Hujan di Surabaya.

206K 15.6K 2.3K
                                    

Regal terduduk dan menatap tanpa minat kearah depan dimana seseorang sedang mengoceh dan memberi penjelasan tentang materi yang tak ditangkap sama sekali oleh Regal, menurut Regal semua itu membosankan.

Regal secara diam-diam membuka ponselnya, pertamakali yang ia lihat adalah foto pernikahannya dengan Airys dan Ken. Baru hari kedua ia disini rasanya Regal sangat merindukan mereka, Regal terus memainkan ponselnya di bawah meja mengabaikan pateri. Lain halnya dengan temannya Nadip dan Andra, meski mereka merasa mengantuk mereka tetap membuka mata dan menajamkan pendengarannya untuk memperhatikan materi yang di sampaikan karna akan ada kuis diakhir acara.

"Mas gak nyatet?" bisik Nadip pada Regal yang hanya ditatap sekilas oleh Regal lalu kembali lagi pada ponselnya.

Sebenarnya Regal tak melakukan apapun pada ponselnya, tapi rasanya lebih baik memandangi layar ponsel menyala dari para layar infocus yang rasanya blur dimata Regal.

Hingga acara membosankan itu sudah selesai, semua peserta mulai berdesak-desakan di pintu utama ruangan sedangkan Regal malah duduk santai di kursinya. Nadip dan Andra hanya menggelengkan kepalanya, tadi sepanjang acara berlangsung Regal lah yang terlihat ogah-ogahan tapi setelah acara selesai dan waktunya pulang kekamar Regal malah duduk.

"Lo gak mau balik Gal?" tanya Andra kemudian.

Regal melirik Andra lalu melirik lagi kearah pintu yang masih penuh.

"Nanti."

Satu kamar bersama Regal membuat Nadip dan Andra memahami sifat Regal yang sesungguhnya.

Akhirnya ruangan sepi dan Regal melenggang keluar diikuti kedua teman barunya, yaa kedu lelaki itu ikut menunggu Regal keluar dari ruangan.

Sampai di kamar, Regal segera merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Rasanya lelah sekali, meski hanya duduk tapi itu sangat menyiksa bagi Regal.

Regal melirik jam tangannya dan segera bangkit dari rebahakannya, ia segera memasuki kamar mandi untuk menyegarkan diri. Setelah beberapa lama, Regal keluar kamar mandi dengan wajah yang terlihat sangat segar. Setelah dirasa siap dengan celana jeans hitam dan kaos gitam dibalut kemeja berwarna merah, Regal segera mengambil ponsel dan dompetnya untuk keluar kamar.

"Gue keluar dulu." Pamit Regal pada Andra dan Nadip.

"Jangan lupa Gal, sesuatu yang bisa ganjel perut." ucap Andra dengan nada bercandanya.

"Batu?" tanya Regal dan sukses mendapatkan lemparan bantal dari Andra.

Regal segera melangkahkan kakinya keluar kamar dan berjalan menuju lift, setelah sampai lantai dasar Regal segera keluar dari lobi hotel.

Regal terdiam dipinggir jalan, ini bukan pertamakalinya ia ke surabaya. Tapi yang Regal bingungkan adalah kendaraan untuk berkeliling!

Regal memutuskan berjalan menuju halte bus terdekat, ia akan pergi ke pusat perbelanjaan di kota Surabaya. Bus tidak terlalu ramai, Regal mencari tempat duduk dan ia menemukan tempat duduk strategis di pojokan dekat jendela.

Regal duduk disana sambil memainkan ponselnya, hingga ia merasakan pergerakan di kursi samping. Dan saat Regal menengok ternyata seorang perempuan berkuncir kuda duduk di sampingnya.

Awalnya Regal tak nyaman, tapi biarlah. Toh ini tempat umum juga, siapapun bisa duduk di mana saja.

Hingga bus berhenti di tempat tujuan Regal, Regal hendak turun dan ternyata gadis disampingnyapun ikut turun. Regal keluar bus dan bejalan menusuri trotoar ramai, jujur Regal tak suka tempat seperti ini. Tapi ada sesuatu yang ingin ia beli, untuk siapa? Sudah jelas untuk istrinya.

RANCOR [REGAL 2] (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now