"Jiyongie paliwa!" Tn.kwon memanggil putranya yg masih berdadan di dalam kamar.

"Ne!!!" Jiyong menyahut dari kamarnya.

Sunggu makan nalam ini bukan seperti makan malam biasa, ini sudah seperti ia resmi menjadi kekasih dari seorang kwon jiyong dn ia sedang di kenalkan pada seluruh keluarganya.

"Eo jieun!" jiyong yg berpenamilan tidak seperti biasanya berdiri begitu gagah dn tampan.
Jiyong berpenampilan lebih rapih dengan kemeja biru tua dn menggulung bagian lengannya sampai siku, ia terlihat begitu sangat tampan. Ini benar2 berpenampilan sebagai kwon jiyong bukan gdragon yg selalu swag.

"Anyeonghaseo.." jieun yg sempat tersihir langsung menyadarkan diri dn membungkukan badanya dengan pipi merona merah.

"Mari duduk." ajak ny.kwon membimbing jieun duduk.

"Ne.." angguk jieun yg sibuk menata laju jantungnya yg terus berdegup keras.
Apa lagi jiyong terus menatapnya, rasanya ia seperti calon memepelai wanita yg sedang berdiri di altar pernikahan.

Aksi tatap2an layaknya calon pengantinpun di hentikan oleh sang ayah yg tiba2 menyela mereka.
"Jangan terlalu gugup." kata sang ayah menepuk pundak jieun.
"Jiyong jaga matamu!" serunya pada sang putra yg sejak tadi menatapi penampilan jieun.

"Eo." jiyong mengangguk kikuk setelah aksi curi pandangnya di pergoko oleh sang ayah.

"Kita mulai saja makan malamnya, bagai mana.?" jiyong sudah duduk di kursi yg sudah ia siapkan.

"Kau melupakanku.?" suara dami begitu nyaring di belakang mereka.
"Anyeonghaseo." jieun membungkuk hormat untuk menyambut kedatangan dami.
"Eo anja!" angguk dami dn menyuruh jieun duduk lembali.

"Kau terlalu lama berdandan." sungut jiyong menatap nunanya yg baru datang.

"Sudah2 Ayo makan." lerai sang ibu menyudahi pertengkaran kecil di antar anggota keluarganya.
"Jangan dengarkan pertengkaran mereka, mereka selalu seperti itu." kata tuan kwon.

"Ne.." angguk jieun memaklumi, ia juga seperti itu jika berkumpul dengan keluarganya.

"Kehornatan bagi kami bisa mengundah artis besar sepertimu, terimakasih sudah datang.." ny.kwon mengucapkan rasa terima kasihnya.

"Ne.. Saya juga merasa terhormat bisa makan malam bersama kalian, gamsahaminda.." jieun benar2 gugup berada di tengah2 keluarga kwon, ia persis seperti calon menantu yg langsung berhadapan dengan calon mertua.

"Jangan terlalu formal, santai saja." kata dami menepuk pundaknya.

"Ne.." hanya anggukan kecil dn senyuman kikuk yg bisa jieun lakukan untuk menanggapinya.

"Jika di perhatikan IU seperti gadis jepang jika bergaya seperti ini, benarkan jiyong.?" sindir dami yg menangkap basah sang adik yg terus mencuri pandang pada gadis yg tepat ada di depannya itu.

"Uhuk! Uhuk!" bukan menjawab pertanyaan kakakanya ia malah tersedak.
"Aigu aku bertanya padamu, jangan teus memandanginya.." kekeh dami dn semua anggota keluargn terlihat sedang menahan tawa.
Terlebih lagi jieun, gadis itu semakin tersipu malu dn wajahnya mulai memerah karna ulah dari keluarga kwon.

"Ah ya.. Dia sedikit mirip gadis jepang.." angguk jiyong membenarkan, sangat tepat perkataan dami jika jieun terlihat mirip gadis jepang dengan potongan rambut pendek dn berwarna hitam.

"Gamsahaminda." jieun terus menerus mengucapkan terimakasih karna terus di puji, ia semakin bangga dengan aura yg ia miliki saat ini dn setelah pulang dari sini ia akan membanggkan kecantikannya pada semua sahabatnya, terutama kedua manajernya.

GDIU💕💕💕💕Where stories live. Discover now