07

439 48 0
                                    

Play video diatas sebagai background music.
____

Sehun kembali ke negara asalnya dengan penerbangan pertama dari Australia. Mendapat gelar Bachelor of Law setelah berkuliah selama 3 tahun di The University of Melbourne, salah satu Universitas hukum terbaik di dunia yang menempati posisi ke 8 diantara Universitas terkenal lainnya, adalah sebuah pencapaian besar bagi seorang Park Sehun.

Kehidupan berat selama menjadi mahasiswa hukum tak begitu membebani Sehun karena keinginan kuat yang ia simpan di dalam hati untuk seseorang.

Irene.

Sebenarnya sudah sejak beberapa bulan lalu Sehun ingin kembali karena mengkhawatirkan keadaan Irene yang kini tinggal sendirian. Namun pemuda tampan itu harus menambah 6 bulan untuk sekolah khusus Jaksa setelah menyelesaikan 3 tahun sekolah hukum nya. Ia berjanji pada diri sendiri, bahwa segera setelah kepindahan tugasnya dari Sydney ke Seoul ia dan Irene akan langsung bertemu.

Sehun berjalan menuju pintu kedatangan sambil mendengarkan lagu kesukaan dari ponsel miliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sehun berjalan menuju pintu kedatangan sambil mendengarkan lagu kesukaan dari ponsel miliknya. Tanpa sadar, ia telah menyita perhatian sebagian besar penghuni bandara berkat rambut barunya yang berubah mencolok.

Rambut yang di warnai keperakan, dengan potongan lurus kasual membuat penampilan Sehun yang mengenakan kemeja polkadot tipis dibalut jas hitam dan dipadukan dengan celana jeans, terlihat seperti orang asing. Sangat tampan.

Pria itu mengabaikan pekikan para gadis yang terus saja menatapnya dengan tatapan memuja. Ia ingin mencari taksi dan segera pergi dari bandara karena risih dengan gadis-gadis yang mencoba menarik perhatiannya dengan teriakan histeris mereka, namun sebelum itu Sehun membeli egg tart hangat untuk ia bawa.

Selama berada di dalam taksi yang berjalan ke tempat tujuannya, Sehun terus memperhatikan sosok yang ada di wallpaper ponselnya.

"Kak, aku kembali," gumam Sehun sambil mengusap layar datar itu perlahan.

Sehun berjalan memasuki gedung apartemen yang menjulang saat dilihat dari bawah, senyum tak bisa lepas dari bibir tipisnya.

Ia menekan tombol dengan nomor 21 dan melesat sangat cepat keluar dari lift saat pintunya terbuka menuju salah satu apartemen dengan nomor 203. Tangan pemuda itu meragu ketika menekan kombinasi angka yang Irene berikan dulu.

Mungkinkah masih sama?

Dan ketika bunyi 'klik' terdengar, ia langsung masuk dan meletakkan koper di dekat pintu sebelum berjalan dengan menjinjitkan kaki agar kedatangannya tidak disadari Irene.

Dapur kosong, ruang tv kosong, ah mungkin di kamar.

Sehun membuka kenop pintu perlahan namun ia berhenti ketika melihat sebagian tubuh Irene yang tidak dilapisi apapun.

"Hya!" Pekik Irene saat mendongak, menyadari keberadaan Sehun ketika ia hendak melepas celana dari atas kasurnya. Wanita itu menarik selimut untuk menutupi dada dan pahanya yang terekspos.

IF YOU ✔Where stories live. Discover now