19

1.6K 230 19
                                    

Dorr!

Peluru berwarna emas itu melesat dengan gaya slow motion, semakin dekat dan sangat dekat hingga akhirnya berhasil menembus kaki si penyandra bertopi.

Jreeeeessss!

Hujan turun dengan deras. Petir kerap kali menunjukkan eksistensinya dengan suara yang menggelegar. Kilatan-kilatan cahaya langit juga menambah suramnya tenpat ini. Berbagai sosok mulai melayang-layang dan memberi aura mistis yang kental.

"ANGKAT TANGAN! KALIAN SUDAH DIKEPUNG!" Teriak seorang pria berjaket hitam, dia adalah Daniel.

Daniel berlari menuju ke dua sandera yang kini sudah pingsan akibat ketakutan. Lisa terkulai lemah dengan tangan kiri yang saling bertautan jemari tangan kanan jisoo.

Jisoo, ia juga tak sadarkan diri sama seperti Lisa. Lalu, bagaimana dengan semua oknum itu, tentu saja mereka sudah dibekuk oleh anak buah Daniel.

"Periksa ke dalam! Amankan bila ditemukan sandera lain!" tukas Daniel

"SIAP, Pak!" jawab salah seorang polisi pemimpin pleton, yang kemudian masuk bersama sekitar 15 anggotanya yang tentu dengan persenjataan yang lengkap.

Ten memandang Daniel dengan tatapan tak suka.

"Jangan lama-lama mandangin cewek gue!" ucap Ten sewot

"Astaga, iya iya aku mengerti. Reflek" jawab Daniel yang kemudian beralih mengguncang pelan tubuh jisoo.

Ten membungkuk dan menangkupkan kedua tangannya diatas wajah Lisa, bermaksud menadah air hujan yang turun.

"hei, Lisa. Bisa denger gue? Bangun, jangan mimpi dia lagi. Jangan kejar dia, dia masa lalu lo. Dengerin gue Lisa. Gue nggak bisa kesana lagi, Lisa? Lisa?" bisik Ten

"Hey bangun, hey, nona, nona rumah sakit? bangun, apa kau dengar aku? Panggil tenaga medis kesini dan segera angkat mereka ke ambulans" titah Daniel yang langsung mendapat respon dari anggotanya.

Lisa Pov

"Gue ini lagi dimana? Kok mirip terowongan? Ini, beneran terowongan, Halloooo" teriak gue yang hanya mendapat jawaban dari pantulan suara gue sendiri.

"Yang, cepetan dong lama amat sih! Cepet potoin gue disini, gue dapet angle yang bagus nih, mumpung siluet.." suara seorang pria yang menggema di terowongan.

Gue spontan noleh ke belakang dan ngelihat seorang cowok yang tengah berdiri sambil ngangkat kedua tangannya. Yah, cowok itu luamayan tinggi dengan celana jeans dan jaket. Dan dia lagi berdiri ditengah-tengah rel, heol ini beneran gpp kalo tiba-tiba ada kereta lewat gimana.

"woi, hallooo? Cepetan neng tangan gue udah pegel"

What? Apa-apaan ini, di-dia barusan ngomong ama gue!

"lo ngomong sama gue?" tanya gue kaget sambil ngangkat telunjuk tangan kanan gue dan gue arahin ke depan muka gue sendiri.

"Enak aja lo, lo ngajakin gue kesini cuman buat motoin lo doang. Ogah!" ucap seorang cewek yang lagi ngambek namun tangannya diam-diam bergerak menekan tombol kamera.

Tunggu dulu, ini cewe dateng dárimana? Cewek disebelah situ, mirip banget sama gue!

"ah halo, lo siapa?" tanya gue ke cewek yang mukanya mirip banget sama gue, 100% mirip! Apa mungkin dia kembaran gue dan gue gak tahu.

"..." cewek itu sama sekali gak respon dan nganggep gue gak ada. Dia malah cemberut 5 centi persis sama yang gue lakuin kalo lagi ngambek sama cowok gue, tunggu apa gue barusan ngomong cowok? Hello gue jomblo, sadar Lisa. Tapi gue ngrasa pernah ngalamin ini semua, apa gue dejavu.

10;Tender Love X TenWhere stories live. Discover now