50 • Berawal dari Rasa Sakit

Start from the beginning
                                    

"Goldmed," ujar Rafa menyebutkan nama rumah sakit dimana Tuan Felish dirawat.

"Saya belum mendapatkan rekamana CCTV dari pihak rumah sakit. Namun, saya akan segera mendapatkannya."

Rafa mengangguk paham mendengar penjelasan dari orang suruhannya. Rafa mengirimkan suatu video ke seseorang.
Rafa tersenyum sinis melihat itu.

Drrt.. Drrt..

Rafa membuka pesan yang masuk ke dalam handphone-nya. Dia mengalihkan pandangan ke laki-laki yang merupakan suruhan Rafa.

"Urus yang bener!"

🙈🙉

Rena senang setelah mendapatkan sebuah pesan dari seseorang. Bahkan, Rena bisa merasakan bahwa hari ini adalah hari yang paling berkesan menurutnya.

Thanks kepada abang kesayangan yang udah hajar Rafa. Kalau misalnya Gara ga hajar Rafa, pasti Chica udah sok buat ngobatin luka-luka Rafa, batin Rena.

Rena mengambil album-album yang sengaja dia simpan dengan rapi. Memori dulunya kembali berputar.

FLASHBACK ON.

"Hiks ... hiks ... mama, ayah udah ga sayang lagi sama Rena. Ay .. ayah udah dapet pengganti mama. Re ... Rena ga suka."

Rena kecil memeluk dirinya sendiri. Dia sedang dikurung di ruang bawah tanah yang ukurannya lumayan kecil.

Rena tadi tidak sengaja menumpahkan kue ulang tahun ke baju mama tirinya. Mama tirinya memang tidak memarahinya. Namun yang membuat Rena tidak menyukai mama tirinya adalah ayahnya sendiri. Ayahnya selalu menyiksanya.

"Mama ... Rena laper banget. Rena ... Rena belum makan dari kemarin malam, Ma."

Ruang bawah tanah, tempat Rena dikurung oleh ayahnya memang tidak terlalu gelap. Ruangan tersebut masih dihiasi satu lampu kecil berwarna kuning.

"Rena sebenarnya takut ada di sini, Ma. Rena sendirian. Rena kesepian."

Walaupun Rena tahu bajunya sudah basah akibat air matanya, Rena masih belum bisa untuk berhenti menangis.

Sakit. Semuanya begitu sakit. Rasa sakit hati Rena benar-benar menumpuk. Rena memang berusaha memaafkannya. Namun, bukannya bisa untuk mengikhlaskan, rasa sakit itu malah semakin besar.

"Mama ... daripada Rena di sini sendirian, mending mama jemput Rena. Rena kangen banget sama mama."

Rena berharap ayahnya masih bisa memperlakukan dia dengan lembut. Namun sayangnya, itu hanya angan-angan Rena. Semua yang didapatkan Rena adalah sebaliknya. Omongan kasar, perlakuan kasar, dan hanya ditemani oleh rasa sendirian serta sakit hati.

"Mama, mama bahagia ga di sana? Ka ... kalau mama bahagia, ajak Rena, ya!"

Setelah kematian mamanya, Rena tidak pernah diperbolehkan ke makam mamanya. Jika Rena ketahuan pergi dari rumah, ayahnya tidak segan-segan untuk menyilet kaki Rena.

"Ka ... kalau Rena ga ada di dunia, ayah pasti seneng ya, Ma?"

Rena merubah posisi duduknya menjadi terbaring. Dia begitu lelah. Lelah fisik dan lelah batinnya. Belakangan ini, Rena kecil tidak mengobati lukanya. Dia malah membiarkannya.

"Rasa sakit ini malah membuat Rena seneng, Ma. Rena ga mau ngobatinnya."

FLASHBACK OFF.

Rena membuka album lainnya. Dia dapat melihat satu keluarga yang begitu harmonis di foto tersebut.

FLASHBACK ON.

"Mama! Ayah jahil, Ma! Ayah masa nyolek krim kue ulang tahunnya ke pipi Rena!"

Mama kandung Rena yang melihat itu, langsung tertawa kecil.

"Mas! Jangan kamu ajarin aneh-aneh! Nanti dia usil kayak kamu!"

Ayahnya Rena mendekat ke arah mama kandung Rena, lalu menggendongnya.

"Walaupun usil, tapi kamu sayang, kan? Buktinya, kita menikah."

Mama kandung Rena hanya membalasnya dengan senyuman. Sementara dengan Rena kecil, Rena kecil hanya melongo.

"Menikah? Menikah itu apa, Ma? Yah?"

Ayahnya Rena tersenyum misterius. "Nana kalau besar pasti tau kok!"

Rena kecil mengangguk paham. "Jadi, menikah itu harus tunggu besar, ya? Enggak bisa kecil kayak Rena sekarang? Rena mau menikah sekarang, titik!"

Mamanya Rena hanya menggelengkan kepalanya. Dia tersenyum bahagia melihat keluarga kecilnya.

FLASHBACK OFF.

"Rena ... Rena kangen mama. Maafin Rena karena Rena masih ga bisa hilangin rasa sakit ini. Rena udah terlanjur salah jalan. Rena juga udah siapin sesuatu."

🙈🙉

-Hey, Chica!-

Yo! Yo! Emak kembali, yipi!

Siapa yang nunggu emak update, hayo? Maaf ya kalau emak ngetiknya masih pendek, banyak typo dan kesalahan tanda baca, belum dapet feelnya, dll.

Siapa yang mau hari ini emak double update? Tenang, emak double update kalau komennya mencapai 100! Kenapa? Soalnya part kemarin komennya ga sampai 50 HAHA /plak

Sekalian kalau mau, ceritain di komentar, gimana perasaan kalian pas baca flashbacknya Rena! Apakah ada yang sedih? Atau malah tambah kesel?

Intinya, jangan lupa vote dan komen, ya! Jangan bosen nunggu updatenya!

Sekian,

Salam hangat dari emak Rena 💋

Hey, Chica! [Completed]Where stories live. Discover now