Part 7

321 31 0
                                    

Di mimpi Yume. Yume tengah menyapu air danau dengan tangannya dengan senyuman yang Indah itu. Yume mengangkat wajahnya dan melihat sepasang suami-istri berjalan dari kejauhan. Mulut Yume menganga lebar ketika melihat orang yang dicintainya itu berjalan mendekati Yume. Yume langsung berlari menuju orang tuanya dan langsung memeluk erat orangtuanya.

Air mata Yume langsung menetes dengan deras dipelukannya. Kedua orangtua Yume juga membalas pelukannya dengan erat.

"Appa, eomma. Yume merindukan kalian." Yume terisak-isak didekapan orangtuanya

"Eomma tau kamu merindukan kita, maafkan appa dan eomma ya. Maaf kalau eomma dan appa meninggalkan kalian berdua." Eomma melepaskan pelukannya lalu mengelus rambut Yume

"Ne, gwenchana eomma..." Yume menatap eommanya sambil tersenyum

"Yume, appa dan eomma pamit dulu ya. Tolong kamu jaga Minghao agar dia sehat." Appa dan eomma langsung menghilang begitu saja.

Dream switch

Yume dan Hoshi tengah berlari sambil mendorong kereta kasur bersamaan dengan perawat lainnya. Yume melihat The8 yang tak menyadarkan diri, Yume tak tau harus apa sekarang.

"Sebaiknya kalian tunggu disini, biar saya yang mengurus semua ini." Dokter menghimbau agar mereka tidak masuk

Yume dan Hoshi tengah duduk sambil menunggu pemberitahuan dari dokter. Kekhawatiran Yume akan The8 sangatlah tinggi, Yume tak ingin The8 pergi meninggalkannya sendiri didunia kejam ini. Yume sangat menyayangi kakanya dan ingin bersamanya selamanya. 

Klekk.

Dokter membuka pintu ruangan The8 ,Yume dan Hoshi langsung berdiri dan berhadapan dengan dokter.

"Dok, bagaimana keadaan kak Minghao?" tanya Yume sangat khawatir

"Anda harus tabah ya nona Kim, saya sudah semampu mungkin untuk menyelamatkan tuan Minghao tapi maafkan saya. Tuan Minghao tidak bisa tertolong, jadi saya minta maaf." Dokter itu terus membungkuk beberapa kali dihadapan Yume

Yume langsung diam membeku setelah mendengarkan ucapan dokter. Sungguh tak bisa Yume bayangkan, harapannya langsung hancur berkeping-keping. Air mata Yume langsung mengalir sangat deras, Yume langsung menundukkan kepalanya. Dokter langsung berpamitan kepada Hoshi dan Yume lalu berjalan menjauh dari keduanya.

Hoshi menghampiri Yume lalu memeluknya dengan erat. Yume menenggelamkan wajahnya didada bidang Hoshi dan menangis sampai baju Hoshi bagian dada itu basah karena terkena air mata Yume. Hoshi mengelus punggung Yume, Hoshi juga sangat menyesal karena tidak bisa menyelamatkan nyawa The8, air mata Hoshi langsung mengucur deras dan membasahi rambut hitam Yume.

Sekarang Yume hidup sebatang kara. Orang yang dicintainya sudah pergi dengan tenang disana, hanya Yume yang hidup. Dia tidak tau apa yang harus dilakukan, tanpa keluarganya dia tak tau dia harus hidup bagaimana.

Mereka masih berpelukan erat dan menangis karena berduka.

'Kak The8! Gomapta sudah menemani Yume selama ini.' batin Yume didekapan Hoshi

Dream End~

"Yume bangun, jangan mengigau." The8 mengguncang tubuh Yume pelan

Yume langsung membuka matanya lalu duduk di ranjangnya. Yume melihat kakaknya duduk disampingnya sambil menatap Yume bingung. Yume menatap kakaknya dan langsung memeluk The8 dengan erat. Air matanya langsung mengucur dengan deras. The8 sangat terkejut saat Yume memeluknya dengan erat apalagi Yume menangis.

"Yume kamu kenapa?" tanya The8 heran

"Jangan tinggalkan Yume sendiri, kumohon jangan kak!!" isak Yume masih memeluk Th8

"Yume pasti mimpi buruk ya? Ani, kakak tidak pernah meninggalkanmu... Itu hanya mimpi. Kakak masih disini." The8 mengelus punggung Yume

'Aku tau kamu pasti mimpi kapan aku pergi dari hadapanmu. Aku minta maaf Yume, Mianhae' Batin The8

TBC~~

Thanks >The8< [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang