22 ㅡ Suspiciousness

1K 177 44
                                    

"Sejeong-ah?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sejeong-ah?"

"Ye?"

"Apakau menyukai suasana malam seperti ini?"

"Ya, tentu saja."

Gadis itu terdiam. Semilir angin mulai meniup rambut cokelatnya yang indah. Sorot matanya tampak sendu dengan sedikit kantung mata yang melebar. Bibir tipisnya terlihat rapat tanpa polesan makeup. Gadis itu menatap jalanan kosong yang terlihat dari atas balkonㅡtempatnya berdiri.

"Memangnya kenapa?" tanya gadis bernama Sejeong.

"Aniyo, nado-nan-jjowaeyo."

Sejeong mengangguk kecil saat gadis itu mengungkapkan rasa sukanya terhadap suasana malam seperti ini.

"Terkadang aku berpikir, kenapa Tuhan menciptakanku kedunia ini. Ash, ingin sekali aku bertanya padaNya," ucap Irene mendesah pelan.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Sejak aku kecilㅡaku tidak pernah merasakanㅡbagaimana rasanya dicintai dan disayangi. Terlebih, oleh orangtuaku sendiri. Sejak kecil, aku selalu ditinggalkan, aku tidak pernah diperhatikan meski kebutuhanku selalu tercukupi. Ayah dan ibuku selalu beralasan bahwa semua kerjakeras yang mereka lakukan adalah untukku. Mereka selalu pergi dipagi buta dan pulang dimalam suntuk. Aku selalu kesepian...," ucap Irene.

Sejeong hanya terdiam seraya menunggu kelanjutan yang akan Irene ucapkan.

"Hah, aku sangat bahagia saat bertemu dengan keluarga kecil Taehyung. Mereka selalu bersama dalam keadaan apapun. Mereka tidak pernah mengeluh saat himpitan ekonomi mengharuskan mereka untuk bekerja keras. Aku merasa hidupku diselimuti rasa hangat saat bersama dengan mereka."

"Aigoo, sepertinya kau sedang merindukan keluargamu," gumam Sejeong.

Irene mengangguk. "Aku iri pada gadis seusiaku. Kenapa hidup mereka terlihat baik-baik saja. Sedangkan aku? Disaat aku mulai menemukan kebahagiaanku, selalu ada saja hal yang membuatku kalut. Ibu, Taehee-ahjumma, Yerim bahkan Saeron ... disaat aku mulai bahagia bersama mereka, Tuhan begitu cepat mengambil kebahagiaan itu."

Sejeong hanya terdiam. Ia membiarkan gadis itu menumpahkan segala keluh-kesah yang mengganjal dihatinya. Sejeong mengusap punggung Irene.

"Dan sekarang, Taehyung ..."

Irene tidak melanjutkan perkataannya. Ia menangis dalam diamnya.

"... Taehyung tidak mungkin melakukan hal itu. Aku tahu dia pria yang baik. Taehyung selalu jujur pada siapapun." Desahnya perlahan.

"Bersabarlah, aku dan teman-teman akan berusaha untuk mencari kebenaran atas kasus ini. Kau tidak perlu khawatir," ucap Sejeong

Irene mengangguk pelan. "Sejeong-ah...," panggil Irene.

UNSTOPPABLE | Vrene [COMPLETE]Where stories live. Discover now