Chapter 17 (The Secret)

139 24 4
                                    

"Bersabarlah, Jung Eun Ji.
Sebentar lagi, dendammu akan terbalaskan.
Gadis itu akan mati."
(Jung Eun Ji)


Happy Reading
😊😊😊

Keadaan di dalam Bangsal 2A kini mulai sibuk. Dae Yeol yang terpaksa harus mengecek korban-korban itu sendirian, karena Jae Seok telah tiada, dibuat sakit kepala.

Dokumen tak bertuan itu menumpuk di atas meja. Berisi data-data kesehatan mereka yang diculik dan dijadikan kelinci percobaan oleh Dong Hyun. Laki-laki pendek itu sangat mengerikan.

Meski kini masih ada Eun Ji yang ikut membantu, tetap saja ia kesulitan. Ia tak sesabar dan setelaten Jae Seok. Ada saja kesalahan yang ia buat hingga akhirnya membuat Dong Hyun mengurut pangkal hidungnya, kesal. Sesekali memakinya kasar.

Jika sudah begitu, laki-laki jangkung itu hanya bisa mengomel. Jengah pada pekerjaan yang sungguh menyita waktunya untuk bersenang-senang. Dae Yeol bukan sosok vampire yang mau mengerjakan hal-hal yang menurutnya sangat membosankan. Ia lebih suka berburu, ketimbang harus bekerja seperti robot.

"Eun Ji-ya, cepat bawakan dokumen itu!" titahnya kesal pada Eun Ji, yang selalu saja menjadi pelampiasan kekesalannya.

Eun Ji buru-buru mengambil sebuah dokumen yang sebenarnya diletakkan tidak jauh dari tempat di mana Dae Yeol berdiri. Ia hanya ingin melampiaskan kekesalannya. Itu saja.

"Ini," ujar Eun Ji sedikit takut. Wajahnya terus menunduk.

Dae Yeol hanya bisa menyunggingkan senyum mengejeknya, lalu,

Plak

Dokumen tebal itu membelai lembut kepala Eun Ji. Hampir saja gadis itu terjatuh, jika kuda-kudanya tidak kuat menahan bobot tubuhnya yang limbung.

Eun Ji terkesiap, sedang Dae Yeol kembali memasang tampang garang.

"Kau bodoh atau apa? Bukan dokumen ini yang kuminta!" omelnya kesal. "Kalian para manusia memang tidak berguna!" Kedua matanya menatap Eun Ji awas. Tubuhnya menegak, lalu kedua kaki jenjangnya membawa tubuh itu berdiri di samping Eun Ji.

Brak

Dae Yeol membanting dokumen tebal itu hingga berceceran di atas lantai, lalu melenggang begitu saja meninggalkan Eun Ji yang saat ini masih tertunduk sedih.

Hatinya sakit.

Hidup seolah tak lagi ada artinya. Semuanya sia-sia.

"Min Ho-ya, neol neomu bogosipda," gumamnya sedih. Ia tegakkan pandangannya. Menatap sebuah ruangan berkaca di hadapannya dengan matanya yang memerah. Sorot matanya menyaratkan kebencian dan dendam yang begitu dalam.

Benci pada Min Ho.

Benci pada keadaan.

Benci pada dirinya sendiri.

Andai saja dulu Min Ho tidak meninggalkannya, keadaan tidak akan serumit ini. Harga diri Eun Ji tidak mungkin jatuh. Ia pun diam-diam merindukan sosok Sung Gyu yang ikut pergi meninggalkannya sendirian.

Hidup benar-benar tak ada artinya lagi. Ia tak jauh beda dari mereka. Sama-sama berhati batu. Bedanya, mereka majikan, dan Eun Ji adalah budaknya. Hidupnya tak berarti bagi mereka. Lain hal jika itu Sung Gyu. Laki-laki sipit itu mencintainya. Sangat. Eun Ji tidak pernah diperlakukan kasar olehnya, sekali pun Sung Gyu tahu, Eun Ji masih merindukan Min Ho.

Duk

Duk

Ruangan yang dilapisi kaca di depan Eun Ji menggema. Sesuatu mengantuk-antuk pada kaca pembatas tersebut. Eun Ji sampai terkejut dan bungkam.

Vampire Beside You: Awakening the Demon (END)Where stories live. Discover now