"Yes mister yaaay!" Jisoo dengan semangat meraih lengan Lisa dan melingkarkan tangannya disana.

"hei, frozen. Bagaimana? Bukumu sudah ganti sampul?"

"pak jangan menyindir sampul bukuku, itu privasi loh" canda Lisa

"biar aku beri kalian nasihat, lebih baik kalian membeli buku dengan cover Eco! Biar semangat belajarnya, lagipula mereka juga tampan-tampan, bertalenta dan yang terpenting adalah mereka murni dan tersedia" ucap Mr. Lay

Lisa dan jisoo berhenti mengikuti Mr. Lay yang masih berbicara mengenai Eco.

Lisa dan Jisoo saling berpandangan.

"Mr. Lay, " lirih jisoo

"Fanboy si eco!"ucap keduanya

"hoi kalian, ayo cepat, sebelum aku berubah pikiran" teriak Mr. Lay dari parkiran

"hahaha iya pak, datang~"

Bertambah satu lagi kebahagiaan seorang Lisa. Hari ini mendapat nilai tinggi dalam bahasa Inggris, kemudian di traktir Mr. Lay dan juga kemarin malam Lisa dan Ten telah official.

Sedikit rumit memang dengan status hubungan mereka, karena bagaimanapun juga tidak ada hubungan asmara antara hantu dengan manusia. Jadi anggap saja mereka sudah resmi dan walau belum sepenuhnya mendapat restu dari Yuta.

---

Yuta mengemasi barang-barangnya ke dalam koper. Meskipun sedikit kesal dengan tindakan Lisa, namun kakak tetaplah seorang kakak. Dia tidak akan tega melihat adiknya bersedih bagaimanapun kondisinya. Keterpaksaan yang mengharuskannya untuk mengizinkan hubungan Lisa dengan Ten. Hal ini demi menjaga hasil terapi Lisa beberapa waktu lalu, dimaksudkan agar Lisa tidak lagi merasa tertekan dan bunuh diri.

"Haah.." Yuta menghembuskan nafas panjang

"gue harus gimana lagi? arrghhh! Sial!"

Brak!

Yuta melempar handuknya kasar dan membuat koper yang tadinya berdiri disamping tempat tidur berubah menjadi tidur.

Yuta duduk diatas lantai, menyandarkan punggungnya ke lemari besar yang menghadap ke jendela kamar. Matanya menatap lurus keatas langit-langit kamar. Menerawang kembali masa lalu kelam kisah cintanya, kecelakaan adiknya dan orangtuanya.

Disaat asyik dengan dunianya sendiri, tiba-tiba mata Yuta teralihkan dengan kopernya yang berdiri sendiri. Dan brakk! Koper itu jatuh lagi ke lantai.

Sepi,

Hening,

Sama sekali tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Yuta.

Kini yang tersisa adalah wajah pucat Yuta, takut jika ada benda melayang dan menghantam kepalanya secara tiba-tiba.

Sreeeek!

Kali ini sama, ada benda bergerak lagi di kamarnya.

Kursi kamar Yuta berpindah tempat sekitar satu meter dengan gerakan pelan. Gesekan yang dibuat kursi itu pasti membuat bulu kuduk siapapun berdiri.

Grieeeeekkk

Greeeeeekk

Grek

Kedua mata Yuta dengan jelas menatap kursi yang tadinya berada di dekat jendela, kini telah berganti posisi lurus didepannya. Dan, menghadap kearahnya tepat!

Yuta POV

Kaki dan tangan gue berasa kaku. Bulu kuduk gue pasti juga udah berdiri, ini jelas terasa dari pori-pori kulit gue yang mengeras.

10;Tender Love X TenWhere stories live. Discover now