Part 1

1K 77 0
                                    

Minghao Pov

"Eomma, appa? Apa yang dikatakan dokter tadi?" tanyaku penasaran

"Emm itu--" Eomma dan Appa saling bertatapan

Aku benar-benar penasaran, sebenarnya aku kenapa? Apa aku sakit dalam jangkau lama atau jangka sebentar. Ya kuharap aku baik-baik saja, tapi aku tak melihat Yume. Tadi dia ikut, tapi sekarang dia dimana.

"Minghao, jika eomma bilang kumohon jangan menyesal ya." eomma duduk disebelahku lalu mengelus rambut coklatku

"Ne eomma, memang ada apa denganku?" tanyaku menatap eomma

"Kamu terkena tumor jantung." eomma langsung memelukku

Tumor jantung? Kukira aku akan baik-baik saja tapi kenapa harus aku yang kena penyakit yang berat seperti ini. Aku langsung menggelengkan kepalaku yang bertanda tak percaya, air mataku langsung menetes deras.

"Ani, ani! Ini tidak mungkin eomma!" isakku keras

Kenapa aku yang harus kena seperti ini? Kenapa? Aku tak ingin menderita seperti ini, hidupku mungkin akan dipenuhi oleh obat, dokter, dan operasi. Aku tak suka jika hidupku yang tenang diganggu dengan obat, dokter apalagi dengan penyakit berat dan mematikan ini. Aku tak percaya aku akan seperti ini, aku tak ingin penyakit tumor Jantung merenggut kesenanganku dan akan berakhir menjadi kepedihan hati. Dulunya aku bisa berolahraga dan senang, sekarang aku tidak bisa berolahraga dan malah menjadi kepedihan.

Appa langsung memeluk erat aku dan eomma. Masih kurang, Yume belum memelukku, kemana dia?

"Appa, Yume kemana?" tanyaku

"Yume sedang kekamar kecil." appa mengelus suraiku

Aku hanya mengangguk pelan dan menenggelamkan wajahku dipelukan eomma dan appa.

Yume pov

Aku tak percaya bahwa kak Minghao menderita tumor jantung. Aku tak tau harus menghiburnya seperti apa, yang hanya kuinginkan adalah menangis karena kak Minghao menderita tumor jantung. Aku menyandarkan punggungku di tembok, aku mendengarkan tangisan kak Minghao menangis kencang. Mungkin karena dia sangat terkejut saat mendengarkan perkataan eomma. Aku tak bisa menahan air mataku menetes dan menangis. Aku takut kalau kak Minghao mendengarkan tangisanku.

Jadi aku berusaha menjauh dari ruangan kak Minghao dan melangkah menuju taman samping rumah sakit.

Ditaman samping rumah sakit~

Aku hanya duduk terpaku saat dokter menjelaskan bahwa kak Minghao menderita tumor jantung. Aku tak percaya kak Minghao akan menjadi seperti ini. Kehidupan kak Minghao yang awalnya tenang, sekarang dia harus menderita karena penyakitnya itu. Kak Minghao adalah salah satunya kakak yang aku sayangi, dia selalu mengajakku ketaman dan bermain kejar-kejaran. Mungkin sekarang kak Minghao akan membatasinya agar tidak kecapekan. Kak Minghao pasti juga merasa sedih karena semuanya terbatas.

Ini memang hal yang kubenci, kenapa kak Minghao harus menderita penyakit tumor jantung seperti ini.

'Semoga kak Minghao bisa menghadapi semua tantangan ini,' batinku sambil menatap langit cerah biru

TBC~~

Thanks >The8< [Completed]Where stories live. Discover now