14

2.4K 296 41
                                    

Brmm... Tin tin

Ten berdiri di teras kamar Lisa, dia hanya diam melipat tangan. Kedua matanya masih fokus memandang Lisa tanpa mau memanggilnya.

Daniel membuka pintu mobilnya untuk Lisa.

"ini rumah kamu?"

"iya.. Hmm.. Lo gk mau mampir?"

"mau sih, tapi aku mau tugas, btw kamu belum ngenalin diri loh hehe"

"oh iya, lupa. Kenalin gue Lalisa. Lo bisa panggil gue Lisa." ucap Lisa sambil mengulurkan tangan

"aku Daniel Yudhi Anggara. Panggil aja Kang Daniel." ucap Daniel sambil menjabat tangan Lisa.

"Kang? Haha kuno amat di panggil Kang? Yaudah deh serah lo Kang Daniel. Pokoknya makasih banget udah nolongin gue, gue ngga tahu akan jadi apa kalo gak ketemu sama lo tadi."

"iya, gppa. Oh iya boleh tukeran nomer?" tanya Daniel

"Ckk, ishh" decak Ten dari atas

"hmm.. Gimana ya" ucap lisa yang masih berpikir

"kalau gak boleh gapapa kok"

"ya enggak lah, mau banget malah. Masak gue nolak permintaan pak polisi sih haha"

"yaudah, aku patroli dulu ya. Sampai ketemu lagi Lisa. Cepet minum teh anget biar gak sakit" Daniel tersenyum sambil melambaikan tangannya.

'anjir perhatian amat sih ni polisi ganteng' batin Lisa

"dasar cewek, gitu aja baper" sindir Ten

"iya, lo juga kang. Btw, ini jaketnya maaf ikutan basah.."

"kamu bawa dulu aja gpp. Udah sana nanti masuk angin lagi"

"modus banget tuh cowok! Pingin gue tonjok rasanya. Apa mending gue buat dia kecelakaan aja? Ah enggak ah.  Gue ini hantu budiman. Tapi.. Arghhhh" gerutu Ten dengan sebal

"iya makasih ya kang, ati-ati di jalan bye"

Brrmm.. Tak lama kemudian Yuta tiba di belakang mobil patroli Daniel.

Jebret!

"Lisa!" Yuta berlari menghampiri sang adik dan memeluknya.

"Kampret lo. Gue khawatir Nyet? Sadar gak sih lo, ha?" Yuta menoyor kepala Lisa berkali-kali

"Maaf mas, maaf.." Lisa ikut memeluk Yuta erat

"hmm hmm.. Kalau begitu aku permisi ya Lisa. Mari.."

Mobil patroli Daniel sudah melaju menjauhi rumah Lisa. Dan perlahan menghilang di ujung tikungan.

Ten mengerucutkan bibirnya kemudian menghilang di balik tembok.

"Lis, lo mesti jelasin semuanya ke gue, mulai dari rumah ini dan juga kejadian hari ini" pinta Yuta.

"apa?"

"Gue mau lo jujur ke gue dek!"

---

Ten kini berada di tempat shaman, ia duduk bersila di depan shaman. Tentu saja shaman hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak muda jaman sekarang.

"kau itu memang hantu labil. Kalau kau suka katakan suka, kalau tidak suka juga katakan tidak suka. Jangan malah berdiam diri disini. Auramu itu mengubah mood pelangganku dan pergi dari sini. Astaga~ dasar anak muda jaman sekarang"

10;Tender Love X TenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora