The Gate

4.7K 316 17
                                    

(click the play button on the YouTube link 👆)

Penulis sangat menyarankan kepada para pembaca untuk selalu mendengarkan musik yang tersedia di setiap chapter.

Don't forget to vote, follow, and comment!

Buang sisi kemanusiaan,

tidak ada pilihan.

Kalau boleh,

aku ingin terlahir di waktu lain.

Membuat sebuah cerita baru,

dengannya.

In The End 

Chapter 1

.

.

.

.

GUBUK lusuh tempat perempuan itu tinggal tak tercium bau kehidupan. Ia tidak berniat memperbaiki, bahkan untuk menutup lubang kecil penyebab air hujan masuk dan membasahi kaki-kakinya. Atau sekadar membuat perapian, sebab dingin malam sering membekukan jari-jemari. Ia diambang batas hidup dan mati. Tampak jelas dari netra kelabunya yang redup, seakan tidak butuh penyelamat diri. Baginya, bernapas sampai detik ini saja, masih terasa bermimpi.

Dari celah ventilasi kecil tanpa gorden, sinar arunika langsung menyinari wajah pucatnya. Ada kehangatan yang menjalar di sekitar kulit. Ternyata, ia masih bisa merasa. Dikira sejak tinggal seorang diri di dalam hutan, (dan membunuh waktu seharian hanya untuk merenung, terkadang lupa mencari makan dan minum) tubuh dan hatinya akan selalu kelu.

Kehangatan itu seolah memberi energi baru. Ia bergerak pelan-pelan untuk memerhatikan telapak tangannya yang kotor dan dipenuhi luka-luka gores. Dipikir-pikir, sudah berapa hari ia tidak membersihkan diri? Atau hal sederhana, seperti mengikat rambut gerhana sepunggungnya yang tidak lagi berkilau.

Hatinya sudah menyerah, namun ia bergerak sendiri. Otak dan tubuh si perempuan dekil enggan saling memahami. Mereka terlalu egois. Hingga kaki-kaki kurusnya mulai melangkah menuju sungai dekat sekelompok bunga cosmos yang tumbuh tak terencana. Sembari membasuh wajah, netra kelabunya menengadah menatap langit, lantas tersentak, bagaimana bisa ia bertahan setelah hampa merajai hidupnya?

[ 29 days ago ]

Capital City, Mitras.

Anggota Survey Corps menemukan sebuah rumah separuh hancur tak berpenghuni

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anggota Survey Corps menemukan sebuah rumah separuh hancur tak berpenghuni. Paling tidak, malam ini mereka bisa memejamkan mata barang tiga atau empat jam, tanpa perlu khawatir kehujanan.

In The End (HIATUS)Where stories live. Discover now