Warning 18+ (Kalau emang mau dikasih peringatan)
Apa yang terjadi jika seorang bad boy paling tampan di New York harus menyaksikan seorang nerd girl pecinta puisi dihadapkan pada tuduhan pencurian CD eksklusif BTS yang terbaru?
Apakah Axel Jr. akan...
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Aria masih berusaha menghapus jejak-jejak duka kala ia masuk ke dalam kelas. Hatinya hancur seperti kepingan CD yang kini ada dalam dekapannya. Hidungnya memerah dengan mata yang berwarna serupa. Sesekali isaknya masih terdengar menyayat, tapi ia berusaha meminimalisir semua perhatian padanya. Bergegas gadis itu duduk di bangku dan tetap menunduk.
Jangan berharap Aira bisa berkonsentrasi dalam pelajaran. Pikirannya kacau balau.
Dia bahkan belum mendapatkan gaji pertamanya untuk membayar CD ini. Belum menikmati barang yang susah payah didapatkan itu. Axel sialan! Aria menyumpahi pemuda itu berulang kali. Setiap kali ia merutuk, air matanya pun ikut runtuh.
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Meski waktu terasa seperti kura-kura yang tersesat, bel waktu pulang akhirnya berdentang. Sampai akhir, Axel tak menampakkan batang hidungnya. Aria pun tak mengharapkan kehadiran bajingan itu. Ia sungguh takut tak bisa menahan diri dan mengirimkan bogem mentah ke arah pemuda bermata kehijauan itu.
“Aria! Apa mau….” Kalimat Ji Wook terhenti. “Kau menangis?” Pemuda itu mengangsurkan tangan hendak memeriksa wajah Aria.
Gadis itu berusaha menunduk semakin dalam. “Aku tak apa-apa.”
“Sungguh?”
Aria mengangguk berulang seolah berusaha meyakinkan ia baik-baik saja.
“Kuantar pulang?”
Lagi-lagi gadis itu hanya bisa mengangguk. Ia terlalu lelah untuk menunggu bis dan pulang ke apartemennya. Biarlah ia sesekali merepotkan. Kali ini ia sungguh butuh sesuatu untuk bersandar.