•PROLOG

5.5K 359 8
                                        

Unstoppable. | Prolog

1785 word.

Suasana ramai tercipta di sebuah pasar swalayan di daerah Seoul, Korea Selatan. Beberapa orang di sibuk-kan dengan berbagai aktivitas jual beli dan tawar menawar harga. Pasar swalayan ini tidak seperti pasar-pasar modern yang ada di jantung ibu kota Seoul, pasar dengan berbagai macam perlengkapan ini terlihat seperti pasar kumuh yang hanya di kunjungi oleh orang-orang dengan ekonomi menengah kebawah.

"Taehyung, ambilkan 12 Kilogram gula dan 15 Kilogram tepung. Lalu antarkan nenek ini ke dalam angkutan umum."

"Nde."

Seperti aktivitas pasar biasa, berbagai tipikal manusia berkumpul menjadi satu disana. Ada yang berkunjung untuk sekedar melihat-lihat tanpa membeli, ada orang - orang berwirausaha dan ingin meraup keuntungan maksimal dan ada pula orang - orang yang bekerja paruh waktu sebagai kuli angkutan ataupun kegiatan sejenisnya.

"Terimakasih, anak muda. Ini untuk mu."

Nenek tua itu memberi beberapa lembar won kepada pria muda yang baru saja mengantarkan berbagai pasokan makanan kedalam angkutan yang akan nenek tua tumpangi.

"Terimakasih, nenek. Hati-hati untuk perjalanan mu."

Pria itu kembali kedalam toko. Melakukan beberapa aktivitas yang memang sering ia lakukan untuk menyambung hidup. Pria muda itu bernama lengkap Kim Taehyung. Pria berusia 23 Tahun yang hidup dengan seorang ibu dan kedua adik perempuan. Hidup sebagai tulang punggung, membuat Taehyung muda harus bekerja keras untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Ayah yang menjadi tumpuan hidupnya selama ini, sudah meninggal beberapa tahun silam. Kehidupan Taehyung yang serba berkecukupan pun membuat Taehyung harus mengerti dengan keadaan dan harus paham tentang betapa sulitnya mencari uang untuk sekedar mengganjal perut.

"Taehyung-ah, ini upah mu untuk bulan ini. Istri ku baru saja membawa beras dari pengepul beras di gwangju. Kau boleh mengambilnya beberapa kilo," ucap seorang pria paruh baya yang di yakini sebagai Tuan Toko tempat Taehyung bekerja.

"Ghamssahamnida, Lee-ahjussi."

Taehyung membungkuk beberapa derajat lalu mengambil upah hasil kerja kerasnya. Tangan kekar nya merapikan beberapa keranjang telur yang siap untuk dipasarkan esok hari.

Setelah selesai dengan aktivitasnya, Taehyung memanggul sekarung beras dengan berat 25 kilogram untuk dibawa pulang dan akan ia persembahkan untuk ibu terkasihnya. "Lumayan, daripada aku harus membeli, kurasa beras ini cukup untuk persediaan beberapa bulan mendatang," pikir nya dengan senang. Lalu mulai melangkah di tengah keramaian pasar yang tidak akan berhenti. Meskipun hari mulai sore, beberapa pengunjung pasar masih terlihat melakukan aktivitas jual beli.

Taehyung berjalan dengan cepat. Setelah ini, ada pekerjaan lain yang harus Taehyung lakukan. Namun di saat kaki panjang itu melangkah beberapa meter, sekumpulan pria berbusana hitam tengah berlarian kian kemari. Suasana pasar yang cukup sesak dan padat membuat ke enam pria itu sulit untuk berlari. Taehyung menghindar saat kumpulan pria dengan seragam hitam mulai berlari ke arahnya, Taehyung takut jika beras yang ia bawa justru terjatuh akibat tubrukan yang tidak diingin kan nya.

"Sreg! Dugg-bugh!!"

Alih-alih menghindar, seseorang yang tidak diketahui oleh Taehyung menarik kaos oblong yang di pakainya. Mau tidak mau, peristiwa yang pria itu takutkan akhirnya terjadi. Beras yang berada dalam bahu nya jatuh bertepatan saat tubuh jangkungnya tidak bisa terkendali lagi.

"Aww!"

"Kurang ajar sekali pria-pria itu!"

"Dasar sialan, mereka tidak tahu kalau ini pasar swalayan. Untuk apa mereka berlari-lari ditengah pasar seperti itu. Ck, mengganggu saja!"

UNSTOPPABLE | Vrene [COMPLETE]Where stories live. Discover now