57. Iam Not Fine

6.2K 456 235
                                    


"huhuhu, hikss...hiksss"

Una masih tergugu dengan lendir di hidungnya yang tidak berhenti mengalir, hingga sukses menghabiskan setengah kotak tisu yang ada di ruang tengah.

"udah dong Na, kan gue udah selesai ceritanya, masa lo masih nangis sih, elap dulu tuh ingusnya" dengan telaten Jeki menarik tisu dari kotak lalu meyerahkannya pada Una

Gadis itu menerima dengan senang hati.

"lagian cerita lo sedih banget sih jek, berasa lagii nonton drama gue dengernya hikss....hikssss. Gue terharu aja sama cerita cinta kalian, tapi juga sedih karena Sherennya harus pergi dan endingnya lo digantung gitu aja hiksss"

Bikin gue bingung harus bersikap apa, satu sisi gue ngerasa bersyukur Sheren ninggalin lo, tapi disisi lain gue juga takut kalo tiba-tiba dia dateng buat kembali lagi sama lo .

"ululu thayang," Jeki mengelus rambut istrinya sayang

"sini peluk dulu" jeki merengkuh tubuh mungil Una dalam pelukannya

"cup..cup..cup, jangan nangis lagi ya, Una mau permen apa ice cream hmm?" tanya jeki dengan nada mengejek.

"sana ah, lo pikir gue bocah ingusan." Una mendorong badan jeki untuk menjauh

"emang lo bocah ingusan, liat tuh badan lo kecil kayak bocah, terus idung lo ingusan gitu ihhh"

"JEKIII, ihhh gue lagi males becanda tahu" una memukul lengan jeki kuat

"hahahha" jeki tergelak dalam tawanya

"lagian lo lucu banget sih na, bisa-bisanya lo merasa terharu disaat suami lo lagi cerita soal masa lalunya, emang lo nggak ngerasa cemburu Na?" goda jeki

"hah? a..emmm nggak tuh haha, ngapain harus cemburu. Itu kan Cuma masa lalu, setiap orang pasti punya masa lalunya masing-masing dan gue harus menghargai kejujuran lo karena udah mau ceritain semuanya."

Meskipun hati gue sakit dengernya jek.

Una mencoba tersenyum setulus mungkin, membuat jeki ikut tersenyum lega. Ia pikir Una akan marah-marah atau ngambek seperti istri-istri pada umumnya.

Namun gadis itu justru merasa terharu dan berlapang dada menerima semua masa lalunya. Satu fakta baru ia temukan dalam diri Una. Hati gadis itu terlalu lembut dan sensitif, membuat Jeki takut untuk menyakitinya.

"dududuh, sok bijak banget sih lo," Jeki mencubit hidung istrinya gemas

"lepasin ahh sakit"

"karena sekarang gue udah cerita soal masa lalu gue, sekarang giliran lo yang cerita" dengan tatapan antusias jeki bersiap mendengar semua cerita istrinya.

"nggak ada yang bisa diceritain" sahut Una malas

"loh kenapa? jangan bilang lo belum pernah pacaran? hahaha ngenes banget hidup lo Na"

Plak

"aduh" Jeki mengusap lengannya yang dipukul Una

"enak aja, mantan gue banyak tahu, tapi ya gitu semuanya biasa aja, karena emang gue nggak pernah pake hati kalo pacaran"

Dahi jeki berkerut bingung "terus kalo nggak pake hati pake apaan? Apa jangan-jangan kalian pacarannya pake....." jeki memicing tajam menatap Una peuh selidik

"hah? jangan bilang lo kalo pacaran main body?"

Una tidak mengerti apa yang Jeki maksud, gadis itu terdiam sejenak sambil memperhatikan gestur tubuh jeki yang seolah menatapnya tidak percaya.

Kawin Kontrak (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang