10. Terpesona

9.8K 402 59
                                    


Seperti biasa suasana dikantor JK Corp selalu terlihat sibuk. Tidak ada waktu untuk bersantai, bahkan dari pagi Jeki sudah disibukkan dengan bertumpuk-tumpuk berkas yang harus dia periksa hari itu juga, demi kelancaran proyek baru perusahaan mereka.

Sebagai CEO dia harus profesional dan tanggung jawab serta bekerja keras demi kemajuan perusahaan dan nasib ratusan karyawannya.

Namun dari tadi ada seorang Pria yang terlihat sangat santai, di jam sibuk seperti ini dia masih sempat jalan-jalan entah mau kemana.

Pria itu melenggang santai melewati koridor kantor sambil sesekali mengibaskan rambutnya ke belakang. Bibirnya selalu tersenyum manis ke setiap wanita yang dilewatinya. Membuat wanita-wanita itu hampir menjerit histeris karena terpesona.

Meskipun tubuhnya tidak terlalu tinggi, namun entah kenapa wajah imut dan bibir sexynya serta matanya yang menyipit ketika tersenyum, membuat para wanita mengagumi pesonanya.

Setelah tiba di ruangan yang bertuliskan C.E.O Room pria itu menghentikan langkahnya.

"Hai Nay!" sapanya ramah kepada sekretaris Jeki

"eh Pak Jimi, ada apa ya Pak?" balasnya sopan

"Ya ampun lo masih sungkan aja sama gue, udah gue bilang pangil Jimi aja, nggak usah embel-embel Pak, emang gue Jeki si kaku itu. Panggil Jimi aja OK, Btw lo makin cantik aja Nay" godanya sambil tersenyum manis, membuat Naya merona malu

"Ah Pak Jimi mah bisa aja"

"Ck, masih aja pake Pak, udah dibilang panggil Jimi aja" Jimi memasang wajah gregetnya pada Naya

"nggak sopan Pak, nggak enak sama karyawan lain, takut muncul gosip yang nggak-nggak"

"yang nggak-nggak apa yang iya-iya nih" godanya lagi

"ihh Pak Jimi mah becanda aja deh"

"hahaha, lo lucu kalo lagi malu-malu gitu" ucapannya kembali membuat Naya merona

"oh iya btw pak Kinan ada?"

"ada pak, tapi sepertinya beliau sedang sibuk, bapak ada perlu apa ya biar saya sampaikan"

"alah sok sibuk banget tuh anak"

Tanpa permisi atau sekedar mengetuk pintu dia langsung masuk begitu saja, membuat Naya hampir berteriak mencegahnya, namun sia-sia karena Pria itu sudah hilang seiiring dengan suara pintu tertutup.

Jeki yang mendengar pintu ruangannya terbuka segera mendongakan kepalanya untuk melihat siapa yang datang.

"hallo Bos"

Jimi melambaikan tangannya ke arah Jeki, tersenyum tanpa dosa dan langsung duduk di Sofa sambil menyilangkan kakinya, seperti sudah sangat sering melakukan itu.

Jeki udah hafal banget sama tingkah laku Jimi yang sangat menyebalkan. Dia tidak pernah mau tahu apakah Jeki lagi sibuk atau tidak, dia selalu seenaknya keluar masuk ruangan Jeki seakan itu adalah ruangannya sendiri. Kalo bukan temen udah Jeki pecat dari dulu.

"mau ngapain sih Lo Jim, nggak liat nih berkas udah numpuk di meja gue. Kalo nggak ada hal yang penting mending keluar lo gue sibuk" usirnya tanpa basa-basi

"Yaelah bos galak amat pantes muka lo cepet tua, emosian mulu sih. santai aja jadi orang mah"

"kalo gue santai-santai nanti perusahaan gue bisa bankrut, terus lo jadi pengangguran mau" ucapnya ketus

"Iyah-iyah yang punya banyak perusahaan mah beda lagaknya, btw gue Cuma mau bilang kemarin Viki telphone gue"

Mendengar Jimi menyebut nama Viki, sesaat Jeki menghentikan aktivitasnya. Matanya fokus ke arah Jimi, seperti ingin mendengar kelanjutan ceritanya.

Kawin Kontrak (eunkook)Where stories live. Discover now