Chapter 15 (Pembelot)

161 29 6
                                    

"Nyawa harus dibayar dengan nyawa.
Jika kematian adalah solusinya,
aku siap bertempur di barisan terdepan."
(Kim Ji Yeon)

Happy Reading
❤❤❤

Ji Yeon masih terus berlari secepat angin. Tak peduli jika ada manusia yang melihatnya. Ia tengah terdesak. Pikirannya sudah buntu. Hatinya masih disesaki rasa sakit karena ulah Dong Hyun dan Dae Yeol.

Tubuh tak berdaya Na Eun masih menempel dipundaknya. Ia sedikit kesulitan, karena ukuran tubuh Na Eun lebih besar dari tubuhnya yang mungil. Meski begitu, Ji Yeon tak lagi memiliki cara lain untuk menyelamatkan Na Eun agar keduanya lolos dari kejaran Dong Hyun dan Dae Yeol.

Suasana malam semakin mencekam. Suara-suara asing ditengah hutan terus berseru. Namun Ji Yeon tak peduli. Ia tetap melaju cepat membelah malam yang semakin kencekiknya.

Langkah cepatnya berhenti, saat memasuki area pemukiman padat penduduk. "Sial!" rutuknya kesal. Pasalnya, Ia lupa, kalau ia sama sekali tak tahu di mana kediaman Myung Soo berada.

Ji Yeon merutuki ketololannya sendiri.

Sambil melangkah pelan, ia memasuki gang-gang sempit. Menajamkan indera perasanya untuk menemukan keberadaan Myung Soo.

Ia hampir putus asa.

Menangis terisak, sambil terus menggendong Na Eun yang masih belum sadarkan diri. Ia takut, jika ada manusia yang melihatnya kali ini. Wujud Na Eun masih belum kembali normal. Kulitnya masih memucat dan urat hitam masih mencuat. Gadis cantik itu terlihat sangat mengerikan. Terlebih dengan darah yang menodai padaiannya. Hitam, pekat dan anyir.

"Myung Soo-ssi, jebal! Kau di mana?"

Bruk

Tubuh Ji Yeon tiba-tiba limbung ke kanan. Membuat gendongannya terlepas, hingga tubuh Na Eun ikut terantuk tanah.

"Arghhhhh!" pekiknya keras.

Ditegakkannya wajah itu, menatap seseorang yang tadi mendorongnya. Laki-laki aneh dengan masker dan topi itu menatap Ji Yeon bagai serigala yang akhirnya menemukan buruannya.

"Kau mau ke mana, gadis cantik?" ucapannya tidak jelas. Laki-laki itu sepertinya tengah dipengaruhi alkohol.

Tanpa aba-aba, tubuh besarnya menarik paksa kedua kaki Ji Yeon, hingga kepalanya terantuk jalanan beraspal. Membangkitkan iblis di dalam dirinya.

Tubuh Ji Yeon melompat ringan seperti kapas. Balik mencekik laki-laki itu hingga neyudutkannya pada dinding. Membiarkan tubuhnya tergantung.

Sekali pun laki-laki itu berontak, cengkraman erat Ji Yeon tidak akan bisa dilepaskan dengan mudah.

Oksigen semakin menipis dalam paru-parunya. Ia memukuli tangan dingin Ji Yeon, agar gadis itu mau melepasnya.

"Hentikan, Ji Yeon-ssi!" Sebuah suara sontak memecahkan konsentrasi Ji Yeon. Aroma itu, ia hapal betul.

Cengkramannya mengendur. Membuat tubuh sekarat itu jatuh menghantam aspal.

"Myung Soo-ssi!" tangis Ji Yeon pecah. Akhirnya ia bertemu dengan sosok yang sejak tadi ia cari. "Dowajwoyo, jebal!"

Myung Soo diam mematung di tempatnya. Terlebih saat netranya mendapati sosok yang tengah terbaring di jalanan. Gadis itu, kekasihnya.

"Na Eun-ah!" Myung Soo buru-buru mendekati tubuh Na Eun yang masih belum sadarkan diri. Ia menangis, saat mendapati keadaan gadisnya yang sekarat. "Apa yang kau lakukan pada kekasihku!" teriak Myung Soo marah. Manik hitamnya berubah merah. Menatap Ji Yeon geram.

Vampire Beside You: Awakening the Demon (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن