bukan begitu, aku hanya belum yakin dengan diriku sendiri, apakah aku bisa menjalani pernikahan Nate."

"Aku juga Jules, aku juga belum yakin, tapi aku yakin denganmu, aku yakin dengan hubungan kita, kita juga sudah mengenal satu sama lain dengan baik, kita sudah mengenal hampir 10 tahun lamanya Jules. Mari kita mencoba nya Jules. aku janji akan menjagamu seumur hidupku."

"Aku belum bisa Nate, aku mohon beri aku waktu." Nate menarik napasnya, mencoba membaca situasi dan dia mengenggam tanganku.

"Baiklah, aku akan menunggumu, aku akan menunggu jawabanmu. Sekarang kita pulang ya. Aku akan mengambil mobil, kau ingin ikut atau tunggu di sini?"

"Tunggu di sini."

"Okey tunggu aku ya, aku akan mengambil mobil dulu, lalu kita langsung pulang. Lupakan tentang pernikahan ini, kita akan membicarakannya ketika sudah tepat."

Entahlah Nate apakah akan ada waktu yang tepat. Seruku dalam hati ketika melihat Nate berlari menuju rumahnya lagi untuk mengambil mobil.

Sekitar 4 menitan Nate sudah kembali ke tempat tadi dan menjemput Jules, tapi sayangnya Jules tidak ada di sana. Dia turun dari mobil dan mencari-cari Jules tapi Jules sudah tidak ada.

Ketika aku melihat Nate berlari menuju rumahnya dan bayangan itu seolah memudar ditelan kegelapan, aku memutuskan untuk melanjutkan berjalan, dan meninggalkannya.

Maafkan aku Nate aku tidak bisa membuatmu menunggu sesuatu yang tidak pasti. Maafkan aku Nate.

TBC


Mohon dukungannya

Please vote untuk menghargai

Saran dan kritik untuk jadi lebih baik

FOLLOW JANGAN LUPA.

Dan comment untuk lebih rame.

Salam hangat MS.

PIS (Partner In Sex) [END]Where stories live. Discover now