"Chi.. Aku ada pemotretan besok jdi tidak bisa, jadwalku sangat padat.." tolak jieun ketus setelah pengait sabuknya lepas.
"Oke baiklah.. kita bisa berkencan lain kali saja." jiyong menyandarkan diri di jok mobil menggunakan tangan sebagai bantalannya.
"Mianhae.." jieun menatapnya menyesal, andai jika mereka tidak sama2 sibuk mungkin mereka bisa kencan kapanpun mereka mau.
Jiyong kembali menegakan duduknya dn menatap jieun dengan senyumannya.
"Gwenchana dear.. Sudah kau cepat masuk, managermu pasti sedang kalut mencarimu.." pria itu mengecup keningnya sebelum membiarkan gadisnya keluar mobil.
"Ne.. Selamat malam." jieun sudah bersiap membuka pintu mobil namun jiyong menahannya.
"Eo changkaman!"
"Wae.?"
Sebuah ciuman singkat kembali mendarat di bibir ranumnya dn ciuman singkat itu berhasil membuat pipi gembil jieun kembali memerah.
"Untuk bekal besok.. Nice dream." lagi2 pria itu mengedipkan sebelah matanya, namun kali ini di barengi dengan senyuman menggoda.
"Eum.. Anyeong." dengan perasaan campur aduk jieun mengangguk dn kemudian turun dari mobil jiyong.
"Bye.." lambai pria itu dn setelah itu melaju meninggalkan jieun yg masih berdiri di sana, berdiri dengan wajah merona dn mulut melengkung senyun yg semakin lebar.
"Kyaaaaaa!!!"
===========
Beberapa hari kemudian.
"Dear aku di bawah." panggil jiyong memberitahu jika ia ada di bawah dn mengisyaratkan jieun agar cepat datang menemuinya.
Gadis yg sedang beristirahat dari wawancaranya itu jelas membulatkan matanya di depan phonsel, melihat jika ia tak salah dengar atau taksalah orang.
"Hah! Sedang apa ?"
"Menunggumu."
"Untuk.?" jieun mengerutkan keningnya.
"Sudah turun saja!" perintah jiyong menolak untuk di bantah.
"Tapi aku masih ada wawancara.." bisik gadis itu takut ada yg mendengar, terlebih jika manajernya yg dengar.
"Aku menunggumu sampai kau turun.."
"Yah kau memaksa." gadis itu sudah bangun dari duduknya, ia sedikit ingin mengomeli pria itu tpi ia juga merindukan sosok kurus jiyong yg sudah beberapa hari ini tak ia lihat.
"Aniy, aku hanya menunggumu." jiyong menjawab dengan sedikit senyuman, salah siapa jadwal gadis itu sulit di atur bahkan meluangkan waktu semenit untuk mengobrol saja tidak bisa.
"Ck.. Tunggu sebentar.." jieun berdecak kesal dn langsung mematikan panggilannya.
Setelah percakapannya dengan jiyong usai ia segera menghampiri manajernya.
"Oppa, aku turun kebawah dulu." ijinnya tanpa menunggu persetujuan dari sang manajer.
"Kemana.?" pria yg sudah menemani jieun dari jaman predebut itu sontak kelimpungan melihat artisnya kabur.
"Ada sedikit urusan." jieun menjawab sekenanya tanpa melihat manajer park yg berlari lari mengejarnya.
Namun sayang gadis itu sudah memasuki kift dn menekan tombol lantai satu.
"Yah wawancaramu akan di mulai 10 menit lagi, jangan pergi jauh2!" teriaknya di detik detik pintu lift hendak menutup.
"Aku hanya sebentar." angguk jieun dengan senyum meminta maaf.
Pintupun tertutup dn menyisakan pintu baja yg sudah mengatup rapat.
"Dasar artis tidak tau aturan, selalu bertindak sesuka hatinya." Manajer park mengelus tengkuknya serta mengacak rambutnya yg sudah tertata rapih, ia bergeritu sepanjang ia kembali ke lokasi pemotretan.
---------
Dengan sedikit tergopoh gadis itu berlari menghampiri lelaki yg sedang menyandarian diri di pintu mobil dengan kaca mata bertengger indah di batang hidungnya.
"ada apa kau kesini.? Bagai mana jika ada yg melihat." omel jieun memasang tampang sok jutek.
Bukannya takut jiyong malah merahi wajahnya dn menangkup wajah bula itu sampai membuat bibir merahnya deikit maju.
"Tidak mungkin ada yg melihat kita, jikapun ada itu tidak masalah." jawabnya seraya mengecup singkat bibir di depannya, setelah itu melepaskan tangkupannya dn ia pun kembali menyenderkan diri di pintu mobil.
"Ada apa.?"
"Besok aku akan terbang ke jepang dn aku kesini untuk meminta bekal.."
"Bekal.? Apa yg kau bicarakan, bodoh." jieun kembli mengerutkan kening, memicingkan matanya karna kurang paham dengan apa yg di katakan pria itu.
Tidak mungkinkan pria itu memintanya segera masak dn menyiapkan bekal makanan.?
Ayolah, ia sedang bekerja hari ini, mana ada waktu untuk mengurus hal semacam itu.
"masa kau tidak mengerti. " jiyong membuka kacamatanya, menatap jieun dengan tatapan menggoda.
"Ccepat katakan apa yg kau mau, wawancaraku sebentar lagi akan di mulai." wajah gadis itu bersemu merah dn berusaha menyembunyikan rasa kikuknya.
"Kemarilah." tiba2 saja jiyong menariknya sampai dada mereka saling bertabrakan dn mata mereka saling menatap satu samalain.
"Wwae.?" wajah jieun semakin merona merah, gaya bicaranyapun terdengar gagap dn bahkan deru nafanya semakin memburu.
Bukannya jawaban yg ia dapat tpi malah sebuah ciuman. Sontak saja jieun membulatkan matanya karna kaget, namun sesaat kemudian iapun ikut menikmatinya.
Setelah -+ tiga menit jiyongpun melepaskan ciumannya, ia mengelus pipi bulat jieun dn menangkup kepalanya.
"Ini untuk bekalku selama 3 hari, miss you dear.." gumamnya seraya mencium kening jieun yg masih diam di tempat.
Sampai2 jieun tak sadar jika lelaki itu sudah kembali ke mobilnya, duduk santai dn siap melaju meninggalkannya.
"Aku akan menghubungimu nanti, bye my love.." lambainya dn sekejap itu mobil lamborghini hitam itu melaju mulus ke luar gedung.
Dan menyisakan jieun yg masih diam takbergerak di sana..
==========
YOU ARE READING
GDIU💕💕💕💕
Short Storyini cuma kumpulan ff gue yg udah pernah di post di fb.. ya mudah2an berfaedahlah ya ffnya.. ff ini campur2 loh ya judulnya jdi jangan ada bingung nanti..
Missing U
Start from the beginning
