22. SUNDATE WITH GEMMS!

1.5K 326 31
                                    

Playlist for this chapter :
A Lot Like Love - Baek A Yeon
━━━━━━━━━

Plang nama bertuliskan Kebun Raya Bogor terpampang nyata di depan gue.

Di depan gerbangnya, banyak sekali orang-orang yang berjualan. Desta menghampiri seorang bapak-bapak yang menjual topi, lalu mengambil salah satu bucket hat polos berwarna hitam dan ditaruhnya di kepala gue. Membuat gue mengeryit akan tingkahnya.

"Biar nggak kepanasan," ujarnya.

Kenapa Desta ngebeliin gue topi ini sih? Mending, kalo Yoongi dan Jungkook yang pake topi ini kelihatan ganteng. Lah gue, malah jadi kayak abang-abang tukang mie ayam tiren yang ada di film-film Azab.

"15 ya, Bang?" tawar Desta dan si penjual itu mengangguk.

Setelah itu, kami memasuki area Kebun Raya Bogor dan Desta mengantri untuk membeli tiket. Tapi gue memberhentikannya saat ia hendak membayar tiket masuk. "Gue yang bayar."

Tentu saja, Desta sempat menolak karena harga dirinya sebagai seorang pria merasa dijatuhkan saat gue membayar tiket miliknya. Tapi gue menjelaskannya kalau ini semua karena Desta sudah membayar topi yang gue pakai dan gue merasa nggak enak karena telah menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang tidak berguna.

Masuk ke dalam area Kebun Raya, gue dikerumuni pepohonan yang cukup rindang. Angin sepoi-sepoi membelai rambut gue yang tidak terkuncir. Walaupun matahari mulai naik, tapi gue dan Desta tidak merasakan yang namanya kepanasan. Wajar saja kalau Kebun Raya Bogor menjadi paru-paru kota karena letaknya juga berada di tengah kota.

Kawasan ini cukup ramai oleh beberapa kalangan, seperti keluarga, komunitas, bahkan yang berpacaran pun ada di sini.

Gue melepas topi yang dipakai, lalu memasangkannya pada kepala Desta. "Gue males pake topi, masih pagi."

"Kan gue beliin ini buat lo," kata Desta sembari melepas topi itu.

Gue yang sebal, merebutnya dan memasangkan topi itu di kepalanya. "Udah, pake. Lo ganteng pake itu."

Iya ganteng, kayak penjual mie ayam tiren.

Desta senyam-senyum mendengarnya.

Selama kita berjalan-jalan, Desta nggak banyak bicara. Dia sibuk dengan ponselnya hingga tiba-tiba menarik bahu gue.

Cekrek!

Suara jepretan kamera membuat Desta menyunggingkan senyumnya. Gue memukul tangannya dan mencoba meraih ponsel yang berada di genggamannya. Namun, yang gue dapat hanyalah peletan lidahnya dan kemudian dia kabur sambil tertawa terbahak-bahak.

Gue menghela napas, malas untuk mengejarnya. Getaran pada ponsel membuat gue membuka kunci layar berbenda persegi panjang. Tertera notifikasi Insta Story dari Desta yang berisi foto gue bersamanya dengan diberi judul "Sundate with Gemma!"

Tanpa sadar gue meremas tangan yang kosong. Bukan apa-apa, masalahnya wajah gue di foto itu tampak aneh dengan memasang wajah terkejut, sama seperti berfoto bersama Damar kala itu, sedangkan wajah Desta tampak baik-baik saja dan justru terlihat tampan dengan bucket hat-nya sambil menyunggingkan senyum yang sanggup membuat para wanita meleleh melihatnya.

Gue mengejar Desta saat cowok itu kembali berjalan, tanpa ia sadari gue menyusulnya dan kini berada di belakangnya. Ia fokus melihat ponsel sambil berjalan hingga gue langsung merampas ponselnya.

Malangnya nasib gue.

Ponsel Desta terkunci dan harus menggunakan password untuk membukanya.

Chasing a FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang