Chapter 25

675 33 8
                                    

Syifa kini memandang takjub kamar luas milik Aleta, apakah ini yang akan didapatkan siswa pilihan di sekolahnya?

"Wow, Aleta. Tumben sekali kamar mu se-rapih seperti ini !?"

Entah barusan itu pujian atau penghinaan dari seorang Alice, tapi yang pasti Aleta melakukan ini semua agar para juniornya dapat merasa nyaman selama tinggal di Fairy School beberapa hari kedepannya.

"Alice, ternyata kamu ngak berubah ya," ujar Astrid yang kini melipat tangannya setelah mendengar komentar dari seorang Alice.

"Begitulah kakak jika kalian ingin tahu," seru Sabrina.

Semuanya hanya terkekeh mendengar ucapan Sabrina kecuali Alice yang kini menatapnya tajam,

"Sebenarnya apa tugas kami disini? Bukannya kalian yang lebih mengerti tentang misi ini?" Tanya Syifa penasaran.

"Awalnya kami juga bingung ketika mendengar kalau misi kali ini ada junior yang ikut turun tangan, menurut kami misi ini bisa dibilang cukup tricky. Padahal sebelumnya kami juga sering menghadapi misi yang jauh lebih sulit lagi, apalagi orang yang kali ini dihadapi adalah seorang witch" jawab Aleta,

"Asal kalian tahu, para witch itu tidak semua baik, ada juga yang jahat. Dan sejak dulu mereka memang dikenal sebagai makhluk berkuasa, mereka mengetahui segala hal. Itulah sebabnya makhluk lain selalu kalah jika berhadapan dengan para penyihir itu, tapi sejauh ini kebanyakan dari penyihir yang memiliki kekuatan spesial itu baik-baik..

Dulu pernah ada beberapa penyihir yang dijadikan murid terpilih, namun yang disayangkan adalah jarang sekali murid di Witch school yang memiliki kekuatan spesial seperti Carly.. " lanjut Astrid.

"Andai saja Carly menggunakannya untuk kebaikan, pasti ia akan sama seperti Adriana" tutur Alice,

Semuanya kemudian mengangguk setuju, "Adriana yang kak Alice maksud itu kak Adriana Starly? Murid terpilih yang dulunya satu kelompok dengan kakak?" tanya Syifa.

Alice pun mengangguk membuat Syifa berdiri oh ria,

"Sebenarnya ada yang ingin aku beritahu ke kalian semua," kata Stella.

"Ada apa Stella? " Tanya Astrid,

"Saat kami sedang berkunjung ke Witch School aku tidak sengaja mendengar Carly yang berbicara tentang seseorang dan juga tentang aku, saat itu dia berkata kalau akulah sasarannya. Mungkin rencana yang dimaksud Carly saat itu adalah menjatuhkan ku dari kereta kuda, namun rencanya gagal karena saat itu ada Justin, mungkin di merubah rencananya. "

Perkataan Stella membuat mereka semua menautkan alisnya bingung,

"Kenapa kamu tidak cerita saat itu!?" tanya Syifa panik,

Stella kembali menggelengkan kepalanya, "entahlah aku merasa seperti ada mengawasi ku saat itu,".

"Tapi apa hubungannya dengan Justin?" Tanya Astrid penasaran,

"let's just say Carly itu sangat menyukai Justin lebih dari Sabrina menyukainya" lanjut Stella, dibalas dengan anggukan mantap dari Sabrina.

Karena Sabrina ingat SEKALIA saat itu bangak sekali poster dan boneka Justin di kamar Carly.

"Tapi saat itu dia tidak tahu kalau aku matenya, mungkin saat ini dia juga mau membalas dendam kepada ku. Padahal dulu Carly dan aku sangat dekat, dan kami pun berteman baik" ujar Sabrina,

"Maksud mu dulu Carly itu baik?" Tanya Astrid ragu,

Sabrina mengangguk begitu juga Alice yang kembali mengingat dulu dia juga pernah mengawasi adiknya bermain dengan Carly dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang