15

2.1K 261 65
                                    

"huwaaa..."

Seorang gadis berteriak dibalik selimutnya. Siapalagi jika bukan, Lisa. Gadis yang kemarin barusaja membatalkan perjanjian dengan hantu tampan bernama Ten.

"Lo jahat!! Jahat banget! Kampret! Lo gak punya ati!" Lisa melempar boneka beruangnya asal.

Ceklek

Wuiiing
*menghindar*

"Busyeeet, hampir tuh teddy melecetkan wajah tampanku. Ngapain sih nangis kenceng banget?" tanya Yuta penasaran

"hiks.. A..gwe..sak.. ti..hikss" #kebiasaan Lisa ketika menangis (susah ngomong)

"sakti?? Sakit hati?" dan memang hanya Yuta yang paling mengerti bahasa gagu adiknya.

"mas Yut.. Jangan pergi.. Hiks.." Lisa menarik kaos Yuta.

"Kenapa? Cerita aja. Kenapa? Siapa yang bikin adekku nangis? Hmm?" Yuta mengusap pucuk kepala Lisa pelan.

"mas.. Ngiikk.. Mas Yu-ta gak marah kan?"

"kalo ngomongnya jujur, gue gak akan marah kok, tapi diem dulu jangan nangis."

Setelah agak tenang, Lisa mulai berbicara dengan jelas pada Yuta. Yuta yg kini duduk di kasur Lisa pun bersiap mendengarkan pengakuan sang adik.

"Gue.. Sama hantu-"

"..." Yuta menatap Lisa tajam

Lisa Pov

"Gue.. Sama hantu-"

'nggg, ngmg nggak ya.. Kok mata mas Yuta kayak laser gitu sih. Tapi, gue gak boleh bohong lagi, nanti gue dosa.. Trus masuk neraka. Oh em ji Lisa'

"emm mas.. Gue-"

"Lo, bisa lihat hantu." ucap mas Yuta yang bikin gue shock.

What! Kok ngerti?

"kok mas-"

"bisa tahu?"

Aduh! dag dig dug serr gini ya. Takut mas Yuta ngamuk trus nyuruh gue ke dukun buat nutup mata batin gue, gue kan janji mau bantuin si Ten. Gue gak mau nutup mata batin gue, gue masih mau ketemu si Ten.

"i-iya gue bisa lihat begituan, dan gue- juga udah buat per-janjian" gue yakin suara gue yang terakhir masih bisa didenger mas Yuta, meskipun gue udah berusaha pelanin ucapan gue.

"..."

No reaction

masih gue tatep abang gue

Diem njirr

Takut ih, kok abang gue diem aja.

"hmm, mas Yut~" gue sok sok an mainin kaos kutang mas Yuta, biar dia ngrespon critanya.

"Dek, ini bercanda kan ya.. Serius, mas nggak suka.."

"seriusan, dia baik kok mas, Namanya Te-"

"darimana lo tahu dia baik apa enggak? Kalo elo kenapa-kenapa gimana, gue dapet amanah dari mamah buat jagain el- tunggu, lo tadi bilang siapa namanya?" mas Yuta mulai micingin matanya.

"namanya Ten"

Reflek mas Yuta ngalihin pandangannya dari gue. Dia juga cuman diem doang gak ngomong apapun. Itu bikin gue khawatir, jangan-jangan mas Yuta gak setuju.

"Lis, ikut mas yuk"

"Apa?! Kemana?"

"kita tutup mata batin Lisa sekarang. Ayok" mas Yuta narik tangan gue gitu aja.

10;Tender Love X TenWhere stories live. Discover now