[21] Kebersamaan

636 144 2
                                    

Maureen memang sempat sakit hati mengingat apa saja yang telah dilakukan Shimpony terhadapnya. Hanya saja kekesalannya itu mungkin bersifat kekanak-kanakan mengingat Maureen yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya ditinggal pergi kedua orang tuanya. Shimpony harus merasakan kepedihan tersebut. Bahkan semua anggota keluarganya telah tiada. Di saat Maureen masih memiliki ayah, ibu, kakek, dan Alex. Ya, Maureen belum pernah berpikir dalam sudut pandang ini.

Membahas mengenai keluarganya ... Maureen merindukan mereka semua. Maureen rindu kebersamaan dengan seluruh anggota keluarganya, walau mungkin Maureen lebih banyak diam. Namun, ia selalu menikmati detik-detiknya.

"Kita harus segera menemukan berystone ..., lalu membuka portal menuju darat."

Kata-kata yang seharusnya tidak dikatakan Maureen karena Lucas lebih dari mengerti apa yang harus dilakukan. Gelora tekad ketika gadis itu mengucapkan kata-kata tersebut seolah mencerminkan betapa kuatnya harapan agar ia dapat kembali ke daratan. Maureen melupakan bagaimana rasanya menghirup oksigen, atau menatap ke langit dengan sorot matahari menyambut. Segalanya mengenai daratan. Bunga-bunga mawarnya yang malang. Semoga salah seorang keluarganya telaten merawat bunga-bunga itu. Memberi si mawar pupuk dan air. Ikan mas yang ia letakkan di nakas kamar ... ikan satu-satunya yang ia rawat sebelum meninggalkan rumah. Astaga, Maureen rindu segalanya. Apa pun itu mengenai daratan. Ingin rasanya Maureen terbangun dari tidurnya dan menganggap semua ini hanyalah mimpi. Melupakan segalanya mengenai dunia bawah air. Tidak, kedua pilihan itu akan berakibat buruk untuknya. Maureen terlalu tamak untuk memilih keduanya.

"Maureen ... kamu baik-baik saja?"

Ya, setidaknya Maureen tidak lagi mendengar sebutan miris Lucas ketika menyebutnya, 'Manusia'. Gadis itu merasa lebih dianggap jika disebut dengan nama. Maureen tersenyum tipis. "Aku ... baik-baik saja."

Lucas mengerti senyum itu. Senyum yang berarti sebaliknya, 'Tidak sedang baik-baik saja'. Kaum hawa memang membuat segalanya lebih susah dimengerti. Mencoba terlihat kuat dengan kelemahan mereka. Terakhir tentang senyumnya ... Maureen sangat-sangat jarang tersenyum. Senyumnya dapat berarti beberapa hal. Bahwa ia merasa lelah atau pasrah. Atau mungkin bingung?

Maureen memang merindukan rumahnya, tapi akankah ia dapat meninggalkan tempat ini? Benarkah? Meninggalkan Lucas, Deana, dan Gred? Shimpony mungkin akan senang dengan segala keputusannya ini, karena gadis siren tersebut sangat membenci Maureen. Maureen benar-benar menjadi orang tamak, ia tidak dapat melepaskan salah satunya.

"Darat, air. Kalau kamu jadi aku, apa yang kamu pilih, huh, Lucas?

Lucas mengernyit. "Maksudmu?"

"Ya ..., aku ingin kembali pada keluargaku. Bertemu kembali dengan kakek, ibu, Alex, juga ayah yang sudah lama tidak kutemui. Tapi, meninggalkan tempat ini, meninggalkan kalian semua ... negeri bawah air. Rasanya sesak harus memikirkan itu. Gimana menurutmu?"

Pertanyaan yang salah jika ditujukan untuk Lucas, karena bahkan sampai saat ini, sepanjang perjalanan Lucas tidak henti memikirkan hal itu. Anggap saja Lucas tidak rela berpisah dengan manusia pertama yang ditemuinya. Manusia dingin dan cuek. Namun, hangat. Hangat di sini memiliki arti kalau Lucas nyaman berada di samping Maureen. Sepertinya hanya karena itu ... semoga saja.

Mungkin akan berat untuk melepas Maureen nanti. Hanya saja, jika gadis tesebut lebih lama berada di sini nyawanya akan terancam. Seperti kata Mathias, bisa saja Maureen berakhir menjadi sesuatu yang tidak pernah dilahirkan. "Kamu rindu keluargamu, 'kan?" tanya Lucas.

Maureen menganguk.

"Kalau begitu ... kamu harus pulang," ujar Lucas seraya bangkit dari duduknya. Pemuda itu tersenyum dan berkata, "Ayo, kita ambil berystone itu dan membawamu pulang. Agar kamu bisa ketemu keluargamu lagi. Itu yang kamu inginkan, 'kan? Ketemu lagi dengan ayahmu dengan keluarga yang pasti menunggu kamu pulang dengan selamat.

"Ayo, jangan kita buang-buang waktu lagi. Aku akan antar kamu, ketemu keluargamu."

Lucas menatap Maureen penuh arti. Pemuda siren itu membungkukkan badan lebih condong ke depan, meminta Maureen menaiki punggungnya. Kali ini tanpa ragu-ragu Maureen menuruti permintaan Lucas. Benar, tidak seharusnya Maureen menyerah seperti tadi. Apa pun uang terjadi nanti bukan hal yang seharusnya dia pikirkan, yang terpenting sekarang ini hanyalah mencapai Berry Head Arch untuk mendapatkan kembali berystone.

Menyelamatkan negeri bawah air lebih penting. Bukan hanya itu, Maureen tidak dapat membayangkan apa yang terjadi jika kekuataan  berystone benar-benar lenyap nanti. Air danau bisa saja meluap, memenuhi seluruh bagian daratan. Hilangnya berystone akan melepaskan portal yang memisahkan negeri bawah air dengan daratan.

Tubuh Maureen terasa ringan dibawa Lucas. Beratnya bahkan mungkin sekarang ini setara dengan Gred. Maureen memeluk leher Lucas, sementara Lucas membawanya berenang.

"Siapa sangka tempat ini bisa jadi seperti ini? Memang kami para siren diajarkan pendidikan dasar soal bersyton serta pengaruhnya ketika lenyap nanti. Tapi, siapa sangka?" ujar Lucas menatap sekelilingnya. Maureen mengedarkan pandangan ke sekeliling. Gadis itu sependapat. Tempat seindah ini, tempat yang selalu membuat Maureen iri karena daratannya penuh polusi, harus rusak. Airnya berangsur-angsur mengkeruh serta minim tanaman air di sepanjang perjalanan mereka.

"Ini salahku," ujar Maureen lirih.

"Wohoo, jangan salahkan dirimu. Ini enggak ada hubungannya dengan kamu. Berystone memang harus diganti setelah seratus tahun sekali. Kamu sudah tahu itu, 'kan? Nah, jangan paksakan dirimu menjadi 'yang bersalah'. Enggak seperti itu, kok."

Apa pun yang dikatakan Lucas hanya untuk menghiburnya, Maureen tahu itu. Saat ini Maureen merasa sangat bersalah, walau tanpa alasan jelas mengapa ia menganggap dirinya seperti itu. Sembari merenung dengan pikiran mereka masing-masing, perjalanan kembali dilanjutkan.

To be continued.

810 word.

Dyahputri

(26/08/2018)

10:50

Underwater World: Gate of Berry Head ArchWhere stories live. Discover now