17 : Jason Alice

3.9K 378 2
                                    

Untuk part ini khusus Jason Alice ya. Ken sama Jeslyn nya ditunda dulu.

Happy Reading ☺☺

'Aku akan bahagia melihatmu juga bahagia'. Meskipun bukan denganku. Itu adalah kalimat terbullshit sedunia. Karena nyatanya, aku tak pernah rela melihatmu bersama orang lain.

Elvanda Jason Gravio.

Jason menatap wanita dihadapannya sekarang. Wanita yang sudah dua tahun tidak ditemuinya. Dulu, setiap menemui wanita itu selalu ada tatapan kebahagiaan di matanya. Tapi kini, hanya lah luka yang dia lihat. Mengingat betapa brengseknya perbuatannya selama ini.

Cantik. Itulah yang dia gambarkan kepada wanita ini. Tubuhnya sedikit kurusan dari pada dua tahun dulu. Sedangkan rambutnya terlihat lebih pendek. Dia terlihat semakin fress. Jason jadi menyesal karena meninggalkan wanita ini terlalu lama.

"Cepat katakan apa maumu. Aku tidak punya banyak waktu." Wanita itu berbicara tanpa menatap Jason. Pandangannya dia alihkan ke luar restoran.

"Dulu ada cewek yang bilang sama aku. Kalo bicara sama sesorang itu harus tatap matanya. Katanya nggak sopan."

Wanita itu memutar bola matanya malas. Kemudian menatap tajam kearah Jason.

"Sebernarnya mau kamu apa sih Jas." Ucap wanita itu sedikit berteriak. Bahkan pengunjung disini pun sampai terpusat kearah mereka.

"Aku mau minta maaf sama kamu lic."

"Minta maaf kamu bilang. Kamu sadar nggak apa yang udah kamu lakuin ke aku."

Jason sadar betul apa yang telah dia lakukan dulu. Dia telah menyakiti Alice. Bahkan permohonan maaf pun tak cukup untuk menebus kesalahannya.

"Selama empat tahun aku berusaha mengerti kamu. Kamu bilang kamu nggak mau pacaran atau komitmen lainya. Okey aku bisa ngerti itu. Meskipun semua orang mengganggap aku bodoh karena mau-maunya digantungin sama kamu. Tapi.." Alice menghembuskan nafasnya kasar. "Tapi apa harus kamu ninggilain aku tanpa kabar. Apa karna aku bukan siapa-siapa kamu jadi aku nggak berhak tau keberadaan kamu ?"

Jason diam. Membiarkan Alice mengeluarkan emosinya. Mata alice terlihat berkaca-kaca. Jason merutuki dirinya sendiri. Kenapa dia selalu membuat wanita ini menangis.

"Kamu berharga lic, sangat berharga." Jason memandang tepat dimata alice.

Jantung Alice berdetak sangat kencang mendengar penuturan Jason. Bahkan dia tidak berani memadang Jason.

"Kalau aku berharga, kenapa kamu pergi."

"Karena aku punya alasan."

"Alasan ?"

"Kamu taukan orang tua aku cerai ?" Alice-pun mengangguk. "Mama selingkuh, dan aku tau itu sejak SMA. Dan sejak saat ini aku nggak pernah percaya yang namanya cinta."

Jason mulai memceritakan permasalahan keluarganya. Mulai dari pertama dia memergoki mamanya selingkuh. Sampai Jeslyn juga melakukan hal yang sama.

Alice merasa pilu sendiri mendengar cerita Jason. Membayangkan betapa susahnya kehidupan Jason. Dia harus bertahan dengan keluarga seperti itu. Kalau Alice jadi Jason Alice mungkin akan mati bunuh diri.

"Tapi semua itu berubah sejak aku bertemu dengan wanita yang bernama Alice. Dia meruntuhkan pertahananku. Senyumnya, tawanya membuat jantungku berbedar kencang. Tapi dengan bodohnya aku malah menapik perasaan itu, selalu menyangkal kalau itu bukan cinta. Bahkan sampai ninggalin dia tanpa kabar. Brengsek banget kan."

Air mata Alice pun pecah. Alice tidak tahan lagi melihat penuturan Jason. Disisi lain Alice sangat mencintai Jason. Tapi disisi lain, Alice masih sakit hati dengan perlakuan Jason. Bukannya Alice tidak memahami permasalahan Jason. Tapi menurutnya semua itu bukan alasan. Apapun permasalahannya Jason tidak seharusnya memperlakukan Alice seperti ini. Membuat wanita menunggu selama hampir empat tahun dan meninggalkannya dua tahun tanpa kabar. Itu bukan perilaku yang baik.

"Yang namanya salah, akan tetap salah. Apapun alasanya." Ucap Alice datar.

Jason mengusap wajahnya kasar. Ternyata semua ini tidak mengubah keputusan Alice. Wanita itu masih membencinya.

"Aku mencintaimu lic."

Jantung Alice seakan berhenti. Kalimat yang selama ini dia nantikan terucap begitu saja dari mulut Jason. Alice membeku, dia tidak bisa melakukan apapun sekarang.

"Kembalilah padaku lic. Aku akan memperbaiki semuanya."

Alice terdiam cukup lama. Sampai akhirnya Alice buka suara.

"Aku tidak bisa. Aku akan menikah dengan laki-laki lain."

Jason menatap Alice lekat. Alice akan menikah. Kita kisah cintanya telah berakhir. Semuanya telah terlambat. Jason sudah kehilangan Alice.

Satu hal yang Jason tau. Alice nya masih mencintainya. Tapi, Alice nya telah menjadi milik orang lain.

Yang harus Jason lakukan sekarang hanyalah ikhlas. Dia tidak akan menjadi pria brengsek yang memaksa Alice kembali padanya.

Sudah cukup selama ini dia menyakiti Alice. Jason tidak mau merusak kebahagiaan Alice. Pria itu sangat beruntung mendapatkan Alice. Sedangkan Jason pria bodoh yang telah menyia-nyiakan Alice.

Penyesalan akan datang diakhir kan.

"Selamat. Dia akan menjadi pria yang sangat beruntung karena memilikimu. Oh ya, terimakasih. Karena kamu telah mengajarakanku apa arti cinta yang sesungguhnya. Semoga kamu bahagia." Jason meninggalkan Alice yang masih mematung dg ucapannya.

Alice menghapus air matanya. Urusannya dengan Jason sudah selesai. Dan sebentar lagi dia akan menikah. Semua tentang Jason telah berakhir.

Iya berakhir.


Tbc

I Can Hear Your VoiceWhere stories live. Discover now