Part 8

350 35 0
                                    

Yume menghembuskan nafas kesalnya melihat pr yang dikerjakan itu sangat susah. Sudah beberapa kali mencoba cara lain tapi tetap saja tidak menemukan jawabannya. The8 yang tengah membawa nampan berisi dua cangkir teh itu melihat adiknya berfokus mengerjakan tugas rumahnya. The8 hanya tersenyum dan menghampirinya lalu menaruh nampan itu diatas meja tamu dan duduk disamping Yume.

"Ada yang bisa kakak bantu?" tanya The8 sambil menatap tugas rumah Yume

"Ne, aku sudah mencoba cara lainnya tapi hasilnya tidak kutemukan sama sekali." Yume menatap The8 lesu

"Kurasa caramu kurang tepat Yume, biar kakak ajari." The8 tersenyum lalu mengelus rambut Yume

Yume mengangguk senang ketika The8 ingin mengajarinya. The8 mengambil buku Yume lalu dia menjelaskan cara yang benar. Yume terus menyimak penjelasan dari The8 soal Pr nya itu.

"Nah begini yang betul, sudah jelas?" tanya The8 menatap Yume

"Ne, arraseo." Yume menatap The8 lalu mengangguk

"Baiklah, sekarang coba kamu kerjakan nomor lainnya. Kakak akan menemanimu," ucap The8

"Ne, aku akan mencobanya." Yume kembali mengerjakan pr nya itu

Akhirnya Yume menyelesaikan semua tugasnya dengan benar, The8 tersenyum melihat adiknya bisa mengerjakan semua tugas sekolahnya itu.

"Baiklah, minumlah dulu lalu tidur." The8 berdiri dan mengambil dua cangkir teh lalu memberi ke Yume

"Gomapta kak." Yume segera menerima cangkir teh lalu meminumnya

"Yume, kamu tau kan lagu CBX Sunbae?" tanya The8 sambil menyeruput tehnya

"Tau, memang kenapa kak?" tanya Yume menoleh ke The8

"Dengarkan kakak menyanyi lagu CBX yang judulnya Cry ya." The8 menaruh cangkirnya di meja

"Iya, aku akan mendengarkan kakak menyanyi." Yume menaruh cangkirnya didepannya

The8 menghela nafasnya lalu menyanyikan lagu CBX yang berjudul Cry. Yume langsung kagum ketika kakaknya menyanyi, Yume merasa tersentuh ketika nyanyian kakaknya itu sangat merdu dan lembut. Seketika Yume mengingat mimpinya bertemu dengan Appa dan Eomma.

Belum menyelesaikan lagunya, tiba-tiba saja jantung The8 merasa sakit sekali. The8 berhenti menyanyi lalu memegangi dada kirinya. Yume langsung menghampiri kakaknya yang kesakitan itu dan membantunya duduk di sofa. The8 masih mengerang kesakitan dan memegangi dada kirinya terus. The8 merasa seakan jantungnya seperti ditusuk-tusuk jarum yang tajam.

Yume mulai panik dan segera berlari ke dapur untuk mengambil obat penenang untuk kakaknya. Saat didapur Yume langsung mencari obatnya dengan gesit, dia menemukan obatnya di samping oven lalu berlari kembali menuju ruang tamu.

Saat Yume kembali dengan cepat, dia mendapati The8 yang tengah tak menyadarkan diri. Yume langsung tersentak kaget dan melesat menghampiri The8. Yume mengguncang tubuh The8 dengan panik, tapi The8 tetap tak menyadarkan diri. Yume meletakkan telinganya di dada bidang The8 dan mendengarkan detak jantungnya. Yume mendengarkan detak jantung The8 sedikit tidak normal, Yume segera mengambil handphonenya dan menelpon Wonwoo.

Wonwoo: Annyeonghaseyo, ada apa Yume?
Yume: Kak Wonu, tolong kak...
Wonwoo: Yume kenapa kamu menangis? Kenapa?
Yume: Kak Minghao, jantungnya berdetak tidak normal!
Wonwoo: Hah, baiklah aku akan kesana! Tunggu...

Yume langsung mengakhiri teleponnya lalu duduk meringkuk di sebelah The8 yang tak menyadarkan diri itu. Yume menyenderkan kepalanya di lengan The8, air matanya mengucur sangat deras ketika ia sangat kaget melihat The8 yang tidak menyadarkan diri. Ini persis yang dimimpikan Yume itu.

Tokk. Tokk.

Yume langsung berlari menuju suara ketukan pintu depan. Yume langsung membukakan pintu depan dan berhadapan dengan Wonwoo.

"Mana Minghao?" tanya Wonwoo khawatir

"Dia di ruang tamu kak, ayo ikuti Yume." Yume langsung menarik tangan Wonwoo dan berlari kembali ke ruang tamu

Wonwoo sangat terkejut ketika melihat The8 yang tidak menyadarkan diri itu. Wonwoo segera menghampiri The8 lalu menyentuh dahinya.

"Kita harus membawanya kerumah sakit." Wonwoo menatap ke Yume

"Ne kak." Yume langsung membantu Wonwoo membopong tubuh The8 dan berjalan menuju mobil milik Wonwoo

Diperjalanan. Yume terus membalik tubuhnya untuk melihat kakaknya yang tak menyadarkan diri itu.

"Apa Soonyoung hyung tidak memberitahumu kalau appa nya itu seorang dokter?" tanya Wonwoo sambil menyetir

"Itu-- aku sudah menanyakannya." Yume membalik tubuhnya menghadap kedepan

"Jadi, kenapa kamu tidak menelponnya saja?" Wonwoo mulai heran dengan Yume

"Kak Soonyoung sangatlah sulit jika dihubungi dimalam hari," ucap Yume

"Memang benar, dia sulit dihubungi. Dia juga sangat memberatkan agar dia bisa masuk kedokteran universitas." Wonwoo menjelaskan semua itu sambil menyetir

Yume hanya mengangguk pelan lalu kembali menghadap kedepan langit malam di luar kaca mobil. Yume jadi ingat apa yang dikatakan Hoshi saat Yume berduka atas kepergian orang tuanya.

"Aku akan menghibur kalian"
-Hoshi

"Kalian adalah dongsaeng kesayanganku"
-Hoshi

Yume merasa dia mendengarkan omong kosong dari Hoshi itu. Yume tak menyangka di saat seperti ini Hoshi tak bisa dihubungi padahal dia bilang kalau Yume dan The8 dongsaeng kesayangannya, tapi nyatanya itu hanya omong kosong. Yume langsung menyesal telah mendengarkan omong kosong yang dikatakan oleh Hoshi itu.

"Yume, sebaiknya kau berdoa agar Minghao diberi kesempatan untuk hidup." Wonwoo memecahkan keheningan diantaranya

"Ah ne kak Wonu, gomapta." Yume mengangguk lalu menatap langit malam luar kaca mobil

'Tuhan, kumohon berikan kak The8 kesempatan untuk hidup karena aku masih menyayanginya, jadi kumohon berikan dia nafas tambahan lagi tuhan." batin Yume berdoa dalam hati

TBC~~~

Thanks >The8< [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang