24

5.9K 787 503
                                    

Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.

Happy reading all...

Jangan lupa spam komen dan vote kalo mau fast update terus wkwk

Cieee.. senyum-senyum dapet notif dari LAG wkwk

Btw.. happy 50K readers and 10.1K vote..

Gue ucapin terimakasih banyak buat readers yang selalu rajin spam komen. Dan gue doa'in semoga readers yang tadinya cuma read tanpa vote, kebuka mata hati nya buat ikutan vote dan komen.

⚠WARNING⚠
HARDWORDS⛔
RATED🔞

LOVE A GAY

Yerim menahan tangan Jungkook saat pria itu akan membanting pintu kamar mereka. Jungkook mendelik tajam ke arah Yerim lalu menghempaskan kedua tangan istrinya itu.

"Jangan ganggu. Aku lelah." Ucap Jungkook dengan nada sakartis nya.

Yerim menggeleng dan kembali menahan tangan Jungkook. "Tolong dengarkan penjelasanku dulu. Apa yang kau lihat tadi tidak seperti yang kau bayangkan, Jungkook."

"Memangnya apa yang aku pikirkan? Aku tidak memikirkan apapun. Itu kehendakmu, kalau memang kau lebih nyaman bersama kakak tiri ku. Silahkan. Aku tidak akan melarangnya. Tapi kalau sesuatu terjadi padamu, jangan pernah temui aku untuk minta bantuan." Ucap Jungkook tajam.

Jungkook kembali menghempaskan tangan Yerim lalu beranjak masuk kedalam kamarnya.

"Kau marah padaku? Kau akan mendiamiku setelah ini?" Tanya Yerim. "Lalu bagaimana dengan diriku yang mendapat luka itu darimu? Apa hanya sampai saat ini saja kau menyerah dan tidak peduli? Aku menerima banyak sekali luka karenamu, Jeon Jungkook." Lanjut Yerim.

Jungkook mengepalkan kedua tangannya guna menahan emosi. Wajahnya mengeras. Pria itu kembali keluar lalu membanting pintu kamar dengan sangat keras. Tidak peduli Yerim yang berjengit kaget.

"Kau bilang apa barusan? Kau mengungkit kejadian itu dan menyalahkanku?" Yerim menundukan wajahnya saat Jungkook berujar tepat di depan wajahnya.

"Kau tidak sadar bagaimana frustasinya aku saat kau mendiamiku. Saat kau mengacuhkanku dan mengabaikan permintaan maafku. Aku sudah seperti orang gila karena rasa bersalah. Tapi sekarang kau mengatakan sesuatu yang menyakitiku setelah aku memergoki mu sedang bermesraan dengan pria lain." Ujar Jungkook.

"Apa kau dari awal memang niat berselingkuh dengan kakak tiri ku, maka dari itu kau tidak pernah menurut saat aku memintamu menjauhi kakak tiriku?" Lanjut Jungkook.

Yerim langsung mendongakan wajahnya begitu ucapan terakhir suaminya benar-benar menohok hatinya.

"Kau keterlaluan, Jeon Jungkook." Bisik Yerim tajam.

"Siapa yang keterlaluan sebenarnya? Aku atau dirimu? Coba pikirkan sekali lagi apa yang sudah kulakukan dan apa yang sudah kau lakukan. Lebih parah siapa?"

Yerim bungkam. Tidak ada gunanya juga berbicara dengan keadaan emosi. Wanita itu lebih memilih diam daripada perdebatan ini tidak menemukan titik terang dan hubungan mereka akan semakin runyam.

"Tidurlah di kamar tamu. Aku ingin menenangkan diri." Ucap Jungkook sebelum benar-benar masuk ke dalam kamar dan meninggalkan Yerim seorang diri.

Yerim berjalan gontai ke arah dapur. Langkah nya terhenti saat melihat keadaan dapur dan juga ruang makan yang sudah tertata rapi dengan segala macam masakan di atas meja makan.

Yerim menarik kursi meja makan dan menatap dengan nanar semua masakan yang sudah tersaji di atas meja makan. Tangannya menyentuh sebuah surat yang terselip di atas kotak berwarna merah marun.

Yerim menarik surat itu dan membacanya dengan pelan. Tak terasa air mata yang sejak tadi tertahan di pelupuk matanya mulai merembes membasahi wajah lelahnya.

Dear Myemim

Tolong maafkan aku..

Sungguh aku benar-benar tersiksa saat kau mengacuhkanku dan tidak menerima permintaan maafku. Aku lelah. Aku juga bingung, sudah berbagai cara ku lakukan agar kau memaafkanku. Tapi aku masih belum mendapat permintaan maafmu.

Aku memang bukanlah pria sempurna seperti yang kau harapkan untuk menjadi suamimu. Aku pria penyakitan yang mungkin saja tidak akan sembuh. Aku sendiri tidak tau kenapa keanehan seperti itu terus terjadi padaku. Aku seperti ingin mati rasanya, tapi aku tidak bisa.

Saat bertemu denganmu, awalnya aku merasa kau akan menjadi kesialan dalam hidupku karena kau orang pertama yang mengetahui kelainan menyimpang ku. Tapi lambat laun waktu menjawab semuanya.

Aku membutuhkanmu. Aku menginginkanmu sebanyak yang aku mau. Aku egois –ku akui itu. Tapi aku benar-benar akan tetap pada ke-egoisan ku. Aku tidak bisa melepaskanmu walau kau memaksa ingin pergi dariku. Aku akan memohon sampai harga diriku jatuh di depanmu. Aku akan melakukannya agar kau tetap bersamaku.

Aku sudah termakan dengan sumpah serapahku sendiri. Kini aku benar-benar mendapatkan karma setimpal. Jadi ku mohon maafkan aku, jangan jauhi aku dan jangan acuhkan aku.

Aku mohon Yermmieee....

Suamimu yang paling tampan,

Jeon Jungkook

Yerim meremas kencang surat itu. Air mata nya mengalir tak tentu arah, membasahi wajahnya yang benar-benar lelah. Batin dan hati nya lelah. Baru saja dirinya akan menyelesaikan masalahnya dengan Jungkook, tapi masalah lain muncul membuat semuanya semakin runyam.

Wanita itu menyentuh buket bunga mawar merah muda dan membaca kartu ucapan yang terselip di antara bunga yang lainnya.

'Makanlah..

Aku sudah memasak semua makanan kesukaanmu. Walau rasanya tidak begitu enak, tapi aku harap hatimu luluh dan segera memaafkan aku.

Sungguh, aku sudah rindu ingin tidur sambil memelukmu.

Tolong maafkan aku, Jeon Myemim..'

Yerim mengusap kedua matanya dan mengatur nafasnya. Apa yang Jungkook persiapkan memang benar-benar menyentuh. Sangat menyentuh sampai-sampai Yerim lupa caranya bernafas dengan baik.

Namun kesalahpahaman barusan sudah merusak semuanya. Merusak recana Yerim untuk menyelesaikan permasalahan mereka, dan merusak semua perlakuan manis yang sudah disiapkan oleh suaminya.

"Jungkook-ah.."

Yerim berbisik memanggil nama suaminya sambil diselingi dengan isakan tangis yang tak ada hentinya walau ia sudah berusaha tenang.

Wanita itu mengambil buket bunga dan surat pemberian Jungkook lalu memeluknya di tengah isak tangisnya. Membuat siapapun yang melihatnya akan merasa iba.

"Kenapa semuanya jadi begini, Jungkook. Aku berencana ingin memperbaiki hubungan kita, tapi masalah baru muncul dan membuat semuanya semakin runyam." Gumam Yerim dengan nada lirih.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang?" Lanjut Yerim lalu menundukan wajahnya.


.

.

.


SEBAGIAN PART DI UN-PUB .

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp) 

[2] Love A Gay [M]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora