2nd Case

51 3 0
                                    

"Wah… kau memang sangat buruk dalam merajut."

Taehyung ingin sekali terbahak ketika menangkap bahu Yunha yang menegang, tapi ia tahu jika ia tertawa ia telah menandatangani surat mati mudanya. Namun, bukan artinya ia akan berhenti mengomentari gadis itu hanya untuk melihat emosinya memuncak.

"Kau memang tidak ditakdirkan untuk bisa merajut."

"Dan gadis yang tidak bisa merajut ini akan menusukmu dengan jarum rajut jika kau tidak berhenti bicara."

Sirna sudah harapan Taehyung untuk selamat jika ia kembali mengomentari 'kemampuan' merajut Yunha. Namun, itu setimpal dan Taehyung merasa puas. Ia tidak menyesalinya.

Tapi ia menyesali fakta bahwa sikap nekad Jungkook sepertinya mulai menular.

"Dasar orang aneh." Yunha bergumam ketika melihat sang detektif yang menunduk lemas seolah ia telah melakukan hal yang paling ia sesali di dunia ini.

Gadis itu mengangkat bahu dan kembali berkonsentrasi dalam memasukkan benang ke dalam lipatan yang tepat.

Namun, kesunyian dan konsentrasinya tidak bertahan lama karena Taehyung memutuskan untuk kembali mengganggunya.

"Aku punya teka-teki." katanya serius dan keinginan sang barista untuk menusuknya dengan jarum rajut semakin tinggi.

"Apa?" Balas Yunha sedikit kasar karena rasa kesal.

"Lebih tepatnya kasus yang sudah ditutup beberapa tahun lalu. Seojoon-hyung yang menyelesaikannya."

Sang barista menghentikan permainan jemarinya dalam menggerakkan jarum rajut dan Taehyung berusaha keras untuk tidak menyengir lebar karena idenya untuk menarik perhatian Yunha sukses tereksekusi. Ia merasa sangat bersemangat untuk kembali melanjutkan kata-katanya.

"Dan kasus apa itu?" tanya gadis itu seraya kembali melanjutkan kegiatannya setelah memberi lirikan singkat pada sang detektif.

"Minuman beracun."

"Jika ini mengenai kopi sianida -"

"Bukan, bukan!" Taehyung memotong, kali ini ia jujur. "Kasus itu memang aneh tapi bukan itu."

"Lalu?"

"Darimana Asal Racunnya?"

Sang detektif segera menyebut judul dari salah satu artikel surat kabar terkenal di Korea Selatan. Memang kala itu, judul tersebut kedengaran tidak asing karena berita tersebut begitu terkenal hingga seluruh pelosok Korea Selatan mengetahuinya. Jika kasus itu begitu terkenal, sang detektif tahu bahwa sang barista pasti familiar dengan nama itu.

"Ooh."

"CUMA 'OOH'!?" Pekik sang pemuda tidak percaya.

Reaksi yang sekalipun tidak terduga oleh Taehyung.

"Lalu, apa lagi yang harus kukatakan?" Balas Yunha ketika melihat sang detektif tertunduk dengan aura suram.

"Setidaknya tolong bersikaplah seolah kau tertarik…"

"Tapi, aku memang tertarik."

"Wajahmu yang tetap datar tidak meyakinkanku."

Sebelum Yunha dapat membalas pernyataan Taehyung dengan sabetan scarf setengah jadi yang ia buat, dentingan bel menggema di dalam café. Keduanya segera menoleh ke arah pintu masuk dan menyaksikan Jungkook melangkah ke dalam masih lengkap dengan seragam kepolisiannya.

"Selamat datang di Rose Brew; café of flowers." sapa sang barista.

"Untuk apa kau menyapanya…" Taehyung mempertanyakan.

The Dynamic of Solving [Detective! Kim Taehyung, Police Officer! Jeon Jungkook]Where stories live. Discover now