30. Berkunjung

7.2K 398 125
                                    

Pagi kembali menyapa, dua insan yang masih terlelap dengan posisi saling memeluk itu belum juga tersadar dari mimpi. Keduanya seperti tengah menikmati kehangatan satu sama lain.

Jeki mengeratkan pelukannya seolah Una adalah guling ternyaman yang ia punya. Sedang Una semakin nyaman mengusel-uselkan wajahnya ke dada Jeki.

Tok..tok..tok

Suara ketukanpintu mengacaukan segalanya, kesadaran jeki perlahan kembali. Ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya di sekitarnya.

"Jek, lo belum bangun?"

Suara kak Wonu dari balik pintu benar-benar membuat Jeki terjaga sepenuhnya.

"hooaaamm, iyah bentar" jawabnya dengan suara serak khas bangun tidur

Jeki menatap Una yang masih betah bersandar di dadanya, membuatnya kembali tersenyum.

"morning bawel" Jeki mencubit hidung istrinya, membuat Una sedikit gelagapan karena kesulitan bernafas, membuat Jeki mengulum bibirnya menahan tawa.

Meski begitu, Una tidak juga membuka matanya, Jeki beralih mengusap kepala Una.

"bobo lagi ya bawel" gumamnya sambil melepaskan pelukan Una.

Jeki bangkit untuk membuka pintu, ia melakukan peregangan sejenak untuk menghilangkan kebas di tangan kirinya yang digunakan untuk menahan kepala Una semalaman.

Klek

Pintu terbuka, menampilkan sosok Wonu yang terlihat Rapi seperti ingin bepergian ke suatu tempat.

"ada apa pagi-pagi ngetuk kamar gue? Hoammm" tanyanya sambil mengucek mata.

Wonu melirik ke arah Una sebentar, ia melihat adik iparnya masih terlelap di kasur adiknya. Wonu lega karena kini keraguannya benar-benar terjawab. Jeki dan Una benar-benar menjalani kehidupan sebagai suami-istri pada umumnya.

"sory deh kalo gue ganggu pagi indah lo, gue Cuma mau pamit. Hari ini gue berangkat lagi ke Turki"

"apa? Turki? Jauh banget. berapa lama?"

"nggak tahu mungkin sebulan ini gue di Eropa, atau mungkin bisa lebih. Oh iyah semalem mamah telepon, katanya kalo Una sehat, hari ini lo disuruh main ke rumah sama Una. Sekalian makan malem bareng"

"kok mamah nggak telepon gue langsung"

"gue bilang kalian berdua lagi sibuk, nggak bisa diganggu"

"hmmm, jadi gue disuruh ke rumah tapi lo malah pergi, bagus ya kak! Selalu aja kayak gitu, lo nggak bisa dinner bareng kita dulu, sekalian perkenalan resmi Una sebagai menantu di rumah itu"

"bisa kita berdebat dibawah aja Jek, gue nggak enak nanti istri lo kebangun lagi"

Jeki menoleh ke arah Una yang sudah tidur telentang dengan tangan direntangkan bebas, dan liur yang mengalir ke pipi mulusnya, membuat Jeki terkekeh pelan.

"Ok, ok tapi bentar gue cuci muka dulu. lo tunggu ruang tengah"

Wonu menggeser kepalanya hendak mengintip apa yang terjadi, namun dihalangi oleh tubuh adiknya yang besar itu.

"jangan diliatin, nanti dia malu aibnya ketahuan" ucap jeki sambil mendorong Wonu menjauh

"yaelah sayang banget sih sama istri"

"haha, bacot lo ahh, udah sana tunggu gue dibawah"

Bruk

Jeki menutup paksa pintunya, membuat Wonu berdecak sebal. Namun setelahnya ia tersenyum bahagia melihat rumah tangga adiknya yang terlihat baik-baik saja.

Kawin Kontrak (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang