Penyerangan

234K 14.4K 989
                                    

Malam ini Regal merasakan kegusaran, sepulang dari rumah Airys ia mendapat kabar bahwa besok akan terjadi penyerangan. Dan mereka seperti tahu siapa saja yang terlibat.

Regal sedang duduk di balkon rumahnya ditemani secangkir kopi dan gitar, ayah dan bundanya sibuk menyiapkan acara besok. Fitting bajupun sudah, dan tinggal menunggu hari esok saja.

Tapi Regal merasakan kekhawatiran, ia takut jika penyerangan besok diluar prediksi dan bidikannya. Ia takut jika terjadi sesuatu pada gadis dan putranya, ia benar-benar bingung harus berbuat apa.

"Sayang." Suara lembut terdengar dari arah belakangnya.

Regal tak berbalik sama sekali, ia sudah tahu jika Mila bundanya lah yang memanggil. Tak lama Regal merasakan ada sesuatu yang mengusap lengannya, usapan pembut penuh kasih sayang dan memberi ketenangan.

"Kenapa? Kok kayak resah gitu hem?" Tanya Mila saat melihat keresahan di wajah putranya.

Regal tak menjawab, ia menggelengkan kepalanya saja. Ia rasa meski dirinya menceritakannya ia tak akan mendapat jalan keluar, yang ada ia di tahan dirumah agar tidak pergi ke kampus termasuk Airys dan Ken.

"Deg-degan ya?" Goda Mila.

"Bun, Ken besok izin sekolah. Besok Regal jemput dan titipin dia disini, bunda gak keberatankan?"

"Ya enggak sayang, emang ada apa? Dia libur?"

Ken tidak libur sekolah, hanya saja firasat Regal tidak enak. Jika Airys masih dalam ruang lingkup Regal dan masih bisa Regal pantau dan lindungi tapi Ken? Ia berbeda sekolah dengannya dan pasti itu sangat sulit untuk Regal mengawasinya, ia hanya takut saat ia lengah salah satu dari mereka terkena bahaya. Sehebat apapun supermen, tidak pernah ditayangkan dalam film nya jika ia mampu melindungi dua orang dalam waktu bersamaan.

"Nggk bun, Regal gak mau Ken kecapean. Siang sekolah sedang nanti malam dia akan menghadiri acara pertunangan ayah dan bundanya."

Lucu memang hingga membuat Regal tertawa dalam hati, ayah dan bunda. Orang tua yang berperan penting dalam kehidupan seorang anak, harusnya sudah jauh dari kata pertunangan. Tapi ayah dan bunda itu baru mau mengadakan acara pertunangan sedang putranya sudah berusia hampir lima tahun.

"Yasudah, bawa cucu bunda ke sini ya."

Regal mengangguk.

"Bunda turun dulu ya, ayah kamu pasti nyariin bunda."

Lagi-lagi Regal mengangguk, Mila segera berjalan meninggalkan putranya. Tapi saat langkah Mila belum jauh dari putranya, Regal kembali memanggil bundanya.

"Bun."

Mila menghentikan langkahnya, ia berbalik dan menatap putranya yang juga menatapnya.

"Terimakasih." Mila tersenyum mendengarnya.

"Apapun bang, apapun!"

Mila berbalik dan berjalan meninggalkan Regal, Regal masih menatap bundanya yang kian menjauh dan menghilang di belokan ruangan. Entahlah, tiba-tiba saja Regal ingin mengucapkan itu pada bundanya.

Regal memang jarang berbasa-basi bahkan mengucapkan kata terimakasih sekalipun pada kedua orang tuanya, berbeda dengan Regil adiknya.

Dan mengenai adiknya, tiba-tiba saja ia merasa Rindu. Bahkan Regal sudah lupa kapan terakhir kali adiknya itu menghubunginya.

《《《》》》

Airys sudah selesai mendandani Ken untuk berangkat sekolah, bahkan anak itu sudah menghabiskan sarapannya. Baru saja mereka hendak keluar untuk berangkat kesekolah, deruman suara mobil terdengar.

RANCOR [REGAL 2] (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang