Halaman 10

11 4 0
                                    

Tiba-tiba sewaktu Trihadjo dan Soekono sedang berbincang diruangan penjara. Bos dari Trihadjo datang, Tidak terlihat sedikitpun wajahnya hanya dua bola mata yang terlihat, mukanya di tutupi sehelai kain.

"Soekono, Sejarah yang telah lama hilang akhirnya Kita jumpa lagi " Kata Bos itu.

"Dari suara itu aku mengenalmu, Tidak perlu Engkau menutup-nutup wajahnya dengan helaian kain itu" Jelas Soekono.

Bos itupun membuka helai kain itu, Dan seketika Trihadjo kaget. Karena dia hanya menerima perintah Bosnya yang tidak ia ketahui wajahnya. Namun ini pertama lali langsung Trihadjo melihat.

"Baginda Istana Raja" Kaget Trihadjo.

"Trihadjo keluarlah cepat persiaapkan pasukan dan sesegara kita akan berangkat" Perintah Baginda Raja.

"Baik Baginda" Jawab Trihadjo.

Tidak se-kedip matapun Soekono melihat Baginda Raja.

"Kenapa kamu melihatku begitu, Negeri ini memanglah sudah kacau dari awal. Untuk membenahnya sangatlah mustaholil, Itu hanyalah sebatas impianmu,Cita-citamu, Namun apa dayamu sekarang sudah tua bangkek" Tegas Baginda Raja.

"Aku tidak akan gentar walaupun usiaku memudar. Anak dan cucu negeri ini akan mewarisi semangatku dan negeri ini akan mencatat sejarah akan namaku" Jawab Soekono.

"Tentu jasamu masihku perlukan saat ini. Aku tidak akan membunuhmu sekarang. Manfaatkan sebaik-baiknya sisa umurmu wahai kawan lamaku" Kata Baginda sembari ia pergi menutup mukanya dengan helai kain dan menyuruh pengawal membawanya .

Gerombolan Trihadjo mulai berangkat dan mencari kelompok kunci yang tersisa, Dengan bantuan Soekono. Soekono mau melakukannya karena dia penya rencana lain. Sedangkan Baginda Raja tidak ikut begabung dan memimpin Prajurit-prajurit Istana untuk mencari kelempok kunci yang tersisa.

****

10 kereta yang mengiringi perjalanan Dia, Isra dan kawan-kawan lainnya untuk menuju dimana tempat pertama kali lnya Dia bertemu Kakek itu.


Namun banyak sekali rintangan yang mereka hadapi karena Baginda Raja Istana sudah mengeluarkan surat atau syaembara bagi yang bisa menangkap kelompok kunci. Sehingga diperjalanan banyak menggugurkan kelompok Indramayu yang ikut bersama. Selepas itu sikejarlah mereka oleh rakyat setempat sampai didepan ujung perbatasan, Dan ternyata pria yang bertopi yang mengantar Dia sewaktu menemui kelompoknya sedang menunggu didepan setapak jalan menyambut kedatangannya.

"Selamat datang kembali, Kawanku" Sambut Pria bertopi.

"Kami sedang dalam masalah dan dikejar. Bisakah kami bersembunyi" Ujar Dia.

"Tentu. Ikutlah denganku, maka kalian akan aman" Sahutnya.

Bergegaslah Mereka dibawa kesuatu tempat yang aman oleh pria bertopi tersebut. Gelap seperti labirin berlapiskan tanah mendalam layaknya sumur persembunyian diruang bawah tanah.

"Apakah kamu selalu memakai baju ini dan tidak mencucinya ?" Tanya Dia.


Sambil tetap berjalan pria bertopi hanha menoleh dan sedikit tersenyum malu.

"Orang yang aneh" Bisik Almasih pada Saraswati.

"Sstttt..." Bentak Isra.

Terlihat didepan mereka 5 patung besar yang berdiri gagah dan dinding dihiasi simbo-sombol purba. Dan 5 patung itu membuat Isra,Almasih dan Saraswati hingga Mahesa mendekati salah satu patung tersebut. Melihat hingga detail dari patung itu membuatnya merinding tidak karuan.

"Itukan kamu Mahesa !!" Sahut Indramayu.

Mahesa hanya terdiam. 5 patung tersebut menggambarkan fisik Mahesa,Isra,Almasih,Saraswati dan Dia.

"Patung-patung ini adalah 5 pemuda penyeimbang negeri ini mereka disebut sebaga pandawa 5 sekaligus Kelompok kunci negeri. Ini dibuat oleh rakyat pada jaman dulu sebagai sebuah penghormatan" Jelas pria bertopi.

"Bagaimana bisa mirip. Kalau memang ini dibuat sejak dahulu ?" Tanya Indramayu.

"Yang bisa menjawab semua itu hanyalah Kakek itu, Hei dimana kita bertemu Kakek itu ?" Sahut Dia,sambil bertanya kepada pria bertopi.

"Kakek itu berpesan kepadaku, untuk membawa kalian kesini dan dia menyuruhku untuk melayani kalian, Kakek itu langsung pergi entah kemana" Jelasnya.

Merekapun memutuskan untuk bermalam disitu. Dan berpikir mencari informasi-informasi tempat itu. Siapakah Kakek tua yang misterius ini dan apa yang sedang beliu sembunyikan ?.

Mutasir Kritis (PROSES)Where stories live. Discover now