HARUS FOLLOW karna Part acak dan Private!!
Rate 17+
Sakit!
Tentu. Siapa yang tak sakit hati dan kecewa bahkan marah saat dengan tega pacarnya menjadikan dirinya sebagai Bahan Taruhan. Gadis malang itu menatap kecewa pada sang pacar.
Daniel Ilescas d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue cuma ngerasa nyaman.."
Chearavita Hildy. M
.
"Lo ngantuk?"
"Hah! kenapa?"
"Lo ngantuk?" ulang Aldan dengan memelankan laju motornya.
Kepala Vita yang memakai helm itu menggleng, "Enggak kok."
Melalui kaca spion motor Aldan kembali melirik Vita yang duduk dibelakang, ia kira gadis itu mengantuk karna matanya terpejam damai.
"Gue nggak mau lo jatoh." jedanya "Lo bisa pegang bahu atau tas gue."
"Iya!"
Setelah Vita berpegangan pada tas ransel Aldan, cowok itu langsung menambah laju motornya. Meliuk mengikuti jalan yang berkelok, bagi Vita laju motor tak terlalu kencang namun cewek itu takut karna jalurnya seperti ular yang banyak likuan.
Entah dari kapan tangan Vita dengan sendirinya sudah berada dipinggang Aldan. Tidak memeluk! Tapi Aldan dapat merasakan tangan mungil itu berpegangan erat karna alasan itu senyum Aldan terukir dibalik helm full face nya.
Terlalu hanyut dengan belaian angin sampai Vita tak sadar motor Aldan sudah berhenti ditempat tujuan cowok itu.
"Lo nggakpapa?"
Vita menoleh dengan mata bulat nya, "Emang gue kenapa?"
Aldan terkekeh, "Gue kira lo enggak suka gue ajak kesini." dengan berucap tangan Aldan terulur membenarkan rambut Vita yang sedikit berantakan akibat memakai helm.
"Engaco." elak Vita tak setuju ucapan Aldan. "Siapa yang nolak pesona sunseet pantai coba?"
Melihat Vita yang sudah berjalan membuat Aldan langsung menyusul hingga mereka berjalan beriringan menyusuri pantai.
Angin di pantai ternyata lebih segar daripada angin di jalan tadi. Karna itu mata Vita kembali terpejam, kocaknya gadis itu melangkah dengan mata tertutup membuat Aldan terkekeh ringan.
"Kalo lo ngantuk kita pulang."
Ucapan Aldan mengalun bersamaan dengan Aldan yang menarik tubuh Vita mendekat sampai membuat mata cantik itu terbuka.
Tersadar karna tak fokus dengan langkah, Vita tak memberontak, "Gue nggak ngantuk."
"Di motor juga lo merem. Kalo bukan ngantuk apaan?"
Mereka saat ini saling menatap, membuat Aldan dapat melihat senyum kecil di bibir Vita. "Gue cuma ngerasa nyaman karna angin."
"Rasa sejuk dia buat gue sadar. Sadar kalo gue udah lama enggak pernah ngerasain rasa nyaman. Hal sekecil rasa angin pun sampe gue lupa, itu semua karna belenggu Daniel." jelas Vita dan berakhir terkekeh miris.
