"Aku mengantarnya dulu." pamit jiyong pada keluarganya kemudian ia masuk kedalam kendaraan mewah itu.

"Selamat malam, kapan2 aku akan mampir lagi.." jieun melambaikan tangannya lewat jendela dn melempar senyum pada orang2 yg juga sedang melambaikan tangannya.

taklama kemudian mobilpun melaju mulus ke jalan raya meninggalkan ketiga orang yg masih senantiasa melambai dn tersenyum ke arah mereka.

"JIYONGIE SEMOGA BERHASIL!"

=========

      Hampir satu jam perjalanan berlalu namun kedua orang itu sama2 saling berdiam diri, jiyong mau pun jieun masih trlalu canggung untuk memulai percakapan.

Sampai pada akhirnya jieun menyadari ada yg aneh dengan jalan yg mereka lewati, jalan itu bukan jalan menuju hotel tempat ia menginap tpi sebuah padang bunga yg cantik dn sepi.

Jiyong menghentikan laju mobilnya, membuat jieun mengerutkan kening bingung.
"Eo! Kita di mana.? Kenapa bukan hotel.?" tanyanya membuka percakapan.
"Ini adalah padang bunga.." jawab jiyong dengan nada sedikit kaku dn gugup.
"Woah.. Kenapa kau membawaku ke sini.?" jieun memalingkan wajahnya ke arah jiyong.

"Karna ada sesuatu yg ingin ku bicarakan denganmu." jawabnya memalingkan wajahnya juga sehingga mereka bisa saling menatap satu sama lain.

"Ne.? Apa itu.?" airwajah gadis itu berubah gugup, meski pikirannya mengatakan 'mungkin dia ingin mengatakan soal duet' tpi hati kecilnya mengharapkan sesuatu yg lain, misal pernyataan cinta. #hmmmppp

Bukannya menjawab jiyong malah sibuk mengusap tengkuknya dn tersenyum gugup.

"Gimana ya membicarakannya.." tangannya mencengkeram stir mobil dengan pandangan mata yg takfokus, ia terus menggaruk tengkuknya yg takgatal dn sesekali ia menggigit bibir bawahnya.

"Eum?" jieun semakin penasaran melihat tingkah aneh jiyong, ia baru pertama kali melihat tingkah jiyong yg aneh seperti ini.

"Begini... Hhhhmmmmmm.... Lee jieun-ssi.." kata2 yg biasalanya lancar tiba2 saja menjadi terbata dn kaku, bahkan jieun sampai mengerutkan kening saat pria itu menyebut nama lengkapnya.

"Aaku menyukaimu." cetusnya.

Hening.. Suasana di dalam mobil begitu hening dn membeku sesaat.

"Ye?" mata bulatnya langsung melebar, dia dengar apa tadi.? Jiyong menyukainya.?

"Mungkin ini trlalu mendadak atau trdengar aneh atau... apa lah itu..ttpi aku serius." dengan cepat jiyong memperjelas perkataanya. ia tidak ingin jieun salah paham atau apa, ia hanya ingin mengutarakan perasaannya jikapun di tolak, toh dia sudah berkata jujur dn punya antisipasi.

"Kau serius.?" jieun semakin menatap wajah pria itu, gadis itu mencari kebenaran dalam mata pria di depannya.

'Ini bisa di sebut pernyataan cinta kan.?'

"Yeah aku serius, aku mengundangmu bukan hanya karna ayahku fansmu tpi juga karna aku ingin mengatakan hal ini.. Bagai mana.?" jiyong mengagguk mantap, sangat mantap malah dn kini ia berharap harap cemas dengan jawaban yg jieun.

"Tidak masalah jika kau menolak ku, aku hanya mengutarakan perasaanku saja.." katanya pesimis karna sejak tadi jieun hanya diam menatapnya.

"Aniy! Aku tidak menolakmu!" ujar jieun mengejutkan, ini malah lebih dari yg gadis itu harapkan, hanya saja ia masih tidak percaya jika jiyong akan mengatakan dengan sangat gamblang dn mendadak.

"Jadi kau menerimaku.?"

"Aaniyo bukan sseperti itu juga."

"Lalu ?" jiyong menatapnya penuh harap, ia merasa di permainkan oleh gadis di depannya.

GDIU💕💕💕💕Where stories live. Discover now