Makan malampun berjalan dengan sangat lancar, seluruh anggota keluarga terus menerus menggoda jiyong yg berpenampilan berbeda dn sangat jarang pria karismatik itu terlihat kikuk, gugup dn malu pada saat bersamaan.
========
Malam semakin larut dn acara makan malampun sudah berakhir, kini jieun sudah harus pulang dn ia sudah menghubungi manajernya dari setengah jam yg lalu tpi entah kenapa pria yg selalu menjaganya itu belum juga menampakan batang hidungnya.
"Terimakasih atas undangannya." jieun berdiri di ambang pitu, bersiap akan pulang sendiri.
Managernya terlalu lama jika harus di tunggu sedangkan ia masih punya segudang pekerjaan rumah, melanjutkan menulis lagu.
"Sama2 jieun-ssi." angguk dami sembari mengelus punggungnya.
"Kau pulang di jemput atau.." mata wanita itu memutar, yeah siapa tau jiyong bisa menjadi supir pengganti.
"Mungkin aku menggunakan taksi, managerku mobilnya terjebak macet.."
"Jangan naik taksi!" teriak sang ayah. Pria dengan karisma yg hampir sama dengan jiyong itu langsung berlari keluar, langsung berdiri di samping istrinya.
"Jiyongie!" ia memanggil putranya.
"Ye.." sahut jiyong dn kemudian ia menampakan diri di antara mereka.
"Antarkan jieun pulang." perintahnya.
"Ye! gwenchanayo, aku bisa pulang sendiri." tolak jieun gelagapan.
Ini memang yg ia harapkan tpi setelah di pikir lagi itu bisa menimbulkan gosip2 tidak jelas jika tertangkap kamera, belum dengan pemikiran jiyong yg bisa saja menilainya sebagai gadis penuh kemodusan.
"Kau ini artis, yg terutama kau adalah permpuan dn itu sangat berbahaya jika kau pulang sendiri, apa lagi sudah jam segini.." sang kepala keluarga tetap kukuh agar putranya mengantarnya pulang.
"Itu benar.. Biar jiyong mengantarmu saja." kata sang ibu meng iyakan.
"Tapi aku tidak mau merepotkannya."
"Aku tidak merasa di repotkan.. Tunggu di sini!" jiyong langsung mengeluarkan suaranya dn tentunya ini memang yg ia harapkan, mungkin ini sudah masuk kedalam sekenarionya.
"Tidak apa apa, nak. Kami ingin tamu yg kami undang bisa pulang sampai rumah dengan selamat.." ny. Kwon membelai rambutnya dengan lembut, jieun benar2 di perlakukan istimawa di keluarga itu.
"Ne.." jieun menunduk malu, benar2 seperti calon menantu, pikirnya.
"Kha!" jiyong sudah siap dengan penampilannya, ia juga taklupa memberikan jaketnya kepada jieun karna suhu malam ini cukup dingin.
"Hati2 mengemudinya." kata sang ibu.
"Ara eomma.." sahut jiyong yg sudah berjalan menuju mobil sportnya.
"Saya permisi dulu, selamat malam." pamit jieun membungkuk hormat.
"Lain kali kita makan malam lagi.. Bye, hati2 di jalan." ujar ny.kwon sembari mengelus pundaknya, ini memang momen yg paling langka di lakukan oleh keluarga kwon.
"Jiyongie ingat pesanku! Jangan sia2kan kesempatan, ara!" pesan dami mewanti wanti adiknya agar tidak lupa, siapa tau tiba2 jiyong lupa dialog sekenario yg sudah mereka buat sejak tadi siang.
"Berisik sekali." sungut sang adik bermisuh misuh.
Bak gentleman sejati jiyong membukakan pintu mobil untuk jieun dn melindungi kepala gadis itu adar tidak terbentur atap mobilnya.
"Gamsahaminda." gumamnya berterima kasih.
"Kau trlalu formal.." bisik jiyong di sertai senyum manis.
YOU ARE READING
GDIU💕💕💕💕
Short Storyini cuma kumpulan ff gue yg udah pernah di post di fb.. ya mudah2an berfaedahlah ya ffnya.. ff ini campur2 loh ya judulnya jdi jangan ada bingung nanti..
Missing U
Start from the beginning
