(R) (King) Daniel III

864 111 84
                                    

Note : Maaf untuk peran Kuanlin dan Jinyoung.


❄❄❄


Sebelum ia benar-benar menyandang predikat tertinggi dalam organisasi Black Eye, Daniel hanyalah pemuda Kang yang cukup ambisius, berjalan bersama rekan kriminalnya -Kim Jonghyun.

Terkadang ia otoriter namun penuh pertimbangan yang cukup relevan. Tatkala kakinya menapak bara api maka Daniel tak ingin menyeret siapapun bersama langkahnya.

Jonghyun pernah meledeknya dengan panggilan King Daniel alih-alih menyebutkan secara benar sebagai Kang Daniel. Cukup beralasan jika ditilik dari rekor kerja Daniel yang mengesankan. Dingin, cepat, rapi, bersih dan yang terpenting ia selalu dalam posisi aman.

Saat Jonghyun beralih untuk mengurus sebuah keperluan di Jepang, maka Daniel secara mutlak naik dan memegang kendali.

Mengesampingkan masalah pribadi bukanlah perkara mudah ketika Daniel terkadang berpikir untuk mendambakan kehidupan normal yang jauh dari politik kotor dan hidup bahagia di bawah guyuran sinar matahari atau terpaan badai salju akhir tahun.

Jihoon seperti hujan di musim kemarau. Tapi, Daniel terus berusaha mengedepankan keperluan yang lebih luas dengan menekan kepentingannya sendiri.

Tak bisa disangka ia merasa gelisah sepanjang mengemudikan kendaraannya menuju lokasi persembunyian Jinyoung yang nyatanya secara terang-terangan mengibarkan bendera permusuhan.

Daniel perlahan memutar kemudi memasuki kawasan setengah terbengkalai. Beberapa pria bersenjata berat memandang kedatangan Daniel dengan siaga tingkat tinggi sementara roda bannya berputar pelan.

Ia turun dengan sikap tenang untuk menampakkan sikap dominasi yang memprovokasi.

Seorang lelaki berwajah lebar dengan kumis tipis menggiring Daniel melewati lorong kecil yang lembab dan temaram, menaiki anak tangga.

Situasinya sangat tenang sesuai perkiraan Daniel. Dirinya sepenuhnya telah memantapkan langkah untuk masuk dalam sarang harimau. Menurut perhitungan strategi, Daniel kalah jumlah dengan mereka semua.

Daniel berpikir untuk berjalan seperti jalan cerita yang ditentukan Jinyoung mungkin bukan pilihan buruk.

Lelaki berbadan besar dengan senjata laras panjang itu mengetuk pintu dua kali sebelum mendorong punggung Daniel dengan ujung senapan itu. Daniel pikir ia harus mengingat wajah lelaki itu.

Wajah Daniel mengeras tatkala matanya menangkap sosok Jihoon yang terikat erat dengan lilitan tali dan mulutnya direkat sebuah plaster.

Tangannya terkepal di samping tubuhnya. Hampir berlari jika saja siluet Kuanlin tidak berdiri disisi kiri dengan todongan pistol di kepalanya.

Secara naluriah, Daniel mengangkat kedua tangannya. Kuanlin membuang pistol di pinggang Daniel jauh-jauh. Pemuda tinggi itu mempertahankan ketenangan dalam ancaman yang kemungkinan berakibat fatal bagi Jihoon.

Kekasihnya meronta dan mencoba menjerit. Matanya memerah dengan genangan air mata. Menghancurkan Daniel berkeping-keping dan menyulut api dalam dirinya yang mulai berkobar semakin besar.

Daniel tak ingin salah melangkah dan mengandalkan pengendalian diri yang selalu ia tanamkan dalam dirinya. Kekerasan dan tindakan brutal bukanlah satu-satunya cara untuk meraih tujuan. Hal itu hanyalah salah satu pilihan yang terpaksa dilakukan setelah cara halus menguap tak berguna.

Daniel tidak ingin terlihat lemah hingga mereka mengira telah menang. Sekalipun ia tak memiliki senjata untuk bertahan, setidaknya Daniel memiliki aura mengancam yang cukup kuat.

MANEUVER (DANIEL, JIHOON)Where stories live. Discover now