Part 20

7.1K 302 0
                                    



Happy Reading




***

"ALEXA!!!"

Teriakan Jason di dalam lift sungguh memekik telinga Max dan kedua bodyguardnya. Jason mendorong salah satu bodyguardnya ke samping, dengan tergesa ia memencet tombol angka satu. Namun sayang lift sudah berjalan naik, beruntungnya lift itu berhenti di lantai dua sebab ada orang yang akan masuk kedalam lift.

Dengan tergesa Jason berlari keluar dari dalam lift, menyenggol bahkan menabrak orang yang menghalangi jalannya. Ketiga orang yang bersama Jason ikut berlari di belakang. Sungguh Max tidak habis pikir, tuannya berbuat ulah seperti ini.

Jason berlari ke ujung koridor lalu menuruni anak tangga, saat sampai di lantai satu tatapannya meneliti setiap orang yang berada di lobi. Manik birunya terkunci pada arah pintu masuk hotel. Seorang wanita yang sangat ia rindukan masuk kedalam sebuah mobil lamborghini putih.

"ALEXA!" teriakan Jason kali ini menjadi pusat perhatian setiap pasang mata yang ada disana namun tidak ia hiraukan. Secepat apapun Jason berlari ke arah pintu utama hotel, semua itu sia-sia karena mobil itu sudah menghilang saat memasuki jalan raya membaur dengan kendaraan lain.

Tangan Jason melayangkan tinju ke udara lalu meraup wajahnya sendiri dengan kasar. Tidak peduli dengan tatapan aneh dari orang sekelilingnya.

"Lexy. I miss you," guman Jason pelan.

"Jason," Max menepuk bahu Jason pelan, membuat pria itu berbalik menatapnya.

Sungguh kacau penampilan Jason saat ini. Wajah kusut di tambah rambut yang acak-acakan, namun tidak mengurangi kadar ketampanannya sama sekali.

"Aku yakin dia Alexa, Max." seru Jason.

"Mungkin kau hanya salah lihat," balas Max.

"Tapi aku sangat yakin, dari postur tubuhnya, mimik wajah itu, aghhh!" Jason kembali meraup wajahnya kasar.

"Warna rambut Alexa hitam, sedangkan wanita tadi rambutnya berwarna silver. Masa kamu tidak bisa membedakannya?"

"Bodoh! Warna Rambut bisa di ubah sesuka hati." Hardik Jason.

"Kau benar juga," Max mencebikkan bibirnya lalu mengusap bahu Jason. "Lebih baik kita ke kamar. Kamu butuh istirahat. Bisa saja kamu tadi hanya berhalusinasi karena efek kelelahan," lanjut Max.

"Kamu pikir aku sudah gila, HAH!??"

Max segera melenggang masuk kedalam, meninggalkan Jason yang memang terlihat seperti pria gila. Max tidak mau ambil pusing dengan bentakan Jason. Saat ini ia hanya butuh istirahat, karena besok masih ada pekerjaan menunggu.

Saat pikiran Jason berkelana menapaki setiap inci bayangan wajah wanita yang sangat ia rindukan, di  lain tempat, tepatnya di balik kemudi sebuah seringai devil muncul dari bibir seksi berwarna merah maron.

***

Sinar mentari pagi masih belum menampakkan cahaya indahnya, karena terhalangi oleh awan mendung. Jika saja awan itu tidak ada pasti matahari sudah muncul setengahnya.

Jason berdiri di balkon kamar hotelnya yang menghadap langsung ke arah pantai. Menikmati segarnya udara pagi, bertambah dengan aroma khas asin dari air laut. Jason menatap lurus kearah lautan lepas, dengan lamunan yang selalu mengisi otaknya, apalagi kalau bukan memikirkan Alexa.

JASON ALEXA Where stories live. Discover now