Decision

1.7K 225 27
                                    

(click the play button on the YouTube link 👆)

Kau alasanku tersenyum,

berbeda denganmu.

Di tengah kegilaan dunia,

hatiku tidak begitu penting.

In The End
Chapter 3

.

.

.

.

[ 28 days ago ]

Mereka terpojok. Jumlah pasukan yang tersisa bahkan bisa di hitung jari. Reiner telah berhasil di rebut oleh raksasa bermulut aneh yang tidak bisa berdiri tegap. Quadrupedal, namanya.

"Aku punya penawaran." Zeke Jaeger telah keluar dari wujud raksasanya. Tatkala melihat wajah asli Zeke, Eren teringat Grisha. Mereka sangatlah mirip. Jadi—perihal Zeke adalah kakak tiri Eren, bukan omong kosong?

"Kami akan berhenti menyerang, asalkan kalian mau memberikan Eren Jaeger dan dua orang Ackerman yang tersisa."

Otak pintar Armin langsung terpikir obrolan Mikasa dan Levi malam itu. Mereka saling bercerita pernah mengalami kisah masa lalu nyaris serupa. Lagipula kalau dipikir-pikir lagi, kekuatan Levi dan Mikasa tidak begitu masuk akal. Zeke pasti mengetahui sesuatu di balik nama belakang keduanya.

Hanya sedikit yang tahu jika kedua prajurit terbaik Paradis memiliki nama belakang serupa. Bahkan Eren, salah satu orang terdekat Mikasa, terkejut mendengarnya. Sedangkan Levi dan Mikasa sudah sama-sama tahu, tanpa pernah benar-benar membicarakannya.

"Baiklah," ucap Levi lantang, "Kami ikut kalian."

Nile tidak mengerti jalan pikir Erwin. Ia bergeming menyaksikan ketiga orangnya di bawa pergi. Pun begitu dengan Hanji, atau anggota Survey Corps lainnya. "Apakah hal ini telah di rencanakan?" tanya Nile.

Tidak ada yang menjawab.

Gila! Mereka melakukan suatu hal berisiko tanpa saling berdiskusi. Lantas, bagaimana kelanjutan misi mereka kedepannya?

***

Terbentang perairan luas berwarna biru dengan bau khas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terbentang perairan luas berwarna biru dengan bau khas. Desir ombak menyapa kaki-kaki mereka yang berdiri di pesisir dengan perasaan takjub luar biasa. Inilah laut. Armin pernah bercerita tentang air yang tak bertepi tatkala ia meminjam secara diam-diam buku tua milik kakeknya.

Suasana ini terasa asing. Satu sisi, pun mereka bahagia telah diberi kesempatan melihat satu dari banyaknya keindahan dunia secara langsung. Bukan sekadar gambar usang atau tulisan tangan seseorang.

In The End (HIATUS)Where stories live. Discover now