"Bagaimanapun meretas adalah perbuatan kriminal. Kau tidak tahu, kan, masalah apa yang mungkin saja ditimbulkannya. Memasuki sistem dan merusaknya kurasa semua itu perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan," kataku panjang lebar.

Kurasa hari ini kepalaku tidak bisa berpikir dengan benar karena kurang tidur. Bagaimana bisa aku mengatakan hal barusan pada Keane sedangkan aku dan orang-orang disini bisa dibilang melakukan hal yang nyaris sama dengan si Reaper. Meretas.

"Itu bukanlah kejahatan cyber jika dia tidak menggunakan kemampuannya untuk membobol bank atau departemen keuangan sebuah negara," bantah Keane. Sepertinya Keane sangat tidak setuju dengan ucapanku yang secara tidak langsung mengatakan kalau Reaper adalah kriminal.

"Terserah kau saja. Lebih baik kau kerjakan tugasmu daripada bicara yang tidak-tidak. Bukankah kau sendiri yang bilang kalau Dewan akan datang sebentar lagi," elakku.

Lebih baik menghentikan percakapan mengenai Reaper untuk hari ini. Aku sudah cukup pusing dengan apa yang dilakukan orang itu, jadi setidaknya hari ini biarkan aku tidak mendengar namanya dulu agar pekerjaanku segera selesai.

*****

Aku benar-benar lelah siang ini. Rasanya punggungku seperti ditindih oleh ribuan besi. Bekerja di Direktorat Ilmu dan Teknologi divisi Pemrograman Komputer memang tidak mudah jika harus dituntut bekerja dengan batasan waktu. Kalau saja bukan karena sangat menyukai perkerjaan ini, aku pasti sudah keluar dari sini sejak bertahun-tahun lalu. Meski terkadang menjadi anggota Badan Intelijen Paribue memang sangat menyusahkan, tapi justru karena bekerja di sinilah aku memiliki banyak akses yang tidak akan didapatkan oleh orang awam ketika aku membutuhkannya. Seharusnya aku juga berterima kasih juga untuk itu.

Tempat yang tenang dan juga tidak banyak orang berlalu lalang adalah tempat yang kucari sekarang. Mataku benar-benar butuh istirahat. Meski jam makan siang akan berakhir setengah jam lagi, rasanya cukup untuk sejenak melanjutkan tidur yang tertunda.

Kakiku membawaku menuju taman belakang gedung yang luas dengan suasana paling damai dan juga tenang di area kantor ini. Meski tempat ini bersih dan menyegarkan, herannya jarang ada orang yang kemari. Seingatku, memang para Dewan membuat taman ini hanya sebagai hiasan dari gedung besar dan mewah ini. Tidak tidak sekalipun kulihat mereka datang ke sini kecuali untuk urusan yang berhubungan dengan pemerintahan. Tapi taman belakang ini membuatku kagum dengan kerapihan dan penataannya yang terkesan ringan dan minimalis.

Kalau tidak salah di taman ini ada kursi santai seperti kursi pantai. Tapi aku lupa di mana letaknya, sudah lama aku tidak ke sini. Aku pun akhirnya mencari benda yang akan membuatku tidur dengan nyaman selama setengah jam ke depan itu.

"Di sana kau rupanya," gumamku ketika menemukan kursi panjang di dekat pohon besar nan rindang. Benar-benar sempurna.

Kusandarkan punggungku lalu mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Angin yang bertiup perlahan benar-benar menenangkan dan membuaiku dalam rayuan kecil sehingga memudahkanku terlelap. Inilah yang kubutuhkan saat ini. Kukosongkan pikiranku dari segala hal, terutama pekerjaan, agar tidak memikirkan hal yang akan mengganggu waktu tidur yang nyaman. Kubiarkan kegelapan yang tenang semakin menarikku ke alam bawah sadar.

Sebuah sentuhan di pipi membuatku harus terjaga dari tidurku yang rasanya berdurasi amat singkat. Menyadarkanku kalau ada orang lain di dekatku. Spontan tanganku melayang untuk menahan apapun yang akan dilakukan oleh orang tersebut. Mataku pun terbuka lebar. Butuh beberapa saat agar pikiranku terkumpul untuk memastikan apa dan siapa yang berani mengganggu tidurku kali ini.

Ada sebuah sosok yang memandangiku dengan penuh keterkejutan dan juga kebingungan di atas wajahku. Sosok itu memiliki sepasang mata cokelat yang besarnya seolah memerangkapku serta wajah putih dan mungil yang membuatku seakan tidak bisa bernapas selama beberapa detik. Perlu beberapa saat untukku mengenalinya hingga akhirnya bisa mengenali wajah yang tidak asing itu.

REAPER (TELAH TERBIT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن