Trespass Gate.II

653 90 8
                                    

Thank you for reading.

Banyak author yang bikin ff romance, bagus2 lagi, yaudah aku bikin crime saja.

Memang gak bagus kok malah jelek hasilnya, liat ada yg baca aja udah syukur.

🔰🔰🔰

Daniel dan Jihoon duduk gelisah di dalam mobil. Mereka menepi di antara kegelapan. Langit malam semakin pekat dan udara dingin berhembus pelan membelai kulit mereka.

Daniel mengetukkan jarinya pada kemudi. Jika diakumulasikan, Woojin dan yang lain sudah pergi sekitar setengah jam lalu.

Mereka datang dengan niat baik dan solusi pemecahan yang terbaik. Daniel rasa ia ingin segera berlari menyusul yang lain.

Penyadap suara yang tersemat di baju Woojin mendadak terputus dan hal itu justru menambah kepanikan diantara gelapnya malam yang bergulir.

Jihoon menggigit bibirnya. Ia menimbang dan ketika alat penyadap terhubung kembali, hal pertama yang ia dengar adalah seruan Woojin.

"Arg!"

Jihoon berubah pikiran, persetan dengan keesokan pagi ketika ia pergi menemui Dongho. Ia menyambar sebuah pistol dan besi pemukul sepanjang penggaris.

Daniel bahkan gagal menghentikannya. Ia berdecak dan menyusul Jihoon dengan senjata terapit di antara jemarinya.

"Jihoonie, jangan gegabah...kita bawa Woojin dan Somi tapi jangan bertindak bodoh." serunya.

Benar. Emosi lebih sering membawa ketidakberuntungan.

Jihoon mempunyai praduga bahwa mereka telah masuk perangkap ketika sebuah suara terdengar dari sisi bangunan yang berbeda. Suara seorang wanita muda yang menjerit.

Ia hafal bahwa itu suara Somi.

Cerdik, mereka mengarahkan sasaran pada hal lain sementara Somi yang sebenarnya berada di sisi bangunan yang berbeda.

"Disana, Hyung. Kita tertipu." dengan itu, Jihoon berlari cepat disusul Daniel.

Tidak butuh basa-basi atau negosiasi tengik yang menjemukan. Daniel mendobrak pintu dan Jihoon segera merangsek untuk memukul beberapa lelaki dengan cukup brutal.

Perkelahian sengit dan Jihoon mendapat beberapa luka baru di wajah dan lengannya. Daniel mendapat beberapa tendangan di perutnya dan goresan panjang di lengan dan lehernya.

Beberapa lawan tumbang lalu Jihoon berlari untuk membuka ikatan tangan dan kaki Somi sementara Daniel menyelesaikan beberapa lawan. Tanpa membuang waktu mereka berlari keluar.

"Bawa Somi ke mobil dan tunggu disana. Aku akan menyusul Woojin dan yang lain." ujar Daniel.

Jihoon menurut dan membawanya ke tempat mereka menepi sebelumnya. Tidak ada siapa pun yang berjaga di luar. Daniel menerobos masuk dan ia cukup terkejut dengan apa yang terjadi disana.

"Woojin!" seru Daniel. Pemuda itu terkapar dengan darah mengalir di sudut bibirnya. Jisung tak jauh berbeda begitu pula Samuel. Minhyun masih mampu berdiri dengan nafas tersengal.

Lawan mereka -seorang lelaki setengah baya berdiri di lantai dua gudang penyimpanan tua yang kumal. Setelan jasnya rapi dan bersih tanpa noda.

Ia mengangkat tangan untuk menahan anak buahnya. Menyulut sebatang rokok dan melangkah maju beberapa pijakan.

"Kalian menang. Somi sudah kalian bawa, bukan? Aku tak akan menghalangi kalian. Silahkan pulang." ujarnya lalu dia menyeringai kecil dan melangkah mundur.

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Jul 31, 2018 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

MANEUVER (DANIEL, JIHOON)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz