04 - WAITING FOR YOU

17K 842 10
                                    

📨📨📨

From : My Husband

Bersiaplah. Supir sebentar lagi menjemput mu. 14.30

Deg

My husband ? Wait. Siapa yang memberikan nama kontak itu di ponselnya. Lalu supir ... Supir siapa ? Rifa sungguh tidak mengerti.

Rifa cemas seraya meletakkan ponsel disampingnya. Dan bukannya membalas pesan Ia malah meremes sepuluh jarinya. Melentukkan kuku-kuku nya yang panjang dan bersih.

Setiap perihal meyangkut Althaf. Jantungnya berdetak cepat. Perasaan aneh apa ini ? Serangan jantung kah ? Tidak. Rifa tidak mempunyai riwayat sakit jantung.

Apakah pesan itu dari suaminya ? Rifa masih ragu. Apakah hari ini Ia akan bertemu dengan Suaminya ? .

Setelah dua Minggu menyandang status sebagai istri, untuk pertama kalinya Ia mendapat pesan dari suaminya. Kenapa tidak suaminya saja yang menjemput dirinya kalau dia sudah di Indonesia. Kenapa harus repot-repot pake supir. Kesan pertama ketemuaanya nggak romantis banget sih. Apa yang kau pikirkan Rifa. Hayalanmu terlalu jauh. Syukur-syukur ada supir yang jemput.

Ingin sekali Rifa membalas pesannya. Tapi kegugupan melanda dirinya. Lalu bagaimana jika nanti Rifa berhadapan dengannya ?

Satu pesan masuk menggetarkan ponselnya, matanya membelalak membaca isi pesan tersebut. Rifa disuruh berangkat sekarang. Dan supirnya sudah menunggu didepan ?

Bagaimana bisa. Kenapa secepat ini.

Rifa bangkit, berlari kecil agar cepat dapat didepan. Dan ya. Sebuah mobil hitam terparkir dihalamannya.

Mewah sekali mobilnya. Apa suamiku orang kaya ?

Rifa terperanjat ketika pundaknya merasa ditepuk. "Apa yang kamu tunggu lagi ? cepat masuk kedalam. Supir sudah menunggumu, " ucap Zana dengan nada lembut seraya membimbing Rifa berjalan lalu membukakan pintu mobil untuknya.

Tangan Rifa berpegangan di pintu mobil. Wajahnya terlihat memelas . Kepalanya menggeleng kecil Seolah mengatakan ' Aku nggak mau masuk'.

Zana yang kepalang peka, Ia bergumam " Masuklah !! "

Rifa mengalah, gadis ini masuk kedalam lalu duduk di jok belakang. Tangannya masih menarik lengan Farzana.

Zana malah tersenyum hangat dan melepaskan cekalan putrinya, Beralih mengusap puncak kepala Rifa. " Jangan khawatir. Ayah akan selalu menjengukmu, mengabarimu dan merindukanmu," tuturnya lembut, " Jadilah Istri yang patuh pada Suami. Ingat pesan Ayah ! Jangan mem-bang-kang " Zana tahu betul betapa keras kepala nya Rifa.

Bersamaan pintu mobil tertutup, kaca mobil turun kebawah. Ulah siapa kalau bukan, Rifa. Gadis itu menatapnya sendu, perlahan mobil itu melaju dan meninggalkan halaman Rumah kediaman Keluarga Farzana. Gadis itu menyembulkan kepalanya dikaca mobil. Zana melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.

Sedih ? jngan tanyakan soal kata itu pada Farzana. Tentu saja ia sangat merasa sedih. Dan lebih tepatnya lagi KEHILANGAN. Althaf memberi tahu Zana bahwa ia akan pulang ke indonesia malam ini. Dan saat mobil mewah memasuki pekarangan halamanya, Zana tahu. Itu adalah suruhan Althaf.

CINTA UNTUK RIFAKde žijí příběhy. Začni objevovat