Stripped Carnation

2.6K 337 46
                                    

POSTSCRIPT

Thank you buat semua yang udah vote dan comment! O)---< ciyus banyak bangey gue ga nyangka cryyyyy

Nulis fic ini awalnya cuma pengen naro plot bunny lewat sekadarnya aja, tapi karena banyak yang maso, saya jadi senang sendiri baca comment2nya hahaha glad u guys like it tho!

Maaf kalau aphen ga jago balesin satu2 comment2nya, tp please remember i READ all of it! And felt so blessed ada aja yg ngikutin fic super maso begini dan gaya tulisannya bahkan ga ush di tanyain lagi amburadulnya ( duh )

But rly, thank you so much *blow kiss*
Saya akan berusaha untuk update terus dan klo bisa namatin ini series secepat kilat kalau jari mau menari di atas keyboard apalagi banyak godaan procasnya << tru

Keep loving rivaere and maso!

Cheers,

Aphin123

Ps : mungkin untuk beberapa pembaca ada yang cukup bingung dengan timeline chapternya,

Jadi, yang chapter 1 ( azalea 1 ) itu awal, timeline ceritanya lanjut langsung ke Hydrangea ( chapter 3 ) karena menceritakan dari sisi Levi yang pas itu minta cerai.

Sehabis itu, baru masuk chapter 2 ( azalea 2 ) dimana masuk dari sisi Eren yang sehabis Levi bangun di chapter 3 dan berangkat kerja, Eren sendirian di apartemen rapiin barang2 dia.
Chapter 4 ( Yellow Carnation ), adegan Eren sehabis pergi dari rumah, dia tinggal sama Armin.

Singkatnya >
Azalea 1 > Hydrangea ( ch1 dari sisi Levi ) > Azalea 2 > Yellow Carnation.

Bingungin kan hahaha tapi sehabis ini dipastiin ga bakalan lompat2 lagi kok hueheuehe

Bingungin kan hahaha tapi sehabis ini dipastiin ga bakalan lompat2 lagi kok hueheuehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

' Let me down slowly '
By Alec Benjamin

---------------------------------

°
°

°
°
°
°
°

Hujan.

Derasnya terpaan angin dan air mengetuk kaca jendela kamar tanpa tahu malu.

Teh hitam disamping meja sudah dingin karena tak kunjung disentuh sang pemilik.
Levi terduduk bisu disudut ruang tamu, sepuntung rokok tak menyala disematkan diantara jemari.
Tubuhnya menyatu dengan sofa, sosoknya tidak memperlihatkan kewibawaan Ackerman seperti biasanya.

Entah apa yang terlintas dalam benak Levi, ia merasa hampa.

Penyesalan, tentu.

"Apapun yang terjadi- jangan disesali, asalkan itu adalah yang kau yakini."

Levi menggumam berkali-kali.
Berharap kebenaran dalam setiap kata-katanya.

The Thousand Blossoms [ Rivaere ]Where stories live. Discover now