Sakura melirik sejenak keatas ada sebuah buku yang menarik perhatian nya.

'Kisah pangeran kedua'

Dengan huruf jepang kuno di samping sampul buku tertulis seperti itu.

"Itu artinya..buku itu menceritakan tentang Sasuke.dan aku akan mencari tahu tentang masa lalu nya yang membuatnya meninggalkan istana selama belasan tahun." gumam nya sembari menaruh jari telunjuk nya di dagu.

Namun berikutnya dengan cepat ia menaiki tangga dan mencoba menggapai buku itu,dan akhirnya dia mendapatkan nya,namun saat ia turun ia salah melihat sehingga keseimbangan nya hilang.

Dan akhirnya ia terjatuh sembari memeluk buku itu.

'Apakah Ini akhir hidupku?'pikir nya.

"Bukalah matamu,kau baik baik saja."
Sebuah suara bariton itu menyadarkan nya dari khayalan kematian nya.

Entah keberuntungan atau kesialan namun kini ia ditangkap oleh suami nya sendiri.

Mata onyx itu menatap tajam mata hijau emerald itu.

Mereka saling berpandangan tanpa berbicara sama sekali.

"Lepaskan aku."
"Baiklah"

'Bruk'

"Aw!maksudku dengan pelan!"

Itachi hanya mengangkat bahu dan menarik kursi lalu mulai membaca sebuah buku.

"Kupikir disini tidak ada orang"
"Yah seharusnya kau benar benar memeriksanya."

Sakura melirik wajah itachi yang tidak berpaling sedikit pun,ada yg aneh, sekarang itachi menjawab pertanyaan nya!dan yah mungkin sikap nya mulai berubah!tapi ia sudah muak terlebih dahulu dengan Itachi,dan hal yang paling dibenci adalah ciuman itu! Ugh.pusing sudah isi kepala sakura.

'Orang ini...sulit dimengerti.'batin Sakura.

Sakura menarik kursinya dan menaruh buku nya diatas meja,lalu mulai membuka buku itu.

"Ku harap ada permintaan maaf sejak kejadian itu." sindir sakura dengan keras.

"Maksudmu kejadian Ciuman itu? Itu wajar kita adalah sepasang suami istri,kuharap kau tidak akan menangis bila aku melakukan lebih."
"Iya tapi- eh tunggu apa kau bilang? Lebih? Maksudmu?Hahhhh!?" Sakura berteriak keras.

"Ehem.Raja Uchiha memanggil ku.sebaiknya aku pergi."kemudian Itachi bangkit dari kursinya dan meninggalkan Sakura.

"apa maksudmu lebih!!!"teriakan sakura menahan nya sebelum akhirnya menutup pintu.

"tentu saja malam pertama yang belum kita lakukan."ujarnya dengan nada tenang dan langsung melesat pergi mengabaikan wajah sakura yang semerah tomat.

"ughhh"

~<>~

Itachi menutup pintu perpustakaan lalu menyender di pintu itu,ia menatap lurus kedepan lalu mendengus geli.

"Apa yang aku katakan?ada apa denganku?" ujar nya pada diri sendiri.

Ia menutup matanya lalu terdiam.

~<>~

"Naruto-kun..." panggilan lembut seorang gadis berwajaha cantik itu membuat Naruto menoleh dengan wajah bingung.

"Aku dijodohkan." tanpa menjawab hinata mengerti ekspresi Naruto membuat nya melanjutkan ucapan nya.hati Naruro sakit tentu saja,tapi dia siapa ?,dia hanyalah seorang penjaga pribadi seorang putri bangsawan.

"Dunia begitu kejam aku tau ?,ketika seseorang memilih takdirnya sendiri.kurasa kau bisa." ucap Naruto sembari memberi setangkai bunga pada Hinata.

"Hinata kumohon.putuskanlah apa yang ingin kau pilih.aku hanya ingin melihatmu bahagia.jika kau meminta untuk pergi,aku akan membawamu ke tempat yang jauh dan tak bisa ditemukan oleh ayahmu." ujaran Naruto membuat Perasaan Hinata sedikit bimbang dengan pilihan nya.

Keluarga atau bersama dengan orang lain adalah pilihan yang memang harus hinata pilih.

Jika ia memilih keluarga kebahagiaan nya akan terkubur seumur hidup,namun bila ia memilih Naruto ia akan bahagia,namun penuh kerinduan terhadap keluarganya.

"Aku tidak bisa meninggalkan Hanabi." Ucap pelan Hinata dengan wajah murung.

"Kita bisa membawanya."ucapan final dari mulut Naruto membuat Hinata menoleh padanya dan menatapnya dalam.

~<>~

Sebuah surat diterima oleh Sakura dari dua ekor burung elang kerajaan namun atas nama pribadi dari keluarga bangsawan.

Surat dari hinata dan dari Gaara.

'Sakura maafkan aku karena baru berkirim surat,kupikir kau harus mengingat elang ini karena elang ini elang yang sangat pintar dan dapat mengantarkan surat ini langsung padamu,kupikir kau akan baik baik saja,sudikah kau bersahabat lebih dalam denganku? Dan maukah kau cerita tentang hal menarik apa pun yang kau lakukan?'

-Hinata Hyuga.-

Sakura melirik surat dari Gaara dan membukanya.

Namun ia hanya melihat satu kalimat yaitu...

'Bersiaplah'

-Gaara.-

"Apa maksudnya surat dari gaara?"
Senyum sakura hilang ketika memikirkan arti surat dari Gaara,matanya menatap Lembut langit sore.

"Gaara...sebenarnya apa yang kau rencanakan."

~<>~

Sai menatap gadis yang sedang tertidur lelap disamping nya,dan tersenyum kemudian ketika menyadari bahwa gadis itu telah menjadi istrinya.

Raja shimura pasti akan murka dan menghukum dirinya.

Namun ini takdirnya,ia berhak untuk bahagia,maka itu malam itu ia akan memutuskan meninggalkan istana.

Namun sebelum sai pergi ke istana,mata mata dari ayahnya berhasil mendapatkan informasi dan melaporkan nya dengan cepat ke Raja shimura tanpa sepengetahuan nya.

~<>~

"Ada apa kau kemari?" pertanyaan yang keluar dari mulut itachi dengan dingin membuat Sasuke tak sedikitpun mundur dari keberanian nya.

Ia akan meminta atau memaksa Itachi Uchiha untuk membebaskan nya dan tidak mengekang nya seperti seorang penjahat.dan pikir Sasuke yang jahat adalah ayahnya dan kakanya.

"Lepaskan aku dan biarkan aku menemui Sakura." ujar nya dengan nada dingin.

"Maaf sekali setelah kau bicara seperti itu,aku tidak akan melepaskanmu selamanya.hidup mu kurasa sudah hampir hancur." balas itachi dengan tenang.

"Yah hidupku sudah hancur,kau tidak mencintai Sakura tetapi mengapa masih mempertahankan nya?setidaknya jika ada dia hidupku akan bahagia.dan kau-" Sasuke menunjuk Itachi.

"-carilah wanita lain yang bahagia denganmu."

Itachi menatap tajam.

'Brak'

Sebuah pintu yang di buka secara kasar membuat keduanya menoleh.

"Sakura-Hime! Dia telah diculik!"

Itachi dan Sasuke pun langsung bergegas dengan kemarahan dan ke khawatiran.

'TBC'

.See You Next Week

THE NOBLESWhere stories live. Discover now