11. Sepertinya, Ada Sesuatu yang (Tidak) Aku Ketahui Tentangmu

28.9K 3K 221
                                    

11. Sepertinya, Ada Sesuatu yang (Tidak) Aku Ketahui Tentangmu

"Nggak diangkat?" Tanyanya tanpa pikir panjang, dan kemudian Naya menyadari betapa lancangnya dia setelah Aksa menatapnya dengan awareness yang lebih keras daripada plang no public access

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Nggak diangkat?" Tanyanya tanpa pikir panjang, dan kemudian Naya menyadari betapa lancangnya dia setelah Aksa menatapnya dengan awareness yang lebih keras daripada plang no public access. "Oh, sorry... I..." Naya meringis malu dan dia langsung mengalihkan pandangan. Terkadang Aksa bisa terlihat setinggi nama belakangnya, dan ketika hal itu terjadi, mata rakyat jelatanya seperti tidak sanggup melihat jarak di antara mereka. "Ya udah, saya naik dulu deh. Emh... t, thank you for today..." tuturnya tergugup.

Aksa yang terlihat tidak siap bersuara meski pria itu sudah membuka mulutnya membuat Naya makin merasa telah menyita terlalu banyak waktu pria itu. Jelas bahwa pikiran Aksa sedang terbagi, dan sudah sepantasnya dia tidak merepotkan pria itu lebih lanjut.

"Thank you for everything actually, you really saved my life today... you don't know how much this means to me." Naya menekan tombol lift. "Oh, iya, hampir aja lupa. Dinner lagi ntar besok jadinya," tuturnya seraya melepaskan jaket milik Aksa yang tadi pria itu pinjamkan untuknya. Dia berharap Aksa akan mengkomentari gurauannya, tetapi agaknya pria itu memang sedang tidak fokus. "Ya udah, saya duluan ya, makasih udah nganter."

"Oh, right... "

Dengan langkah yang lebih berat dari yang seharusnya, Naya lantas melangkah masuk ke dalam lift bersama rombongan orang yang juga naik bersamanya dan meninggalkan Aksa yang bergeming.

"Runaya!"

Ada perasaan yang tidak bisa dia sebutkan kala Aksa menyerukan versi lengkap nama depannya sedemikian rupa. Seperti tersanjung, dan teristimewakan, Naya menyadari bahwa dia sudah menghabiskan kapasitas yang tidak wajar dalam benaknya hanya untuk memikirkan hal ini.

"Iya?" Balasnya segera, karena pintu lift akan segera menutup dan dia tidak berada dalam posisi untuk mencegahnya.

"Good night."

Dari tempatnya berdiri, Naya membaca bibir Aksa dan dia memaksakan sekilas senyum untuk lekas muncul di ujung bibirnya dan membiarkan pintu lift mengakhiri paksa perasaan tidak rela yang tidak sepantasnya dia rasakan.

Apa yang sebenarnya dia harapkan dari Adhyaksa Prasaja Hagam, dan mengapa dia begitu terganggu dengan fakta bahwa mereka tidak akan bisa bertemu lagi?


[SEPERTINYA, CINTA]

[SEPERTINYA, CINTA]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sepertinya, Cinta (UPDATE SUNDAYS)Where stories live. Discover now